top of page
  • Gambar penulisEditor

Hasil Test Ride TVS Callisto Skutik Retro India Ini Mencengangkan dan Layak Jadi Pilihan

TVS Callisto menawarkan banyak keunggulan yang bahkan tidak dimiliki dua pesaingnya asal Jepang itu. Apa saja kelebihan dan tentu saja kekurangannya?

TVS Callisto ditawarkan dalam dua pilihan varian, Standar dan Premium, perbedaannya hanya pada pilihan warna. Varian Standar punya dua pilihan warna, Autumn Brown dan IndiBlue seperti unit tes ini. Sementara varian Premium dihadirkan dengan 6 pilihan warna yakni Mint Green, Banana Yellow, Pinky Promise, Olive Green, Mysterious Blue dan Fantastic Red.



OTOPLUS-ONLINE I TVS Callisto dihadirkan untuk mengisi segmen skutik retro 20 jutaan yang saat ini didominasi Honda Scoopy dan Yamaha Fazzio.


Wujud skutik buatan India yang ditawarkan dengan harga On-The-Road Rp21.200.000 (Surabaya) untuk warna Standar dan Rp22.000.000 untuk warna Premium jelas bukan selera kebanyakan konsumen Indonesia.


Namun Callisto menawarkan banyak keunggulan yang bahkan tidak dimiliki dua pesaingnya asal Jepang itu. Apa saja kelebihan dan tentu saja kekurangannya?


Berikut ini hasil tes ride kami.


Kelebihan

Bodi Plat Besi


Sebagian bodi Callisto menggunakan plat besi.


Jika mayoritas skutik retro 20 jutaan asal Jepang bodinya full plastik, TVS Callisto dibekali bodi berbahan plat untuk sepatbor depan dan kedua sisi bodi samping.


Sementara rangkanya mengandalkan tipe High Rigidity Underbone, bukan rangka eSAF seperti Honda Scoopy. Penggunaan plat besi pada bodi memang terkesan solid meski berimbas pada bobot kosongnya yang menyentuh 109 kg. Sementara para pesaingnya tak lebih dari 95 kg.


Konsumsi BBM


Posisi lubang pengisian bensin unik, tak perlu membuka jok.


Keistimewaan mesin 110 cc dengan diameter bore x stroke; 53,5,x 48,8 mm bertenaga maksimal 7,5 DK bukan pada performa melainkan efisiensi bahan bakarnya.


Selama dua hari pengetesan sejauh 153 kilometer di jalanan kota Surabaya, skutik ini hanya butuh asupan sebanyak 3 liter Pertamax.


Artinya konsumsi BBM rata-ratanya berkutat di kisaran 51 km/liter. Gak jauh berbeda dengan skutik retro Jepang yang punya bobot lebih enteng.


Terbukti teknologi ET-Fi yang disematkan membuat tak hanya membuatnya rendah emisi tapi juga hemat BBM.


Karakter mesinnya mengedepankan efisiensi ketimbang performa.


Sementara untuk performa, karakternya terasa ringan saat berakselerasi dari diam ke kisaran 30 km/jam. Di atas itu hentakannya terasa datar hingga menyentuh top speed nyaris 90 km/jam.


Untuk membantu pengendara meraih efisiensi tertinggi, TVS melengkapi Callisto dengan indikator Eco dan Power. Indikator Power baru akan hidup menggantikan Eco saat kecepatan melewati 52 km/jam.


Suspensi Empuk


Sokbreker belakang dibekali setelan preload 3 step.


Karakter suspensi jadi salah satu selling point utama Callisto. Karakter redaman sok depan dan belakang sama empuk.


Guncangan saat melintas speed trap atau kondisi jalan bergelombang tak akan membuat pengendara dan pemboncengnya terguncang.


Kelebihan lain, meski mengadopsi lingkar roda berukuran 12 inci, jarak terendah ke tanah mencapai 150 mm.


Lebih tinggi dari Honda Scoopy yang 143 mm dan Yamaha Fazzio yang 135 mm sehingga tak terlalu mengkhawatirkan ketika melewati polisi tidur atau jalan rusak.


Posisi Berkendara


Jok lebar dan panjang dengan back rest buat pembonceng.


Komposisi segitiga berkendara (setang, dek dan jok) di Callisto terasa ideal digunakan pengendara dengan rentang postur 160-175 cm.


Tinggi jok di sisi pengendara ada di angka 765 mm. Penampang jok lebar dan panjang membuat penumpang leluasa duduk di atasnya, terlebih ruang kakinya lega sehingga pengendara leluasa memosisikan kakinya.


Itu pun masih menyisakan ruang untuk membawa barang belanjaan atau galon air mineral. Imbas positif dari posisi berkendara ideal itu, pengendara jadi tidak lekas capek.


Sementara buat pembonceng, posisi footstep dan penampang joknya yang lebar tidak akan membuat komplain meski jalan jauh. Terlebih di ujung belakang jok juga dikawal back rest yang tingginya pas untuk menahan pantat pembonceng.


Kepraktisan


Praktis dengan ruang kaki lega, rak dan cantelan barang.


Fitur yang disematkan di Callisto lebih mengutamakan aspek fungsional ketimbang unjuk teknologi, seperti foldable hook yang diletakkan di sisi depan dan belakang.


Standar tengah dengan tangkai yang panjang ini punya mekanisme engsel di porosnya.


Juga rak untuk menyimpan botol air minum atau ponsel serta USB slot yang dapat digunakan untuk mengisi ulang daya ponsel.


Fitur-fitur itu amat menunjang kepraktisan penggunaannya sehari-hari.


Pengendalian Lincah


Ban berukuran 90/90-12 terlihat kurang proporsional dengan bodi gambotnya tapi bikin pengendalian Callisto jadi lincah.


Meski bobot kosongnya menyentuh 109 kg, pengendalian Callisto terasa enteng dan lincah. Hal itu dikarenakan penggunaan ban berukuran 90/90-12.


TVS melengkapi Callisto dengan Synchronized Braking Technology yang mekanisme kerjanya seperti Combi Brake System di motor matik Honda.


Jadi meski tergolong punya bobot lebih berat ketimbang skutik retro di kelasnya, Callisto tak kesulitan bermanuver di kepadatan arus lalu lintas perkotaan.


Untuk menunjang kemampuan pengendaliannya, TVS membekali Callisto dengan rem tipe cakram berdiameter 220 mm di depan dan teromol 130 mm di belakang.


Kekurangan

Model


Headlight LED dan visor jadi standar bawaannya.


Desain Callisto khas skutik India. Bodi gambot dan minim sudut-sudut tajam. Kami yakin model seperti ini sulit diterima konsumen Tanah Air yang terbiasa dengan sosok skutik berpenampilan futuristik ala skutik Jepang atau skutik bergaya retro khas skutik Italia.


Tapi kalau kalian memang berani dan ingin tampil beda, Callisto bisa jadi pilihan. Toh skutik ini menawarkan kenyamanan dan efisiensi BBM sangat baik.


Built Quality


Krom menghadirkan kesan mewah tapi lebih mudah diserang karat.


TVS agaknya perlu membenahi quality control produknya ini. Selain sambungan bodi yang kurang presisi di beberapa bagian, pemilihan material berlapis krom perlu ditinjau karena lebih mudah terserang karat.


Dimensi Bagasi


Bagasi cukup besar tapi tidak buat helm.


Volume boks bagasi Callisto sebenarnya cukup besar, 21 liter. Kendalanya desain boks bagasi dibuat melebar mengikuti bentuk bodi bahenolnya.


Minusnya ceruk bagasi tidak dalam sehingga helm mustahil masuk kedalamnya. Setidaknya boks tersebut dapat digunakan untuk membawa tas kecil, jas hujan atau barang lain.


Ban Kurang Besar


Agar terlihat lebih proporsional dan stabil di kecepatan tinggi, ganti saja dengan ban berukuran 110/80-12.


Ada beberapa keuntungan penggunaan ban berukuran 90/90-12. Pertama, pengendalian lebih ringan, kedua efisiensi bahan bakar lebih baik dan ketiga, harga ban lebih terjangkau.


Poin-poin itu mungkin yang jadi alasan TVS memilih ban ini meski secara visual terlihat kurang proporsional.


Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page