New Honda ADV160 mendapatkan banyak improvement dari generasi sebelumnya.
Dengan peningkatan performa jadi makin asyik diajak berpetualang
OTOPLUS-ONLINE I PT Astra Honda Motor meluncurkan New Honda ADV160 pada 1 Juli 2022. Generasi terbaru ini menggantikan Honda ADV150 yang dipasarkan sejak 18 Juli 2019 silam.
Di Surabaya, varian ABS dipasarkan Rp 3,4 juta lebih mahal
New Honda ADV160 dijual dengan harga OTR Surabaya, Rp 39.881.500 (ABS) dan Rp 36.481.000 (CBS). Varian ABS disodorkan dengan 3 pilihan warna yaitu Tough Matte Red, Tough Matte Black dan Tough Matte White. Sementara varian CBS pilihan warnanya, Dynamic Red, Dynamic Black dan Dynamic White.
Body set total baru
Berikut kelebihan dan kekurangan skutik adventure yang mendapatkan banyak improvement dari generasi sebelumnya itu.
Kelebihan
Performa
Top speed tembus 120 km/jam (spidometer)
Terasa banget kalau mesin baru eSP+ berkapasitas bersih 156,9 cc milik New ADV160 memang powerful. Performanya unggul telak kalau dibandingkan ADV150.
Basic mesin eSP+ sama dengan PCX, tapi jeroan CVT seperti shaft driven, bearing shaft driven juga driven pulley total berbeda menyesuaiakan karakter ADV160
Respon antara 0-30 km/jam terasa kalem meski tidak sekalem PCX160 tapi saat mulai menjejak 40 km/jam ke atas performanya mengganas.
Rem dibekali ABS 1 kanal (depan), diameter slang rem lebih kecil tapi punya spesifikasi low expansion yang secara signifikan meningkatkan performa pengereman
Paling seru ketika memainkan putaran mesin di 5.000-6.000 rpm, saat itu karakter mesin terasa agresif. Situasi stop and go juga bukan masalah, selama pengetesan kami gejala gredek seperti ADV150 tak pernah muncul.
Lebarnya 763 mm, dan sudut knalpot terlihat lebih landai
Putar gas sampai mentok dan kecepatan tertinggi yang bisa diraih dengan rider berbobot 80 kg adalah 120 km/jam. Kalau bobot rider lebih ringan, kami yakin top speed yang bisa diraih akan lebih tinggi.
Pengendalian
Meski bobotnya naik jadi 133 kg, skutik ini tetap lincah berkat rangka barunya
Rangka New ADV160 total baru, bobot rangka lebih enteng sampai 750 gram dibandingkan yang lama meski bobot totalnya naik 2 kilogram menjadi 133 kg.
Ground clearance-nya 16,5 cm sehingga aman di jalan jelek
Tipe rangkanya masih tubular yang konstruksinya sebenarnya sama dengan PCX. Perbedaan utama ada pada bergesernya dudukan pegangan mesin yang tadinya ada di bawah jadi di atas mesin.
Suspensi seat valve lubang sirkulasi dibesarin kapasitas oli 127 ml jadi 125 ml jadi lebih empuk
Selain itu, jembatan rangka yang menghubungkan sepasang sok belakang dihilangkan sehingga memungkinkan kapasitas bagasi dimaksimalkan.
Posisi Berkendara Lebih Bersahabat
Tinggi jok sisi pengendara turun jadi 780 mm
Ketinggian jok di sisi pengendara dipangkas menjadi 780 mm, alhasil New ADV160 jadi lebih bersahabat untuk rider berpostur 160-170 cm.
Bentuk footstep lebih besar sehingga enak dipijak
Desain dek juga mendapatkan pengembangan, sisi dek bagian depan yang di ADV150 kurang akomodatif di ADV160 dibuat lebih lebar dan landai sehingga memungkinkan pengendara duduk berselonjor.
Posisi berkendaranya ergonomis
Tak hanya pengendara yang dimanjakan, busa jok di sisi pembonceng terasa lebih tebal. Selain itu, desain footstep dibuat lebih besar sehingga enak dijejak.
Desain dek berubah, kaki kini bisa selonjor santai
Posisinya juga dibuat lebih rendah sehingga pembonceng tidak berasa seperti jongkok seperti sebelumnya.
Instrument Meter Makin Lengkap
Tetap mudah terbaca saat panas terik
Desain instrument meter di ADV160 punya penampang lebih besar dan menampung informasi lengkap.
Windshield lebih tinggi dan dapat disetel
Selain spidometer, fuelmeter dan odometer panel meter juga memuat takometer, suhu sekitar, tegangan baterai, konsumsi BBM rata-rata, trip A & B, jam sampai peringatan penggantian oli, ABS (untuk varian ABS) dan traction control (HSTC).
HSTC
Pada kondisi default, HSTC akan selalu aktif yang ditunjukkan oleh kemunculan huruf T di sisi atas panel meter
Honda Selectable Torque Control (HSTC) berperan mencegah roda belakang selip. Ketika ECU membaca putaran roda belakang lebih cepat dari roda depan maka secara otomatis ECU akan menghentikan pasokan bensin.
Seandainya baterai remote kunci habis, slot kunci mekanis tetap ada. Selain itu ada slot USB dengan kemampuan 5V 2,1 Ampere
Alhasil mesin mati sesaat dan tak menyalurkan tenaga ke roda belakang. Aktif-non aktifnya dapat disetting dari panel instrument.
Volume Bagasi
Semua barang selama mobilitas sehari-hari akan muat di dalamnya
Dengan kapasitas 30 liter, bagasi ADV160 menawarkan fleksibilitas luar biasa. Istimewanya ruang bagasi di bawah jok ini tidak kelewat panas meski dipakai berkeliling kota di siang hari yang terik sehingga kami tak merasa khawatir meletakkan komputer jinjing di situ.
Konsumsi BBM
Tangkinya berkapasitas 8,1 liter
Selain menawarkan performa hebat, mesin baru eSP+ juga hemat BBM. Setelah tangki kami isi penuh dengan bensin Pertamax sampai ke bibir tangki lalu dengan gaya berkendara normal kami mengetesnya berkeliling di dalam kota sejauh 237 kilometer.
Setelah itu tangki kembali kami isi penuh hingga ke bibir tangki. Bensin Pertamax yang ditambahkan sebanyak 5,73 liter sehingga didapat konsumsi BBM rata-rata 41,3 km/liter.
Kekurangan
Jok Sisi Pengendara
Dari samping tampak kalau ketebalan busa jok di sisi pengendara tipis
Rupanya berkurangnya ketinggian jok di sisi pengendara ikut disumbang dari berkurangnya ketebalan busa jok. Alhasil kalau kelamaan duduk di atasnya, pantat bakal panas dan pegal.
Setang
Bentuk setang akan membuat dada pengendara membuka sehingga terlihat gagah
Menyesuaikan dengan terpangkasnya tinggi jok, raiser setang dibuat lebih pendek. Saat dipakai jalan gak terlalu lama antara 15-20 menit terasa asyik-asyik saja.
Desain behel berbeda mengikuti konstruksi rangka barunya
Setang model Tapered Handle Bar bikin posisi berkendara gagah dan sigap. Tetapi kalau dipakai berlama-lama, misal 30 menit ke atas, pergelangan tangan jadi pegal.
Redaman Sok Belakang Kaku
Sokbreker belakang sama dengan ADV150, hanya beda di setting preload
Performa mesin yang kuat diimbangi dengan penyesuaian pada karakter redaman suspensi, khususnya suspensi belakang.
Pelek belakang 13 inci terlihat sama dengan ADV150 namun kontruksi pada sisi teromolnya berbeda
Agar traksi meningkat, setelah preload pada sokbreker belakang dibuat lebih kaku. Positifnya ban terasa mencengkeram kuat, negatifnya redaman suspensi jadi terasa kaku dan kurang nyaman untuk penggunanya.
Tidak Ada Fitur Pass Light
Headlamp LED sama dengan ADV150, begitu juga taillight-nya
Idealnya fitur sederhana ini hadir di motor bergenre petualang seperti ADV160.
Baca juga:
Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Kommentare