IMI Surabaya Bersama Pemkot Siapkan Cara Atasi Kekurangan Pembalap Muda Berbakat
- Editor
- 30 Jun
- 3 menit membaca
Pemkot dan IMI Surabaya siap dukung event-event otomotif di Surabaya.

OTOPLUS-ONLINE I Keberhasilan Muh. Gibran Bintang Fajar menempati podium ketiga kelas Bebek 2-Tak STD 125cc-Novice, dan podium kedua Bebek 2-Tak STD 116cc-Novice pada gelaran LFN HP 969 Road Race Championship 2025 Round 1 Surabaya pada Minggu, 29 Juni di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) memberi angin segar kepada IMI Surabaya.

Sebagai informasi, sebelumnya Gibran memperkuat Tim Surabaya pada Cabor Road Race di Porprov Jatim 2025, dan berhasil mempersembahkan medali perak di kelas Bebek 150 cc Modifikasi Beregu, dan medali perunggu di kelas Bebek 150cc Modifikasi Perorangan.
"Keberhasilan Gibran kembali naik podium LFN HP 969 Road Race Championship 2025 Round 1 ini memberikan penyemangat bagi IMI Surabaya untuk terus berbenah," antusias Rinto Ari Rakhmanto, Ketua IMI Surabaya.


"Ini PR besar buat saya, terutama ya dari IMI Surabaya. Karena tugas pokok dari IMI Kabupaten atau Kota adalah pembibitan. Dan pembibitan paling dasar sekarang adalah di Kabupaten atau Kota," ujar Rinto.
Ia menambahkan, memang ironis bagi IMI Surabaya. Meski punya fasilitas sirkuit, tapi belum banyak pembalap yang lahir dari Kota Surabaya. Terutama yang muda-muda.

"Kalau yang lama-lama kan mulai dari Gerry Salim, Tommy Salim. Kemudian yang lain-lain, seperti Kiki Aranxa kan sudah mulai berumur ya. Maksudnya sudah senior sehingga udah nggak bisa ikut Porprov," terang Rinto sambil menyebut usia Kiki sudah 22 tahun jalan, atau masuk ke 23 tahun.
"Sementara syarat mengikuti Porprov kemarin kan usia 22 tahun," imbuhnya.
Pembibitan sekaligus penjenjangan ini dibutuhkan karena setelah dari Porprov akan naik ke PON, atau di luar itu juga. Termasuk di kejuaraan profesional lainnya.
"Nah ini kita kekurangan pembalap. Makanya setelah Porprov kemarin, kita menyatukan tekad untuk genjot pembibitan dan pembinaan atlet-atlet Surabaya," tegas Rinto.
Salah satu langkah yang ditempuh IMI Surabaya adalah bersinergi dengan Pemkot Surabaya memperbanyak event otomotif.
"Jadi Pemkot Surabaya dan IMI Surabaya, mendukung dan mensupport event-event otomotif di Surabaya, baik itu roda 2 maupun roda 4, Kejurprov ataupun Kejurnas. Bahkan kalau memungkinkan ada event internasional," kata Rinto.
Dan itu tak hanya untuk balap. Tapi juga non balap.


"Jadi kalau kita lihat beberapa bulan terakhir ya, artinya di tahun ini, ada beberapa event kontes mobil, kontes modifikasi, dan itu kita support. Termasuk kegiatan-kegiatan klub hobi atau komunitas, karena kan sebenarnya mereka yang paling banyak. Kita optimalkan mereka untuk membuat event di Surabaya," ujar Rinto sambil sekali lagi menekankan, Pemkot dan IMI Surabaya terbuka dan akan mendukung event-event otomotif di Surabaya.
Kembali ke soal regenerasi pembalap muda.
Rinto mengatakan, Pemkot dan IMI Surabaya siap memberikan support kepada pembalap di bawah binaannya.
"Kalau untuk laga profesional seperti LFN HP 969 Road Race Championship ini sih kita tidak berikan suppport karena sifatnya kejuaraan profesional. Tapi kalau secara personal pembalapnya, karena dia adalah binaan Surabaya, mereka akan kita beri kemudahan latihan di sini (sirkuit GBT) free," janji Rinto.
Teks dan Foto: Indramawan
Ī£ĻĻλια