Ulas kelebihan dan kekurangan Mazda CX-3 Sport Compact SUV yang masih CBU Jepang ini.
Dimensinya paling kompak di antara compact SUV lain di kelasnya
OTOPLUS-ONLINE I Mazda CX-3 2024 meluncur akhir Februari lalu. PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) distributor Mazda di Indonesia menghadirkan dua varian dari compact SUV ini,
Mazda CX-3 Sport dan Mazda CX-3 Pro yang masing-masing dipasarkan dengan harga Rp 399,9 juta untuk CX-3 Sport dan Rp 495,5 juta untuk varian Pro (On The Road Jakarta).
Beda utama keduanya kini hanya pada kapasitas mesin, driver electric seat, pelapis bangku dan warna bodi. Varian Pro kini hadir dengan gaya dualtone.
Dipasarkan dengan harga Rp 399,9 juta untuk CX-3 Sport dan Rp 495,5 juta untuk varian Pro (On The Road Jakarta)
Mazda CX-3 Sport terbaru kini memiliki semua fitur yang tersemat di Mazda CX-3 Pro di antaranya, sunroof, Mazda i-Activesense yang tadinya versi basic kini sudah mengadopsi tipe advance dan banyak lagi.
Tak heran kalau menyimak data penjualan yang dilansir GAIKINDO, penjualan CX-3 Sport melonjak setelah peluncurannya.
Dari sebelumnya 30 unit (Januari) dan 39 unit (Februari) jadi 165 unit di bulan Maret.
Apa saja kelebihan dan kekurangan SUV yang masih CBU (Completely Built Up) Jepang ini?
Kelebihan
Desain
Long hood bergaya roadster menjadikannya standout di jalanan
Sebagai informasi, unit tes ini adalah model 2023. Dari tampilan, perbedaannya ada pada ornamen cladding. Di versi terbaru body cladding tersebut berwarna hitam glossy dengan permukaan yang halus sementara pada versi sebelumnya tanpa cat dengan permukaan kasar. Beda lain, versi 2024 sudah dilengkapi dengan sunroof.
Meski tampilannya tak banyak berubah sejak nyaris 10 tahun meramaikan segmen crossover/ compact SUV, tampang Mazda CX-3 masih terlihat stand out dibandingkan para pesaingnya seperti Honda HRV, Chery Omoda 5, Hyundai Creta apalagi Suzuki Grand Vitara.
Keunikan utama desain CX-3 ada pada bentuk long hood ala roadster-nya. Tim desainer Mazda yang dikepalai Ikuo Maeda mengawali desainnya dengan memformulasikan emosi seseorang saat melihat mobil yang diimajinasikan. Setelah ditemukan, dimengerti dan dipahami desainer akan menumpahkan emosi itu dalam sketsa. Itu merupakan awal mengalirnya energi dari desainer dengan visi murni, dinamis dan sensualitas sosok mahluk hidup ke desain mobil.
Teknologi Pengecatan
Belum semua bengkel cat profesional sekalipun sanggup menangani body repair produk Mazda terutama untuk warna Red Soul Cyrstal seperti ini
Mazda mengaplikasi proses pengecatan yang dinamai Takuminuri yang metodenya menggunakan bahan cat yang mengandung serpihan aluminium sangat tipis dan sangat reflektif yang setelah diaplikasikan volumenya akan menyusut secara dramatis selama proses pengeringan.
Hasilnya tersisa lapisan reflektif sangat tipis sekitar 0,5 mikron atau sekitar 7% dari ketebalan lapisan reflektif pada umumnya.
Proses itu memungkinkan hasil akhir layaknya lukisan tangan yang menampilkan tekstur metalik realistis dan permukaan mengilap dan teduh saat disentuh oleh cahaya.
Build Quality
Material plastik di dasbor berkualitas tinggi
Seperti umumnya mobil CBU Jepang, build quality terasa solid.
Mustahil nyacat bahan plastik di dasbor, doortrim, karet-karet pintu atau kulit yang membalut semua joknya.
Bahkan bahan karpet pijakan kakinya terasa tebal dan premium.
Fitur
Mazda Active Driving Display, informasi yang ditampilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengemudi
Mazda CX-3 2023 dilengkapi dengan fitur-fitur wireless charger, SD Card slot, USB Port, AUX input dan power outlet, Multi Information Display yang oleh Mazda dinamai Active Driving Display, Passive Keyless Entry, Walk Away Lock, Engine Start/Stop Button. Ada juga rem parkir elektrik, Auto Hold, AC auto climate control, steering switch control, MID, voice command, paddle shift dan head unit 8 inci yang dapat dikontrol melalui rotary knob di konsol tengah, juga lewat steering switch control atau khusus saat kendaraan berhenti dengan langsung menyentuh layarnya.
Seperti kami singgung di atas, sunroof sudah menjadi kelengkapan standar di CX-3 Sport 2024 begitu juga fitur auto headlight, auto wiper dan auto dimming mirror.
Minusnya, Mazda CX-3 belum punya sensor parkir depan, setelan jok masih manual, USB port dan ventiilasi AC belakang absen serta belum dibekali auto retractable side mirror.
Mazda i-Activesense
Logo Mazda di versi 2023 belum menyatu dengan radar seperti pada model 2024
Di versi 2023, Mazda i-Activesense yang disematkan masih tipe basic yang terdiri dari sepasang radar di balik bumper belakang untuk rear cross traffic alert, blind spot monitoring yang akan memunculkan peringatan di spion dan G Vectoring Control.
Di model 2024 Mazda menambahkan Mazda Radar Cruise Control (Adaptive cruise control), Lane Departure Warning System (LDWS), Advance Smart City Brake Support with night-time pedestrian detection function,
Head Unit
Banyak sistem yang dapat dikontrol lewat head unit ini
Model touchsreen 8 inci. Desain dan ukurannya tidak heboh tapi banyak fungsi bisa dikontrol melalui head unit ini.
Pengoperasiannya bisa lewat rotary knob di konsol tengah, switch control di setir atau menyentuh layarnya hanya ketika mobil ini berhenti.
Selain konektivitas ke ponsel melalui aplikasi Apple Carplay (wireless) dan Android Auto (dengan kabel), head unit ini juga mempunyai aplikasi Fuel Economy Monitor yang diantaranya digunakan untuk memantau sistem Stop-Start dan histori konsumsi BBM.
Ada juga Warning Guidance dan Maintenance untuk mengingatkan waktu servis, rotasi ban dan periode ganti oli.
Vehicle Setting juga dikontrol lewat head unit seperti setting konten dari Active Driving Display, detail layar head unit, mengatur sistem i-Activesense, setelan audio termasuk Auto Level Control yang dapat menyesuaikan volume suara mengikuti penambahan kecepatan.
Termasuk setting Auto Wiper, setting lock, volume notifikasi, atur one touch signal, seberapa besar suara beeper notifikasi, atur lampu hi-beam juga mengaktif/non aktifkan coming home light.
Driver Oriented
Mazda memang buat mereka yang suka nyetir
Kalau kalian suka mengemudi dijamin langsung homy saat duduk di bangku CX-3. Mengadopsi 7 Generation (7G) Platform yang filosofi elemen dan desainnya didasarkan pada 5 pilar yaitu Artful Design, Japanese Mastery, Effortless & Joyful Driving, Human Centricity dan Ingeneous Solutions, berada di balik kemudi CX-3 maka kita akan memasuki dimensi baru dari kenikmatan berkendara.
Desain joknya suportif meski penyetelannya masih manual. Kemudi CX-3 yang dilengkapi setelan reach dan rake yang punya rentang penyetelan luas yang memudahkan pengemudi meraih posisi mengemudi terbaik.
Duduk di bangku pengemudi CX-3 berasa ada di balik kemudi Mazda 2 hanya posisi duduknya saja sedikit lebih tinggi. Posisi tombol-tombol kontrol ergonomis dan intuitif.
Menariknya meski moncong depannya panjang, kita tak butuh waktu lama untuk beradaptasi lantaran SUV ini terasa terhubung dengan pengemudinya.
Karakter Pengendalian
Karakter suspensinya cenderung kaku
Di antara jajaran compact SUV, wheelbase atau jarak sumbu roda dan dimensi bodi CX-3 paling ringkas. Wheelbase-nya hanya 2.570 mm dengan dimensi PxLxT; 4.275 x 1.765 x 1.535 mm.
Racikan itu lantas dipadukan dengan karakter suspensi yang cenderung kaki dan penggunaan roda 18 inci yang spesifikasinya identik dengan bawaan CX-3 Pro yang menghasilkan karakter pengendalian sigap, presisi dan direct.
Kami pastikan, SUV ini siap mematuhi aksi driver di balik kemudinya wujud esensi kesatuan antara pengemudi dan kendaraan khas Jinba-lttai.
Menurut kami, selain spesifikasi teknis diatas, desain ala roadster membuat weight distribution di CX-3 seolah lebih dominan ke roda belakang punya peran pada karakter pengendaliannya itu.
Masa Garansi
Mazda CX-3 dikawal program My Mazda Warranty selama 5 tahun dan My Mazda Service selama 3 tahun
Untuk kenyamanan dan ketenangan pelanggan, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) distributor Mazda di Indonesia memberikan garansi mobil baru dalam program My Mazda Warranty mobil selama 5 tahun atau 150.000 km.
Selain itu demi kepuasan pelanggan Mazda Indonesia memberikan jaminan layanan perawatan berkala mobil Mazda di mana setiap pembelian mobil Mazda otomatis mendapatkan layanan My Mazda Service secara cuma-cuma.
My Mazda Service adalah layanan cuma-cuma perawatan berkala yang meliputi Jasa dan Sparepart selama 3 tahun atau 60.000 KM (mana yang tercapai lebih dahulu).
Kekurangan
Performa
Mesin Skyactive G 1.500 cc yang sama dengan kepunyaan Mazda 2
CX-3 Sport menggunakan mesin Skyactiv G 1.496 cc bertenaga 109 DK/6.000 rpm dengan torsi 144 Nm/4.000 rpm.
Mesin berkompresi 13:1 berteknologi DOHC, direct injection dengan idling stop yang sama dengan yang tersemat Mazda 2 ini terasa terlalu sopan di CX-3.
Di bawah 3.000 rpm, performa mesin yang dipadukan dengan transmisi otomatis torque converter 6 percepatan ini terasa smooth, ia baru mulai menggairahkan ketika putaran mesin bermain di rentang 4.000-5.500 rpm.
Selain itu, meski sudah dibekali fitur idling stop, konsumsi BBMnya tidak terlalu istimewa.
Based on MID, konsumsi BBM rata-rata pada pemakaian di dalam kota Surabaya dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam ada di angka 11,9 km/liter.
Berita baiknya meski memiliki kompresi sangat tinggi, mesin ini dapat mengonsumsi bensin dengan oktan minimal 90.
Karakter Suspensi
Roda 18 inci dengan ban 215/50R18 menyumbang karakter kaku pada suspensinya
Mungkin SUV ini menyenangkan untuk pengemudi dan penumpang depan tapi tidak halnya buat penumpang yang duduk di bangku belakang.
Redaman suspensi berkarakter medium-stiff dengan jarak sumbu roda ringkas dan penggunaan roda berdiameter besar membuat karakternya tidak nyaman melintas di jalanan yang tidak terlalu mulus.
Seperti di Surabaya yang belakangan saat pengetesan ini sedang giat membangun saluran air dengan memasang box culvert. Compact SUV ini baru terasa nyaman saat bersua jalan yang mulus.
Kabin Belakang Sempit
Lantai tidak rata lantaran ada ruang untuk propeler shaft di versi AWD. Versi ini tidak masuk Indonesia
Kabin belakang lebih cocok untuk anak-anak. Selain legroom terbatas, lantai juga tidak rata karena selain di Indonesia ada varian AWD ditambah jendela samping yang kecil kesannya sempit.
Selain itu kelengkapan kabin di belakang terbatas seperti USB port dan ventilasi AC yang absen bahkan lampu kabin harus dinyalakan dari depan. Bukan passenger oriented.
Untuk kapasitas bagasi, cukupan dengan volume 350 liter dan bisa di-expand menjadi 1.260 liter dengan melipat jok belakang yang berkonfigurasi 60:40.
Teks & foto : Nugroho Sakri Yunarto
Commenti