Ulas Tuntas BMW 520i sDrive M Sport: Apakah Sepadan dengan Harga?
- Editor
- 25 Jun
- 9 menit membaca
Kita ungkap plus-minus BMW 520i sDrive M Sport seharga Rp1.527.000.000 (OTR Surabaya) ini.

OTOPLUS-ONLINE I BMW tetap mempertahankan elemen desain sporty khas seri 5 di 5 Series generasi ke-8 dengan kode bodi G60 ini.
Seperti sumbu roda dan moncong panjang dipadukan garis atap yang mengalir dengan sentuhan elegan.

Dimensinya membesar dengan komposisi panjang; 5.060 mm, lebar; 1.900 mm dan tinggi; 1.515 mm.
Artinya mobil ini lebih panjang 97 mm, lebih lebar 33 mm, dan lebih tinggi 17 mm dari pendahulunya (G30) atau mendekati dimensi BMW 7 Series 2016-2022 (G11).

Sebagai informasi, 5 Series terbaru dibangun di atas platform CLAR (Cluster Architecture), platform yang sama dengan 7 Series terbaru (G70).
Di negeri asalnya Jerman tersedia 2 pilihan varian bermesin bensin, 3 pilihan varian PHEV dan 2 pilihan varian diesel dengan dua sistem penggerak Sdrive dan xDrive.

Namun untuk Indonesia pilihannya tunggal, yakni 520i sDrive dengan trim M Sport.
BMW Astra menawarkan executive sedan ini dengan harga on the road Rp1.527.000.000 (Surabaya).
Pilihan warna yang disodorkan; Black Saphire metallic, Phytonic Blue metallic, Oxide Grey metallic, M Brooklyn Grey metallic, Cope York Green metallic dan Mineral White metallic seperti unit tes kami ini.
Untuk pelek, BMW Indonesia menyodorkan M aerodynamic wheels 936 M Bicolour Black Grey ukuran 19 inci.
BMW Digital Key

Dengan teknologi ini fungsi kunci konvensional dapat digantikan dengan smartphone, baik yang menggunakan IOS atau sistem operasi Android.
āTentu saja kita harus mengunduh dulu aplikasi MyBMW," terang Axel Julio, Product Genius BMW Astra.
Selain membuka kunci pintu, melalui aplikasi itu juga pengguna dapat mengetahui status dan fungsi kendaraan, memanfaatkan layanan smart e-mobility, merencanakan perjalanan menggunakan navigasi dan map, menjelajah cerita dan berita seputar dunia BMW.
Selain itu juga bisa mengakses langsung ke layanan BMW Service serta update dan upgrade semua fitur-fitur yang dimiliki.
Dasbor Futuristik

Hingga generasi sebelumnya (G30), BMW setia dengan desain dan layout dasbor konservatif khas 5 series.
Nah, di generasi terbaru ini terjadi lompatan desain lewat penggunaan sepasang layar besar berukuran 12,3 inci sebagai driver display.
Juga layar 14,9 inci sebagai infotainment display.
Di bawah layar tersebut diimbuhi LED bar selebar dasbor, bahkan merambah ke sisi doortrim yang oleh BMW dinamai crystalline Interaction yang kian menguatkan aura futuristik.
BMW membenamkan iDrive 8.5 untuk menjalankan sistem infotainment ini.
Pengoperasiannya terasa responsif dan smooth meski menu yang ditampilkan di generasi terbaru ini sangat banyak.
Untuk memudahkan akses, BMW menyediakan shortcut bar di sisi bawah layar untuk menu-menu utama yang sering kita butuhkan seperti AC, audio, home, peta satelite navigation built-in dan telefoni.
Sementara menu lain yang tampak menyesaki layar selain bisa diakses lewat touchscreen juga dapat diakses melalui rotating control dial yang berdampingan dengan klaster switch transmisi di konsol tengah.
Sistem infotainment ini juga dapat terhubung ke ponsel Android dan iPhone secara wireless sehingga merupakan sistem infotainment yang komprehensif.

Driver display atau instrument cluster di balik kemudi dapat dipersonalisasi.
Aplikasi BMW Live Cockpit Professional akan menampilkan segala yang relevan mengenai informasi berkendara.
Informasi utama juga ditampilkan pada head-up display berukuran besar pada kaca depan.
Kabin Mewah

Sesuai kastanya, aura kabin seri 5 ini terasa mewah.
Sebelum masuk, penumpang depan akan disambut Dynamic Light Carpet.
Jok depan mengusung Comfort Seat yang lebih empuk dan ergonomis dibandingkan generasi sebelumnya.
Seluruh jok dibalut artificial leather Veganza tipe perforated and quilted.
Selain warna hitam seperti unit tes ini, BMW Indonesia menawarkan dalam pilihan warna lain pada jok yakni Burgundy dan Espresso Brown.
Sayangnya untuk Indonesia tidak ada opsi pelapis kulit asli, Morino leather.
Area touch point utama di sekitar penumpang depan seperti center arm rest, dasbor, door arm rest, sisi atas door trim dibalut material panel soft touch.
Menguatkan aura mewah, door trim mendapatkan imbuhan aksen Dark Silver M accent yang dikombinasi dengan Aluminium Rhombide dan M headliner anthracite.
Pada baris kedua, ruang gerak lutut/kaki, kepala dan tapak kaki baik cukup baik, bahkan untuk penumpang berpostur 180 cm.
Hanya saja permukaan jok terasa rendah sehingga kaki menekuk dan paha jadi tidak tertopang dengan sempurna.
Untuk perjalanan panjang, akan melelahkan.


Untungnya BMW Indonesia menyematkan cukup banyak fitur untuk kenyamanan penumpang di baris kedua seperti electric sunshade di kaca belakang, privacy glass yang ditemani side curtain di jendela belakang juga kontrol AC 4 zone independen untuk masing-masing penumpang belakang.

Ditambah lagi dengan keberadaan 4 outlet USB Type C port dan slot di balik jok penumpang depan sebagai dudukan hook tablet.


Kesan mewah di kabin semakin mencuat dengan keberadaan panoramic glass roof berukuran besar.
Fitur

Kedua jok depan electrically adjustable. BMW juga melengkapi kedua jok depan dengan fitur cooled/heated seat.
Khusus jok pengemudi dilengkapi juga dengan fitur memori dan menu pengaturan yang diatur lewat layar infotainment.


Menu-menu pengaturannya mencakup Seat Position, Comfort Exit, Use Automatically juga tips mengoperasikannya.
BMW 520i M Sport ini dibekali sistem AC 4 zone climate control yang memungkinkan setiap penumpang memiliki kebebasan individual mengatur suhu dan kecepatan hembusan angin yang diinginkan.
Sistem audio di seri 5 ini mengandalkan sistem HiFi Harman Kardon 205 Watt dengan 12 spiker.
Suara yang dihasilkan jernih dan detail di semua sudut kabin.
Keunggulan itu tentunya didukung juga oleh sistem insulasi kabin yang sangat baik sehingga suara luar minim menyusup ke dalam kabin.
Ke-12 spiker itu juga mengeluarkan artificial sound deru mesin yang menghadirkan aura sensasi berkendara lebih sporty.
Aspek fungsional dan kepraktisan dihadirkan dengan ketersediaan 6 port USB type C; 2 di kabin baris pertama dan 4 di baris kedua juga satu power socket 12 V di konsol tengah.
Disediakan juga wireless charger yang mendukung pengecasan 15 Watt di ujung depan konsol tengah.
Sisi kepraktisan ditunjukkan dengan ketersediaan cup holder di konsol tengah dan center arm rest belakang, pocket di tiap doortrim dan kompartemen di konsol tengah dan laci meski ukurannya terbatas.


Kompartemen penyimpanan tambahan juga tersedia di kedua sudut ruang bagasi.
Bagasinya berkapasitas 520 liter yang dapat dikembangkan dengan melipat sandaran jok belakang.
Kap bagasinya sudah dilengkapi fitur Power Tail Gate.
Posisi Mengemudi

Aura sporty begitu kental terasa saat duduk di balik kemudi BMW seri 5 terbaru.
Posisi mengemudi terasa rendah meski jok disetel pada posisi paling tinggi, kaki pun cenderung selonjor seperti umumnya mengemudikan sports car.
Posisi mengemudi ideal mudah sekali diraih lantaran joknya dibekali setelan elektrik 8 arah, setir juga dapat disetel sudut (rake) dan jaraknya (reach) secara elektrik dengan rentang yang lebar.
Meski posisi duduk rendah, pengemudi tetap dapat memantau keadaan di sekeliling dengan baik.
Kaca spion samping berukuran tepat dengan kaca yang memvisualkan dimensi obyek sangat baik sehingga tak sulit memprediksi jaraknya.
Pandangan ke belakang tertolong dimensi lebar kaca belakang dan ditunjang juga dengan letak headrest jok baris kedua yang tidak terlalu menjulang.

Agak berbeda dari kebanyakan merek lain, BMW meletakkan push start button di konsol tengah.
Layout driver oriented khas BMW yang sudah diadopsi sejak BMW seri 5 generasi pertama membuat tombol/switch memang untuk mudah diraih begitu juga informasi yang ditampilkan infotainment display BMW Curved Display 14,9 inci.
Performa VS Efisiensi

BMW membenamkan teknologi mild hybrid dengan arsitektur 48 Volt pada mesin berkode B48 yang digunakan 520i ini.
Bukan sekadar membuat proses menghidupkan mesin jadi seamless tapi juga meningkatkan kemampuan berakselerasi dan efisiensi bahan bakar.
āDari pengetesan yang kami lakukan, konsumsi BBM rata-rata dapat mencapai 17 km/liter,ā tukas Axel Julio, Product Genius BMW Astra.
Lantaran berorientasi efisiensi, jangan harap performanya akan beringas.
Memang, mesin bensin B48 4 silinder 1.998 cc dengan turbonya sanggup membangkitkan tenaga maksimum sebesar 140 kW atau 188 DK.

Torsi maksimumnya pun cukup besar, 310 Nm yang digapai mulai 1.500-4.000 rpm. Belum lagi tambahan 17,4 DK dari sumbangan electric motornya.
Semua figur itu memungkinkan sedan berbobot kosong 1.700 kg ini berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 7,9 detik, melebihi klaimnya yang 8,1 detik.
Sementara top speed-nya diklaim āhanyaā 193 km/jam walau kenyataannya ketika kami coba dapat meraih 213 km/jam dan gas throttle belum mentok.
Di generasi ini jelas kalau karakternya lebih mengedepankan efisiensi bahan bakar ketimbang performa yang beringas.

Selama pengetesan kami, dari informasi driver display, konsumsi BBM 520i M Sport ini pada pemakaian di dalam kota rata-rata 7,9 liter/100 km atau 12,65 km/liter.
Kemampuan itu tentunya berkat support sistem mild hybrid beraksitetur 48 Volt-nya.
Karakter Suspensi & Pengendalian

BMW menyediakan pilihan mode berkendara; Personal, Sport, Effiecient, Expresive dan Relax.
Setiap pilihan mode akan mengubah karakter Drivetrain dengan sub menu Comfort, Sport dan Sport Plus, Driving Dynamics dengan sub menu Sport, Sport Plus, DSC off dan Steering.
Setiap mengubah mode maka akan dibarengi berubahnya panel LED Crystalline Interaction Bar menyesuaikan mode yang dipilih.
Unit tes ini dilengkapi dengan suspensi adaptif. Karakter suspensi adaptif di BMW seri 5 terbaru ini cenderung empuk.
Walaupun empuk saat dipakai bermanuver di tikungan, bodyroll yang tejadi tidak terasa berlebihan.
Suspensi ini mampu memadukan antara kenyamanan dan sportiness.

Namun kalau kalian seorang BMW enthusiast yang pernah memiliki dan lama menggunakan seri 5 generasi-generasi sebelumnya maka kalian akan kehilangan rasa berkendara khas seri 5.
Selain dari karakter suspensi yang empuk, gerakan setir terasa artifisial.
Teknologi Active Steering tetap digunakan namun gerakan setir terlalu ringan dan hampa, tak lagi dapat memberikan feedback yang diinginkan dari sebuah seri 5.
Menurut OTOPLUS-ONLINE, karakter pengendalian di 520i M Sport ini dominan ditentukan oleh setup suspensi, sasisnya dan ban.
Ban yang digunakan Hankook Ventus S1 evo berukuran 245/45-19 (depan-belakang).
Di negara lain, seperti Australia seri 5 ditawarkan dengan opsi 4-wheel steering.
Model ini tentunya akan menyuguhkan karakter pengendalian yang lebih baik.
Untung berkurangnya karakter BMW di setir tidak diikuti oleh gerakan pedal remnya.
Pedal rem tetap terasa natural khas BMW, tidak ada gejala kikuk, membal atau dalam.

Unit tes ini dibekali sistem rem dengan kaliper M Sport Brake yang ditandai dengan rona Dark Blue metallic.
Sistem remnya sanggup menghentikan sedan 1,7 ton (kosong) ini hanya dalam 38,16 meter dalam 2,78 detik untuk pengereman 100-0 km/jam.
Teknologi Keselamatan
Fitur-fitur keselamatan aktif, BMW Driving Assistant Profesional yang tertanam di 520i G60 ini lengkap, mencakup Front Collision Warning, Front & Rear Cross Traffic Alert, Lane Change Warning, Lane Departure Warning, Lane Change Assistant & Active Lane Guiding, ā Active Cruise Control with Stop & ā Go, Distance Control with Stop & Go Function, ā Automatic Speed Limit Assist, ā Steering & Lane control Assistant in the range of 0-210 km/h, ā Assisted Driving Mode up to 210 km/h, Autonomous Emergency Braking with pedestrian & cyclist detection, Auto Dimming Rear Vision Mirror, Blind Spot Monitor.
Tentunya termasuk front & rear parking sensor dengan 360°Camera. 360°Camera-nya diakses lewat infotainment display dengan opsi tampilan; Parking View, Assist View, Panoramic View, Car Wash View walau kualitas kameranya bukan yang terbaik.
Kekurangan

Selain karakter setir yang kurang berkarakter, BMW 520 M Sport ini punya beberapa kekurangan lain.
Material Plastik Buat Kesan Murah
Penggunaan material plastik di G60 ini ugal-ugalan.
Gril contohnya, alih-alih menggunakan desain baru BMW kidney Iconic Glow yang terlihat keren di malam hari, saat terang akan terlihat kalau gril yang juga sebagai rumah radar ini seperti panel plastik besar yang terasa murah saat dipegang.
Kesan murah berlanjut di interior, bisa diamati pada panel bertekstur warna silver yang memberi aksen di dasbor, panel piano black pada steering switch control dan terutama tuas sein/wiper yang selain dipegang terkesan seperti tuas mobil LCGC, ketika digerakkan juga terasa ringkih.
Panel Piano Black Berlebihan

Panel Piano Black menghadirkan kesan mewah tapi akan meninggalkan jejak sidik jari sehingga mudah terlihat kotor yang membuat justru tidak mewah.
Coba amati area dasbor di seri 5 ini, panel Piano Black terlihat mendominasi area konsol tengah, setir bahkan panel rumah lampu interior di head lining.
Aksen piano black juga menghias bumper belakang sampai ke diffuser.
Tanpa Ban Serep
Seri 5 terbaru tak lagi mengadopsi Run Flat Tyre, anehnya BMW tetap tak menyediakan ban serep hanya tyre repair kit.
Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Baru coba KABAR4D langsung maxwin.