top of page
  • Gambar penulisEditor

Masih Banyak yang Awam Safety Driving Saat Hujan Deras


Mengemudi yang aman dalam kondisi hujan berbeda dengan saat kondisi kering. Selain konsentrasi mutlak ditingkatkan, analisa terhadap kondisi sekitar dan kendaraan juga harus dipertajam. Terlebih saat kondisi hujan deras yang kerap menghiasi keseharian kita belakangan ini.


Mobil-mobil keluaran terakhir kini sudah dilengkapi dengan berbagai peranti keamanan pasif canggih seperti ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brakeforce Distribution) dan BA (Brake Assist). Banyak juga yang bahkan sudah dilengkapi dengan ASR (Anti Slip Regulation) dan ESP (Electronic Stability Programme).

  • Fitur Advanced Grip Control dapat menyesuaikan grip dengan permukaan jalan yang dilalui.

“Di Peugeot 3008 dan 5008 SUV ada fitur Advanced Grip Control yang dapat menyesuaikan grip roda dengan permukaan jalan yang akan dilalui,” terang Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.

Saat kondisi hujan, khususnya hujan deras jarak pandang ke depan akan berkurang drastis, kondisi ini wajib diantisipasi dengan meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Terlebih jika saking derasnya hujan yang turun sampai tidak dapat diikuti dengan kecepatan sapuan wiper. Pada kondisi ini, mengurangi kecepatan adalah tindakan paling bijaksana.

  • Pastikan kondisi karet wiper masih baik sehingga dapat menyapu dengan sempurna dan volume air pada reservoir washer terjaga.

Dengan mengurangi kecepatan risiko ban kehilangan daya cengkeram ke permukaan jalan akibat hydroplaning atau aquaplaning juga berkurang. Untuk diketahui, hydroplaning merupakan suatu kondisi dimana ban tidak dapat menapak pada permukaan jalan lantaran mengambang di atas permukaan air.

  • Atas nama keselamatan, jika ketebalan tapak ban sudah kurang dari 1,6 mm maka sebaiknya diganti.

Hydroplaning akan terjadi saat kondisi permukaan jalan tergenang air dengan ketinggian 1 cm atau lebih, melaju dengan kecepatan tinggi (lebih dari 30-50 km/jam tergantung kondisi), tekanan angin ban yang kurang dan kondisi ban sudah rusak. Jadi semakin cepat kita melaju, risiko dari terjadinya hydroplaning juga semakin tinggi. Selain itu pastikan kondisi ban masih baik yang ditandai dari ketebalan tapak yang di atas 1,6 mm juga tekanan angin ban yang sesuai dengan panduan pemilik.


Untuk diketahui, kemampuan ban mobil penumpang saat rata-rata memiliki kemampuan membuang air sebanyak 12-15 liter per detik. Untuk ban balap seperti yang terpasang di mobil Formula 1 kemampuan membuang air hingga 30 liter per detik. Ketika ban mencapai limit-nya membuang air maka ia akan mengalami hydroplaning.

  • Tak haram untuk menghidupkan lampu utama dan lampu kabut saat hujan deras meski di siang hari.

Hal lain yang harus diperhatikan saat hujan deras adalah memastikan kendaraan kita terlihat oleh pengguna jalan lain. Caranya dengan menyalakan lampu baik lampu utama maupun lampu kabut (jika dilengkapi) meski kondisi saat itu masih di siang hari. “Hindari penggunaan lampu hazard, karena lampu ini fungsinya hanya dipakai dalam keadaan darurat. Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas atau dalam kondisi mogok,” terang Samsudin.

  • AC efektif menghindarkan kaca di bagian dalam kabin dari pengembunan, karena itu pastikan fungsi AC berjalan baik.

Jangan lupa memastikan perangkat AC berfungsi dengan baik, saat hujan AC efektif mengurangi pengembunan kaca di dalam kabin. Kaca yang berembun akan mengurangi visibilitas pengemudi ke jalan. Kondisi itu dapat membahayakan saat berkendara dalam kondisi hujan deras.

Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page