Porsche Cayenne Electric Dikembangkan Lewat Artificial Intelligent Siap Meluncur Akhir 2025
- Editor

- 23 Sep
- 3 menit membaca
Telah diuji coba di bawah kondisi iklim ekstrem.

OTOPLUS-ONLINE I Porsche Cayenne Electric akan diperkenalkan pada akhir tahun 2025 dan ditawarkan berdampingan dengan model ICE (Internal Combustion Engine) dan hybridnya.
āIni adalah proyek pertama, di mana kami langsung beralih dari pengujian kendaraan utuh secara digital ke seri pra-produksi,ā jelas Dr. Michael Steiner, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Eksekutif Penelitian dan Pengembangan.
Karena sebagian besar langkah pengembangannya digantikan versi digital maka para insinyur sudah mengirimkan prototipe virtual ke āuji coba digitalā sejak tahap desain.
Artinya Porsche Cayenne Electric tak lagi memerlukan sekitar 120 kendaraan uji prototipe rakitan individual yang butuh waktu lama untuk membangunannya.
Simulasi dan kecerdasan buatan telah mengubah sekaligus memangkas proses pengujian kendaraan secara radikal.
Pendekatan ini berdiri di atas tiga pilar: rute yang didigitalkan secara presisi, mulai dari Nürburgring hingga lalu lintas sehari-hari; pengalaman puluhan tahun para insinyur Weissach dari uji lapangan; serta peningkatan signifikan daya komputasi sistem modern untuk simulasi waktu nyata.
Hal ini memungkinkan para insinyur tidak hanya memvisualisasikan Cayenne secara virtual, tetapi juga langsung mengujinya di lingkungan virtual.
Pada fase pengembangan, saat komponen masih tersedia dalam bentuk digital dan mudah dimodifikasi, para ahli memanfaatkan realitas virtual (VR) untuk melakukan uji awal pada generasi SUV masa depan ini.
Hasil uji digital kemudian diverifikasi melalui pengujian komponen fisik nyata di test bench baru nan mutakhir yang dapat mensimulasikan beban dunia nyata

Perangkat ini memungkinkan sistem penggerak, baterai, manajemen energi, dan sistem pengisian daya diuji bersama di bawah kondisi realistis.
Empat motor sinkron bertenaga tinggi pada test bench dapat diprogram untuk secara presisi mensimulasikan berbagai kondisi jalan dan lingkungan, resistansi akselerasi, serta gaya yang muncul saat recuperation dan pengereman.
āMesinnya begitu canggih sehingga kami bahkan dapat menampilkan berbagai permukaan aspal atau selip ban,ā jelas insinyur Marcus Junige.

Salah satu contoh paling spektakuler adalah pengujian virtual untuk satu putaran Nürburgring- Nordschleife pada batas maksimal. Input untuk pengujian ini berasal dari prototipe virtual.
Semua impuls yang disimulasikan dimasukkan ke dalam composite test bench secara real time.
āDalam semua kondisi, kendaraan harus selalu memberikan tenaga penuh begitu pengemudi menginginkannya,ā kata Junige.
Pelepasan daya maksimum ini memberikan tekanan khusus pada manajemen termal kendaraan performa tinggi: untuk mengondisikan baterai secara optimal dalam segala kondisi, sistem pemanas dan pendingin dibuat lebih bertenaga dibandingkan model listrik Porsche sebelumnya.
Di setiap titik sepanjang putaran Nürburgring, nilai yang diukur pada composite test bench dibandingkan dengan data yang sebelumnya dihitung untuk digital twin.
Hasilnya menegaskan bahwa simulasi kini sudah sangat akurat, sehingga hampir tidak ada deviasi yang perlu dikoreksi setelah mendapatkan hasil uji fisik.
Meski simulasi sudah sangat presisi, sentuhan akhir tetap dilakukan oleh manusia.
āPada kenyataannya, hanya manusia yang bisa memberikan penyempurnaan terakhir,ā ujar Sascha Niesen, Team Leader Overall Vehicle Testing di Porsche Development Centre Weissach.
Pentingnya pengalaman pengemudi uji dalam menyeimbangkan dinamika berkendara dan strategi kontrol terlihat jelas di lintasan balap.
Baik di dalam kota, jalan tol, maupun off-road, Cayenne Electric diuji dalam semua skenario penggunaan realistis.
Fokus khusus diberikan pada manajemen pengisian daya.
āTidak peduli bagaimana Cayenne dikendarai sebelum berhenti, kendaraan ini harus selalu dalam kondisi optimal untuk fast charging,ā jelas Junige.
Bahkan situasi kemacetan juga diperhitungkan oleh kendaraan agar energi dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Uji di bawah kondisi iklim ekstrem menjadi tantangan tersendiri.
Di wilayah panas seperti negara Teluk atau Death Valley di AS, sistem pendingin kabin serta manajemen termal baterai dan sistem penggerak harus menjalani uji fungsional ketat pada suhu hingga 50 derajat Celsius.
Sementara di Skandinavia, dengan suhu mencapai minus 35 derajat Celsius, dilakukan uji cold start, pendingin kabin, traksi, handling dan perilaku pengereman, serta kinerja sistem kontrol yang berkaitan dengan dinamika berkendara pada kendaraan pra-produksi.
Pada kedua kondisi ekstrem ini, Cayenne Electric juga harus mampu melakukan pengisian daya cepat tanpa masalah, nyaris tidak ada produsen lain yang menuntut standar uji setinggi Porsche dari kendaraannya.
Uji ketahanan mensimulasikan umur kendaraan di bawah kondisi yang begitu keras hingga hanya akan dialami pelanggan dalam situasi ekstrem.
Dalam kondisi penggunaan sehari-hari, kendaraan menempuh lebih dari 150.000 kilometer secara bergantian hanya dalam beberapa bulan, mulai dari lalu lintas perkotaan, jalan pedesaan, hingga jalan tol.

Mulai dari laboratorium uji tabrak dan uji ketahanan hingga pengujian dalam kondisi ekstrem ā kombinasi persiapan digital dan pengujian nyata terbukti efektif di semua bidang.

Proses ini membuat pengembangan menjadi lebih presisi dan efisien.
Dibandingkan strategi pengembangan konvensional, waktu pengembangan Cayenne Electric berhasil dipangkas hingga 20 persen.
Pada saat yang sama, pengujian virtual modern juga lebih ramah sumber daya karena mengurangi konsumsi material.
Teks : Nugroho Sakri Yunarto
Foto : Porsche




Komentar