top of page
  • Gambar penulisEditor

Seberapa Jauh Mobil Dapat Berjalan Setelah Indikator Empty Tank Menyala?

Kami melakukan pengujian hingga bahan bakar yang tersisa di tangki bahan bakar benar-benar habis, yang ditandai dengan matinya mesin!

Tripmeter kami reset ketika indikator empty fuel mulai menyala.


OTOPLUS-ONLINE coba mencari jawabannya lewat empty tank challenge. Pengujian riil untuk mengetahui seberapa jauh mobil dapat berjalan setelah indikator empty tank menyala, sekaligus berwisata napak tilas mengunjungi lokasi-lokasi nostalgia masa kecil di daerah Lawang, Jawa Timur.

Metode Pengujian

Range (jarak tersisa) tertera – alias kosong.


Perhitungan sisa jarak mulai OTOPLUS-ONLINE lakukan ketika indikator peringatan empty tank menyala yang dibarengi dengan informasi sisa jarak tesisa (Range) yang kosong. Perhitungan sisa jarak dimulai dengan mereset Tripmeter dan berakhir ketika mobil ini mogok.


Ya, kami melajukannya hingga bahan bakar yang tersisa di tangki bahan bakar benar-benar tandas, yang ditandai dengan matinya mesin!

Obyek Pengujian

Mesin K15B berkapasitas 1.462 cc berteknologi DOHC dan VVT diklaim irit bahan bakar.


Sebagai obyek pengujian kami menggunakan Suzuki All New Ertiga GX 2018 bertransmisi otomatis yang kami pinjam dari UMC Suzuki HR Muhammad, Surabaya.

Diawali dengan melewati rute tol menuju Lawang.


Sengaja memilih Suzuki Ertiga karena selain nyaman, kami sekaligus ingin membuktikan kalau LMPV bermesin K15BT bertransmisi otomatis ini tetap irit meski sudah berusia dua tahun. Klaim Suzuki konsumsi BBM-nya bisa mencapai 16,73 km/liter.

Diisi 4 penumpang untuk mewakili kondisi sebenarnya.


Untuk menemani sesi pengujian ini OTOPLUS-ONLINE mengajak 3 sahabat masa sekolah di SD untuk mewakili keadaan sebenarnya mobil membawa penumpang. Kami pun sepakat memilih rute Surabaya – Lawang sekaligus ingin bernostalgia mengunjungi lokasi-lokasi yang pernah menjadi tempat kegiatan kami saat Sekolah Dasar pertengahan 1980 dulu.

Sanggar Bhakti Pramuka, Lawang

Perjalanan lewat tol terasa menyenangkan berkat kabin Ertiga yang lega dan kedap.


Dari pengalaman OTOPLUS-ONLINE, sejak indikator peringatan empty fuel menyala. Mobil biasanya masih bisa diajak berkelana antara 60-80 kilometer. Indikator empty fuel di Ertiga ini menyala tak jauh usai melewati persimpangan ruas tol Gempol-Pasuruan.

Sanggar Bhakti Pramuka di Kalirejo, Lawang, jadi lokasi kemah kami 35 tahun yang lalu.


Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Sanggar Bhakti Pramuka, tiba di lokasi ini tripmeter menunjukkan angka 31,8 kilometer. “Jadi teringat waktu kelas 5 kita berkemah di sini,” celetuk Iwan Desy Ambriantino.

Disediakan power outlet 12V 120watt, aux dan USB slot untuk mengisi daya ponsel (foto: atas).

Cup holder dengan ventilasi yang dapat menjaga minuman tetap segar (foto: bawah).


“Dulu kita jalan berbaris dari stasiun Lawang ke sini,” tukas Roy Akbari. Sayangnya bangunan yang terletak tak jauh dari kolam renang Kalirejo ini kini seperti diterlantarkan, “Kalau malam bakal seru horornya,” celetuk Wawan Isdrawanto.

Latkesmas Murnajati

Di sini malam perpisahan SD Ketabang 1 288 angkatan 1986 diadakan (foto: atas).

Sebagian besar bangunannya masih sama seperti 34 tahun lalu, termasuk tempat kami menginap dulu (foto: bawah).


Tak jauh dari Sanggar Bhakti Pramuka, kami bergerak menuju Latkesmas Murnajati di Jalan Argo Tunggal, Krajan No.1, Krajan, Ketindan, Kec. Lawang, Malang, Di lokasi ini malam perpisahan SD Ketabang 1 288 angkatan 1986 dihelat.

Bangku baris ketiga masih proper diduduki orang dewasa, bahkan yang posturnya tinggi sekalipun (foto: atas).

Varian GX dibekali fitur Smart Entry (foto: bawah).


Sebagian besar bangunannya ternyata tidak berubah, ada penambahan beberapa bangunan baru dan beberapa area yang berubah peruntukan, seperti kolam renang yang dulu ada kini jadi taman. Suasana lokasi ini nyaris tak berubah sejak 34 tahun lalu, sejuk dan tenang. Puas bernostalgia, kami pun meninggalkan Murnajati dengan posisi tripmeter di angka 33,6 kilometer.

WIsata Agro Wonosari Agro

Kami ajak menanjak menuju WIsata Agro Wonosari dengan kondisi tangki BBM kosong.


Lantaran belum ada tanda-tanda Ertiga akan kehabisan bensin. OTOPLUS-ONLINE melanjutkan tantangan menuju Wisata Agro Wonosari. Jarak sejauh 5,6 kilometer membuat Roy Akbari yang pegang kemudi mulai was-was karena indikator balok pada fuel meter mulai berkedip sementara jalur yang dilalui menanjak.

Tripmeter menunjukkan angka 39,2 kilometer saat tiba di Wisata Agro Wonosari.


Nyatanya LMPV bertransmisi otomatis yang dipasarkan dengan harga Rp 260.500.000 ini mudah saja melibas jalur menanjak tersebut. “Dengan adanya pilihan posisi gigi L jadi lebih tenang saat harus melewati medan yang menanjak curam,” ujar Roy.

Transmisi otomatis dengan pilihan posisi 2 dan L, rasio giginya terasa pas dengan karakter jalan di Indonesia.


Sampai di Wisata Agro Wonosari, tripmeter menunjukkan angka 39,2. Setelah rehat makan siang, OTOPLUS-ONLINE memutuskan melanjutkan Empty Tank Challenge ini melalui jalur non tol.

Bar di fuel meter menghilang tanda bensin yang tersisa kian kritis.


Lepas kota Lawang ketika tripmeter menunjukkan angka 42 kilometer, bar di fuel meter mulai berkedip. Pertanda persediaan bahan bakar di tangki berkapasitas 45 liter mulai kritis.


Critical Moment

Nuansa kabin yang mewah bikin betah saat melakukan perjalanan jauh.


Yakin dengan keunggulan sasis New Generation Platform Heartect yang diklaim ikut menunjang penggunaan bahan bakar lebih irit dan efisien, OTOPLUS-ONLINE tetap memperlakukannya secara normal, kami melaju dengan kecepatan rata-rata 70-80 km/jam.

Fitur cerdas, slot untuk kepala sabuk pengaman untuk mencegahnya berayun dan menimbulkan bunyi yang mengganggu.


“Kabinnya termasuk kedap, suara luar minim sekali masuk ke dalam, ditambah jok yang empuk dan lebar perjalanan panjang jadi tak terasa melelahkan,” celetuk Iwan yang dapat jatah duduk di bangku baris kedua.


Kota Purwosari dan Pandaan terlewati tanpa gejala kehabisan bahan bakar gejala penurunan performa kami rasakan ketika tripmeter menunjukkan angka 83 kilometer, saat itu kami akan memasuki wilayah Gempol. Penurunan performa yang kami rasakan adalah mesin terasa berat saat berakselerasi meski tidak signifikan bisa dirasakan.

Akhirnya kehabisan bensin setelah menempuh jarak sejauh 105,6 kilometer.


Karena belum menunjukkan tanda akan mogok, OTOPLUS-ONLINE melanjutkan pengetesan menyusuri arteri baru Porong disambung dengan memasuki ruas tol Porong-Sidoarjo sambung Sidoarjo-Surabaya. Pada jarak 8,3 kilometer lepas exit tol Sidoarjo, angka tripmeter sudah menunjukkan 100 kilometer.

Kami menyiapkan bahan bakar cadangan untuk pengetesan ini.


“Hebat, masih bisa jalan 100 kilometer dalam kondisi tangki kosong,” heran Wawan. Ertiga bahkan masih dapat melaju melewati exit tol Waru yang tak lama kemudian disambung dengan gejala tersendat hingga akhirnya mati mesin kehabisan bensin sebelum tiba di Bundaran Waru. Tripmeter menunjukkan angka 105,6 kilometer.

Kesimpulan

Konsumsi BBM sangat dipengaruhi oleh karakter mengemudi dan kondisi kendaraan.


Tujuan pengetesan ini adalah memberikan gambaran kira-kira jarak yang bisa ditempuh meski indikator empty fuel telah menyala, cukup jauh. Menggunakan Suzuki Ertiga GX A/T 2018 kami dapat berkelana sejauh 105,6 kilometer dengan medan dan kondisi lalu lintas yang bervariasi hingga mesinnya benar-benar kehabisan bensin dan mati.

Harga fuel pump yang tertera di website www.suzuki.co.id.


Angka itu bukan patokan pasti karena sangat bergantung kondisi kendaraan, medan yang dilalui juga karakter pengemudi. Pesan kami ketika indikator fuel empty menyala, sebaiknya segera lakukan pengisian bensin.

Pasalnya membiarkan tangki dalam keadaan kosong akan membuat fuel pump bekerja ekstra dan memangkas usianya. Harga fuel pump assy termasuk mahal lho, seperti milik New Ertiga ini harga price listnya Rp 1.365.000 lho.

Kata Mereka Tentang Suzuki All New Ertiga

“Mesinnya terasa bertenaga dengan karakter transmisi yang halus tapi tangguh juga karena dibekali pilihan gigi 2 dan L jadi gak khawatir kalau dipakai melewati tanjakan atau turunan curam,” kata Roy Akbari.

“Gak ngira bisa menempuh jarak lebih dari 100 kilometer dengan kondisi tangka bahan bakar yang minim,” kagum Wawan Isdrawanto.

“Komplain saya hanya pada tuas pelipat jok tengah yang kurang lazim dan praktis,” tutur Iwan Desy Ambriantino.

“Yang saya suka dari All New Ertiga adalah kapasitas bagasi yang jauh lebih besar dibandingkan Ertiga punya saya,” kata Rawindra Nusa Prasetya, pemilik Suzuki Ertiga generasi pertama lansiran 2013 yang mencoba mobil ini pada kesempatan yang lain.


Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page