top of page
  • Gambar penulisEditor

Test Drive BMW M4 Coupe Competition: Sensasi Sports Car Bertenaga 510 HP

Diklaim dapat berakselerasi 0-100 km/jam dalam 3,9 detik saja, kami coba buktikan!

Unit tes kami dibalut warna Sao Paulo Yellow


OTOPLUS-ONLINE I Respon masyarakat terhadap The New BMW M4 Coupe Competition sangat luar biasa. Hal itu disimpulkan dari telah habisnya kuota tahunan yang dialokasikan BMW M GmbH untuk Indonesia hanya dalam tempo dua bulan sejak diluncurkan pada 30 Juni 2021.

Harganya menyentuh Rp 2,627 M (OTR Surabaya)


Sebagai informasi, BMW Eurokars selaku M Certified Dealer memasarkan BMW M4 Coupe Competition dengan harga off the road Rp 2.119.000.000 dan Rp 2.659.000.000 untuk varian Individual.


OTOPLUS-ONLINE berkesempatan mencoba salah satu ikon sports car terbaik BMW ini saat unit tesnya mampir di Surabaya pada rangkaian BMW M Tour yang digelar BMW Eurokars sepanjang bulan September 2021 lalu.


Eksterior: Agresif Dengan Banyak Material Carbon Fibre

Sisi bawah bumper didesain agresif dan efektif mengalirkan udara menuju radiator, intercooler, kondensor dan sistem rem


Berbasis BMW M440i, BMW M4 Coupe Competition dibedakan dari bentuk bumper belakang yang lebih agresif dengan 4 moncong knalpot beraksen panel diffuser dari serat karbon.

Empat moncong knalpot jelas menunjukkan statusnya sebagai sebuah sports car sejati


Keberadaan spoiler mini yang juga terbuat dari serat karbon di ujung kap bagasi dan tentunya logo M4 Competition. Volume bagasinya sama dengan versi standar, berkapasitas 440 liter.

M4 menganut ukuran roda belakang untuk depan dan belakang, depan 19 inci dan belakang 20 inci. Peleknya model double spoke dari tipe 826M


Berbeda dengan M440i, atap M4 Coupe Competition terbuat dari Carbon Fibre Reinforced Plastic (CFRP). Sisi lain yang membedakan yakni bingkai jendela berwarna hitam, bentuk spion khas M yang didesain aerodinamis.

Desain spion tak sekadar berbeda namun juga berperan meningkatkan efek aerodinamika


Perbedaan mencolok nan kontroversial jelas ada pada moncongnya. Kidney Grille raksasanya menurut kami seperti gigi berang-berang atau kelinci.

Bagasi berkapasitas 440 liter


Untungnya desain gril itu terlihat padu dengan garis bodi di kap mesin. Jelasnya tidak semua orang akan langsung suka ketika melihatnya.


Interior: M Banget!

Doortrim dilapis kulit Merino


Masuk ke kabin M4 Coupe Competition, aura M sangat kental. Dimulai sill plate bertuliskan M4 Competition yang menyambut saat kita membuka pintu frameless-nya. Jok M4 Coupe Competition mengadopsi model bucket seat yang dibalut material kulit Merino.

Disambut sill plate atau kick plate bertuliskan M4 Competition


Posisi duduknya terasa sangat rendah, kaki seakan menjulur lurus ke depan. Setir M Steering Wheel berdiameter tebal yang dibalut kulit dengan aksen stitching merah-biru khas M.

Logo M4 di jok menegaskan kalau ini bukan kupe biasa


Aksen stitching juga dijumpai di seat belt dan gear lever atau shiftknob. Berbeda dengan M440i, selain shift knob punya bentuk berbeda, ada fitur setting pada gear mode.

Red Start/Stop Button untuk menyalakan mesin. Setelah itu untuk mengatur seberapa ganas perpindahan gigi yang diinginkan, dapat disetel melalui switch ini


Setting ini memungkinkan pengemudi memilih seberapa ganas perpindahan gigi akan dirasakan.

Setir dengan lingkar tebal, auranya langsung terasa seperti di belakang mobil balap


Selain stitching, sentuhan khas M lain yang merebak di seputar kabin adalah carbon fibre. Panel fibre carbon bisa dijumpai di setir, konsol tengah, dasbor bahkan paddle shift.

Aksen karbon di lingkar kemudi, juga mendominasi konsol tengah


Detail lain yang menjadi ciri M4 Coupe Competition yaitu tombol Start/Stop berwarna merah,logo M4 Competition yang di dekat tuas transmisi sampai menu extra M di instrument display dan infotainment system. Semuanya sangat M deh!

Instrument display dengan extra menu M, sementara sistem audio menggunakan Harman Kardon surround system 16 spiker berdaya 494 watt 9 channel


Layaknya sebuah sports car jangan harap ruang belakang akan nyaman. Akses masuk ke kabin belakang tidak terlalu sulit, cukup tarik tuas di sisi jok depan sembari dorong sandarannya ke depan, secara elektronik jok akan bergeser maju menciptakan akses masuk ke belakang.


Buat OTOPLUS-ONLINE yang berpostur 180 cm, saat duduk di joknya yang sebenarnya cukup nyaman, kepala mentok dengan head lining.


Mau aman? Duduknya sedikit melorot. Tapi aman sih kalau tinggi penunpang yang mau duduk di belakang posturnya masih di bawah 170 cm.


Impresi Berkendara

Berakselerasi 0-100 km/jam dalam 3,9 detik


M4 Coupe Competition dibekali mesin 6 silinder segaris berkapasitas 2.993 cc dengan turbo ganda. Tenaga maksimalnya mencapai 510 dk dengan torsi 650 Nm. Sementara di M440i tenaga maksimumnya hanya 374 dk dan torsi 450 Nm.

Mesin bertenaga 510 dk, lebih besar dibandingkan tenaga 394,5 dk yang dihasilkan mesin boxer 6 silinder berkapasitas 3.995 cc milik Porsche Cayman GTS


Keterbatasan waktu tak memungkinkan bagi kami untuk mengeksplor utuh kemampuannya namun bisa kami simpulkan kalau M4 Coupe Competition diciptakan buat mereka yang sangat suka mengemudikan mobil.

Pertama, respon mesin. Bahkan pada mode Comfort sedan kupe ini bisa gila... segila-gilanya jika pedal gas mendadak diinjak habis!



Bedanya pada mode Comfort transmisi otomatis 8 percepatan buatan ZF ada jeda sepersekian detik sebelum bereaksi pada injakan pedal gas. Tetapi bila diposisikan pada mode Sport transmisi secara instan akan menyalurkan tenaga mesin ke keempat roda melalui sistem gerak empat roda (xDrive) seirama injakan pedal gas.


Sebagai informasi, dengan kemampuan mesin seperti itu konsumsi BBM rata-rata sedan kupe ini berkisar 7-8 km/liter untuk pemakaian di dalam kota.



Setting respon pedal gas bisa diatur sesuai selera pengemudi di mode Individual. Sistem gerak 4 roda di M4 Coupe Competition bisa dinonaktifkan sehingga menjadi penggerak roda belakang saja.


Kedua, pemilihan mode juga akan berpengaruh pada bobot putaran kemudi. Pada mode Comfort, putaran kemudi masih terasa ringan namun jangan samakan teknologi produk Jerman ini terasa unggul pada kemampuan kalibrasinya.



Sistem kemudi elektrik ini berasa seperti sistem kemudi hidraulis, sangat natural dan dapat menerjemahkan keinginan pengemudi.


Ketiga, setting juga memungkinkan dilakukan pada sistem rem yang mengandalkan cakram diameter 380 mm di depan dan 370 mm di belakang.



Pengemudi dapat mengatur seberapa responsif rem akan bereaksi terhadapa injakan kaki. Mau yang super tanggap atau lambat.

Setup dapat diatur melalui deretan tombol di konsol tengah


Selanjutnya kita juga dapat mengatur seberapa ganas perpindahan gigi dilakukan, ingin bereaksi bak pebalap atau berkendara santai.


Kemampuan itu diimbangi dengan kontrol traksi yang dapat diatur hingga 10 step. Jadi tidak sekadar ON dan OFF seperti mobil kebanyakan.

Setting favorit bisa disimpan pada memori M1 dan M2


Seluruh setting itu bisa disimpan ke dalam dua memori berkendara yang dapat diaktifkan dengan menekan tombol bertuliskan M1 di sisi kiri dan M2 di sisi kanan. Lokasinya ada di dekat paddle shift pada kemudi.


Buat penggemar drifting bakal suka dengan fitur yang dimiliki M4 Coupe Competition yaitu M Drift Analyzer. Fitur ini dapat mencatat berapa lama durasi drifting juga sudut drifting yang kita lakukan.

Kekerasan suara knalpot bisa diatur dengan menekan tombol ini, tentunya bukan suara asli yang sampai ke kabin tapi sebagian artifisial dari spiker


Oh ya, sekadar informasi karena di Indonesia fitur ini bakal nyaris tidak berguna, mobil ini juga dapat terhubung dengan M Lap Time App, fungsinya mengukur lap record untuk seluruh sirkuit yang ada di dunia sekaligus merekam footage video melalu kamera yang terintgrasi di dekat spion tengah.


Pengendalian

Redaman suspensi kaku khas sports car tulen


Dengan segala komponen tambahan yang melekat bobot M4 Coupe Competition menyentuh 1.730 kg, 140 kg lebih berat dibandingkan M4 reguler. Untuk mengimbanginya BMW M melakukan mekanikal upgrade, di antaranya memasang suspensi yang lebih rendah dan kaku, anti-roll bar dengan diameter lebih besar.

Structural bracing, meningkatkan kekakuan bodi


Jarak pijak depan-belakang dibuat lebih lebar termasuk meredesain subframe belakang dan meningkatkan sudut camber untuk meningkatkan kemampuan menikung. Upgrade juga dilakukan dengan menambah struktur penguat di ruang mesin untuk menambah kekakuan bodi.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page