top of page
  • Gambar penulisEditor

Ini Alasan Kenapa Harley-Davidson FLST Fat Boy 1990 Banyak Dicari Kolektor

Diyakini terkait peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki hari ini 75 tahun lalu, dan beberapa alasan lain berikut ini.

Edisi pertama Fat Boy hancurkan dominasi Jepang yang kuasai pasar Amerika sejak 1980-an.


Harley-Davidson FLST Fat Boy 1990 ini adalah hasil proyek restorasi yang dilakukan Harley-Davidson Dealer Motor Saloon, Amersfoort – Belanda kira-kira 10 tahun lalu.

Hanya diproduksi sebanyak 4.440 unit dan sekarang tinggal 700 unit yang utuh.


Sebelumnya, lebih dari 20 tahun motor ini mangkrak, sampai akhirnya Ben Seijger, sang pemilik menemukan dan merawatnya, hingga akhirnya kini motor tersebut menjadi collector's item! Apalagi menurut info, saat ini hanya ada 700 unit Harley-Davidson FLST Fat Boy 1990 yang masih utuh di dunia.

Harley-Davidson FLST Fat Boy 1990 didesain oleh duo desainer Willie G. Davidson (cucu William A. Davidson, salah satu pendiri Harley-Davidson) dan Louie Netz.


Tentu menjadi sebuah kehormatan bagi saya dipersilakan untuk menjajalnya langsung saat perayaan 30 tahun Harley-Davidson Fat Boy beberapa waktu lalu.

Cincin warna kuning di beberapa bagian menjadi ciri khas model pertama.


Asal tahu saja. Fat Boy dengan ciri khas yellow rings (stripping melingkar warna kuning di beberapa bagian), oleh para pakar disebut sebagai Fat Boy pertama yang dirilis tahun 1990, dan diberi nama 'Gray Ghost'.

Pelek solid, knalpot model shotgun, dan setang Electra Glide yang revolusioner jadi nilai tambah.


Ketika diperkenalkan pertama kali, motor ini langsung meledak seperti bom. Dan memang kebetulan nama Fat Boy ini diambil dari nama sandi ‘Little Boy’ atau bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima hari ini 75 tahun yang lalu, atau tepatnya 6 Agustus 1945. Diikuti kemudian dengan ‘Fat Man’, bom atom yng dijatuhkan di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945 sekaligus menandai berakhirnya Perang Dunia II.

Nama Fat Boy diyakini penggabungan dua nama sandi militer Amerika, yakni Fat Man dan Little Boy.


Dari penggabungan dua nama sandi Little Boy dan Fat Man inilah akhirnya didapat nama Fat Boy. Memang awalnya, nama yang pertama kali diberikan Harley-Davidson adalah Fat Man. Tapi karena alasan politis motor baru itu kemudian diberi nama baru Fat Boy.

Emblem pada tangki bahan bakar serupa dengan simbol U.S.A.F. (United States Air Force).


Dan kalau Anda perhatikan casing bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki itu adalah silver-gray, dengan tujuh cincin berwarna golden-yellow sebagai simbol 7 benua. Ciri-ciri warna dan cincin warna kuning inilah yang kemudian juga diberikan ke Fat Boy.

Rivet pada fender dipercaya sengaja ditambahkan agar menyerupai casing Fat Man dan Little Boy, termasuk warna serba abu-abu.


Entah kebetulan atau bagaimana. Tapi yang jelas, setelah diperkenalkan pertama kali Fat Boy benar-benar meledak dan menjadi simbol kebangkitan pasar sepeda motor Amerika.

Promosi gencar di berbagai media, termasuk acara TV jadi sebab popularitas Fat Boy. Termasuk kemunculannya di film Terminator 2: Judgement Day.


“Edisi pertama Fat Boy tahun 1990 waktu itu benar-benar meledak dan menjadi bom atom yang baru bagi pabrikan motor Jepang yang telah menguasai pasar Amerika sejak tahun 1980-an. Dan The Gray Ghost, begitu julukan motor ini, menjadi pukulan telak yang membawa Harley-Davidson kembali ke puncak pasar motor.”

Aksesori seperti saddle bag atau windshield jadi nilai tambah Fat Boy yang disebut-sebut sebagai motor cruiser sejati pertama yang pernah dibuat Harley.


Ada lagi fakta sejarah yang menarik dari Fat Boy The Gray Ghost ini. Motor ini dikirim menggunakan pesawat warna abu-abu (gray) yang bernama 'Enola Gray' dan ini hanya terjadi pada tahun pertama produksinya saja tahun 1990. Sebuah kebetulan juga bukan, bahwa Enola Gray ini juga menjadi nama pesawat pembom B29 Superfortress yang menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima.

Pihak Harley-Davidson menyangkal keterkaitan FLST Fat Boy 1990 dengan peristiwa bersejarah dijatuhkannya bom atom pertama kali di Hiroshima dan Nagasaki.


Ya semua ini harus diakui. Fat Boy sejak tahun 1990 itu telah menjadi ikon, potongan sejarah. Apalagi FLSTF Fat Boy Gray Ghost tahun itu hanya 4.440 unit dibuat dan sekarang menjadi semakin langka. Tak heran jika motor ini menjadi incaran kolektor.

Ben Seijger bersama Fat Boy kebanggaannya.


Sama seperti Ben. “Saya beli motor itu karena waktu itu saya suka sekali tampangnya. Dan terutama karena cocok dengan ukuran tubuh saya. Dudukannya rendah banget, sehingga kaki saya bisa menjejak ke tanah,” senyum Ben.

Dan setelah restorasi dilakukan, Ben menambahkan aksesori seperti windshield, rak untuk tas bawaan, dan satu set crash bar. Di luar itu, semuanya masih seperti kondisi semula.

H-D FLSTF Fat Boy 1990 bersanding dengan generasi terbarunya Fat Boy 114 2020.


Ini menjadi alasan bagi saya untuk mendatangi Ben dan menyandingkan Fat Boy 1990 miliknya dengan Fat Boy terbaru (2020) untuk saya foto, sekaligus saya coba!


Baca juga:


Data Teknis H-D FLSTF Fat Boy 1990 (Ben Seijger)

Model: Harley-Davidson Fat Boy

Year of construction: 1990

Year of restoration: 2010

Engine: V-twin Evolution

Cylinder capacity: 1337 cc (81.58 cubic inches)

Power: 49.0 HP (35.8 kW)) @ 5000 RPM

Top speed: 148.0 km / h (92.0 mph)

Compression: 8.5: 1

Bore x Stroke: 88.8 x 108.0 mm (3.5 x 4.3 inches)

Valves per cylinder: 2

Fuel system: H-D CV Carburetor

Cooling: air-cooled

Gearbox: 5-speed

Final transmission: Belt

Chassis

Frame: Softail tubular steel

Front fork: Telescope

Front tire: MT 90-16

Rear tire: MT 90-16

Front and rear brake: single disc

Curb weight: incl.oil, gasoline, etc: 298.0 kg (657.0 pounds)

Fuel tank capacity: 16.00 liters (4.23 gallon)


*Terima kasih pada Ben Seijger, pemilik H-D FLSTF Fat Boy 1990.


Teks & Foto: Onno “Berserk” Wieringa - madnessphotography.nl

bottom of page