top of page
  • Gambar penulisEditor

Test Drive Subaru Outback, Station Wagon Senyaman Sedan Setangguh SUV

Kami ajak Subaru Outback jelajah berbagai medan dengan bensin produk BP-AKR yakni BP Ultimate beroktan 95 yang kami rekomendasikan.
Subaru Outback station wagon dengan kemampuan sebuah SUV.

OTOPLUS-ONLINE I Subaru Outback menawarkan keunggulan sebuah SUV tanpa harus berwujud SUV. Terlahir sebagai sebuah station wagon atau sedan estate, Subaru Outback generasi ke-6 ini menyuguhkan kenyamanan dan kemampuan ala station wagon dengan posisi duduk dan karakter berkendara layaknya sedan namun menyuguhkan kelegaan dan kapasitas bagasi seperti sebuah SUV.


Keunggulan itu masih dipadukan dengan kapabilitas SUV sejati lewat ground clearance jenjang dan sistem gerak All Wheel Drive-nya.


Perpaduan tampilan station wagon dan kemampuan SUV inilah yang menjadikan Subaru Outback tepat disebut sebagai crossover wagon.


Station wagon yang siap diajak berkelana kemana saja, sesuai dengan arti kata Outback yang maknanya suatu wilayah yang sangat luas yang tak berpenghuni, gersang meliputi wilayah pesisir pedalaman dan terpencil di pedalaman Australia.

Subaru Indonesia hanya memasarkan varian tipe tertingginya yakni Outback Touring.

Subaru Indonesia hanya menyodorkan satu varian Outback dengan tujuh pilihan warna buat Outback yaitu Crystal White Pearl, Magnetite Grey Metallic, Crystal Black Silica, Sapphire Blue Pearl, Autumn Green Metallic, Brilliant Bronze Metallic dan Ice Silver Metallic seperti unit tes kami ini.


Untuk mengetahui plus-minusnya, crossover wagon yang price list-nya Rp 814.000.000 (OTR Surabaya) ini kami ajak menjelajah berbagai medan, termasuk medan offroad ringan yang menjadi habitatnya. Berikut rangkumannya.


Kelebihan

Symmetrical All-whell Drive

Body protector di sekujur bodi berguna melindungi permukaan bodi dari lontaran batu dan kerikil.

Sistem gerak empat roda permanen yang ditunjang fitur X-Mode dengan pilihan Snow/Dirt, Normal dan Deep Snow/Mud ini tak hanya berperan membuat mobil ini mudah menaklukkan dan dikendalikan di medan jelek.


Seperti saat kami uji kemampuannya pada mode Snow/Dirt dengan bermanuver di medan gravel dengan permukaan tanah berhias batuan kerikil lepas di kaki gunung Penanggungan.


Saat melaju kencang di ruas jalan bebas hambatan dengan mode Normal, keempat rodanya secara meyakinkan terasa mencengkeram kuat permukaan aspal, membuat pengemudi percaya diri bermanuver seperti menikung kencang di tikungan parabolik saat akan exit tol.

Sistem All Wheel Drive-nya dilengkapi fitur Active Torque Split.

Untuk memastikan torsi disalurkan ke roda yang paling membutuhkan grip Subaru melengkapi sistem gerak 4 rodanya dilengkapi dengan fitur Active Torque Split.


Kemampuan itu tentunya juga peran dari Subaru Global Platform, platform khusus Subaru SUV Crossover dengan full inner frame construction, penyempurnaan titik mounting suspensi, hingga torsional rigidity yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.


Ground Clearance

Ground clearance setinggi 213mm membuatnya tak kesulitan menjelajah medan offroad seperti ini.

Jarak terendah ke tanah menyentuh 213mm, setara dengan kebanyakan SUV. Sebagai contoh Mitsubishi Pajero Sport Dakar, SUV ladder frame dengan ground clearance-nya 218mm, compact SUV seperti Suzuki Grand Vitara (210mm) atau sub compact SUV macam Toyota Rush (220mm).

Genangan air bukan halangan buat Outback.

Dengan ground clearance segitu, tak perlu merasa khawatir melintas jalan rusak, medan offroad ringan atau genangan air.


Kemampuan menjelajah di medan offroad ringan didukung dengan ban Bridgstone Allenza ukuran 225/60R18, meski tipe H/T (Highway Terrain) tapi punya profil cukup tinggi.

Ban 225/60R18 bawaannya tipe H/T (Highway Terrain) yang diperuntukkan untuk jalan aspal.

Jika ingin lebih sakti, ganti bannya dengan tipe AT (All Terrain) yang memiliki dinding ban lebih kaku dan pola kembangan ban lebih kasar.


Kabin Mewah & Nyaman

Desain interiornya khas Subaru yang selalu mengedepankan aspek fungsi dan kepraktisan.

Diciptakan untuk berpetualang, kabin Outback didesain dengan mengedepankan kenyamanan selaras dengan konsep “Quality Comfort”.


Untuk kenyamanan perjalanan, Subaru melengkapi Outback dengan dual zone climate control, semua jok didesain ergonomis dengan busa empuk dan dibalut kulit Nappa.

Jok dibalut Nappa Leather.

Khusus jok depan dilengkapi pendingin (ventilated seat) dengan setelan elektrik 12 arah untuk jok pengemudi dan 8 arah untuk jok penumpang depan. Sementara khusus jok pengemudi masih dilengkapi juga dengan 2 set memori.


Posisi mengemudi ideal mudah diraih berkat rentang setelan reach dan rake yang luas. Diameter batang kemudi juga kami rasakan begitu pas digenggam, membuat betah berlama-lama di balik kemudinya. Selain itu area touch point seperti pada arm rest, dilapis material empuk sehingga nyaman jadi tumpuan tangan.

Jok pengemudi dilengkapi memory seat.

Duduk di baris kedua, OTOPLUS-ONLINE yang berpostur 180cm disuguhi legroom dan toe room juga head room yang memadai. Memang sih, posisi duduknya tidak setinggi SUV sehingga terasa tidak seleluasa SUV sebenarnya saat memandang keluar.

Disambut welcoming light yang akan menerangi mendaratnya kaki saat gelap.

Sementara storage seperti cupholder tersedia di center arm rest, door pocket, map pocket di balik jok depan. Air vent dan sepasang USB slot akan mengakomodir kenyamanan penumpang di baris kedua. Menurut kami, kualitas interior Subaru Outback dapat setarakan dengan kualitas interior mobil-mobil buatan Jerman, solid!


Infotainment System

Infotainment display berukuran 11,6 inci high definition touch screen.

Kontrol sistem kendaaraan dan hiburan disatukan dalam layar berukuran 11,6 inci ini. Untuk memudahkan pengguna, layar tersebut dibagi menjadi 3 bagian.


Bagian paling atas berisi menu static seperti temperatur suhu luar, jam, slide ke samping masih ada informasi drive mode, radio, economy dan acceleration.


Layar tengah berisi infotainment control yang dilengkapi dengan tombol shortcut di bagian bawah untuk car menu, profile screen dan home button.


Pada menu profile screen, mobil ini punya fitur scan wajah pengemudi dan dapat menyesuaikan menu sesuai dengan profil pengemudi.

Sistem audio Harman/Kardon 12 spiker.

Sistem audionya didukung oleh 12 spiker Harman/Kardon dan amplifier 576 Watt. Sistem infotainment dapat diupdate lewat koneksi Wifi. Sistem infotainment ini juga dapat terkoneksi dengan Apple CarPlay dan Android Auto.


Saat mencoba smartphone mirroring lewat Apple Carplay, akan terproyeksi dengan tampilan penuh pada layar tengah namun jika pakai Android Auto proyeksinya hanya 1/3 dari keseluruhan layar tengah.


Sementara bagian paling bawah berisi menu climate control. Untuk memudahkan pengemudi dan penumpang mengakses sistem kendaraan, tersedia tombol shortcut fisikal di kedua sisi layarnya.


Teknologi Keamanan

Fungsi cruise control dan lane keeping assist yang mudah diaktifkan.

Subaru Outback dilengkapi dengan teknologi keamanan pasif dan aktif. Di antaranya, front and rear cross-traffic alert, blind spot monitoring, radar cruise control, lane departure warning, lane keeping assist, semi autonomous steering dan autonomous emergency braking yang aktif pada semua rentang kecepatan termasuk saat mundur.

Telah mengadopsi teknologi Semi Autonomous Steering yang memungkinkan kemudi bergerak sendiri mengikuti marka jalan.

Melintas di ruas jalan bebas hambatan Surabaya-Malang, OTOPLUS-ONLINE mengaktifkan fitur radar cruise control. Selain untuk mengatur laju kecepatan selalu konstan, juga menjaga celah jarak dengan kendaraan di depan kita selalu konsisten sehingga perjalanan panjang tak lagi melelahkan.

Wide angle mono camera di belakang melengkapi sepasang kamera yang tertanam di spion samping.

Kelebihannya fitur ini akan mendeselerasi laju kendaraan secara halus dan natural ketika kendaraan di depan melambat. Begitu juga saat kembali berakselerasi mengejar kendaraan di depan yang menjauh, sistem bekerja natural, seperti tindakan manusia.


Fitur Radar Cruise Control di Subaru bisa kami kategorikan cerdas. Tidak seperti teknologi cruise control kasta Sudra seperti di beberapa brand Jepang dan Cina dengan fitur ini yang sampai memaksa mesin ngotot meraung demi dapat mengejar kendaraan di depannya.


Meski dibekali autonomous steering, pengemudi tetap harus memegang lingkar kemudi. Dari pengalaman kami, setidaknya hanya ada kesempatan 12 detik pengemudi bisa benar-benar melepaskan pegangan kemudi. Lewat itu, peringatan di driver display menyala meminta pengemudi kembali memegang setir. Sistem akan selalu memastikan ada pengemudi yang mengontrol mobil ini.

Subaru EyeSight®, fitur keselamatan aktif generasi terbaru milik Subaru diantaranya mengandalkan stereo kamera yang dipasang mengawal spion tengah.

Hal itu dimungkinkan lantaran Subaru melengkapi Outback dengan teknologi EyeSight® Driver Assist generasi terbaru. Sistem yang dikawal sepasang kamera ini juga yang memberikan input pada fitur lane keeping assist dan lane departure warning sehingga arah mobil selalu dalam lajurnya.

DRL LED dengan head light Matrix LED.

Untuk keamanan penumpangnya, Outback dibekali 8 airbag. Yang menarik, ada sepasang airbag yang ditanam pada sisi dalam jok depan yang berguna mencegah kedua penumpang depan saling berbenturan seandainya terjadi insiden tabrak samping.


Teknologi keamanan pasif lain, mekanisme jok depan akan secara otomatis sedikit menengadah ke atas jika terjadi tabrakan frontal depan, dengan begitu penumpang di atasnya terhindar dari potensi meluncur ke depan yang akan berpotensi meningkatakan fatalitas efek tabrakan.

Di balik panel ini Subaru menanam kamera untuk mendukung teknologi DriverFocus Distraction Mitigation System yang mampu membaca data biometric muka pengendara untuk menyesuaikan driver profiles (pengaturan bangku, entertainment dan sudut spion), serta mengaktifkan fungsi warning jika pengemudi mengantuk atau pandangan yang tidak fokus ke jalan.

Selain itu ada juga Subaru DriverFocus® Distraction Mitigation System. Sistem ini bekerja dengan input dari kamera yang tertanam di dalam layar kecil di atas infotainment display. DriverFocus® dapat mengenali sampai 5 orang pengemudi dan mengingat pilihan mereka soal posisi duduk, setting climate control dan posisi spion luar.


Kepraktisan

Legroom di baris kedua cukup lega.

Outback menawarkan kelegaan ruang setara medium SUV. Ruang bagasi Outback dengan volume 561 liter bahkan mengungguli medium SUV seperti Hyundai Santa Fe (517 liter), Mazda CX-5 (458 liter), Toyota Corolla Cross (433 liter), apalagi Mitsubishi Eclipse Cross (403 liter). Kapasitasnya hanya sedikit lebih kecil dari Honda CRV terbaru (589 liter).

Sunglass holder.

Selain itu penumpang di baris depan dan belakang mendapatkan leg room, head room dan hip room yang sangat memadai karena mobil ini memang diciptakan sebagai 5-seater station wagon.

Kepraktisannya menonjol dengan keberadaan banyak konsol dan pengait.

Ini membuatnya nyaman dipakai perjalanan jauh seperti yang OTOPLUS ONLINE rasakan pada rute pengetesan one trip; Surabaya-Malang-Surabaya.

Ban serep full size dengan toolkit lengkap.

Sisi kepraktisannya menonjol dengan bertebarnya konsol dan slot penyimpanan di sekeliling kabin termasuk konsol tengah yang dibatasi dengan dua rak, sunglass holder juga penyimpanan tersembunyi di bawah kolom transmisi dan dasbor sisi bawah penumpang depan.

Meski sudah dilengkapi fitur Power Rear Gate, pintu bagasi tetap dapat ditutup secara manual.

Tak hanya tempat penyimpanan, keberadaan retractable hook untuk menggantung barang di bagasi atau floor hook yang dapat dimanfaatkan pengait cargo net makin mendongkrak sisi kepraktisan Outback selain Aux port, USB-C & USB-A slot dengan kemampuan charging 2,1 Ampere serta 12 Volt power socket.


Performa

Selain getarannya yang halus, konstruksi mesin Boxer dengan masing-masing dua silinder di setiap sisi memungkinkan titik gravitasi jadi lebih rendah, membuat sisi pengendalian Subaru lebih unggul dibanding mobil dengan mesin silinder segaris atau berkonfigurasi V.

Kemampuan jelajah Outback didukung mesin Boxer 4 silinder 2,5 liter direct injection berkode FB25D dengan tenaga maksimum 188 PS (185 DK) dan torsi maksumum 245 Nm.

Start dimulai dari SPBU bp-AKR jalan Margorejo, Surabaya dengan mengisikan BP Ultimate beroktan 95 sesuai rekomendasi buku manual.

Kebetulan saat kami mengambil unit tesnya di Subaru Surabaya, tangki bahan bakar dalam posisi E alias kosong. Sesuai rekomendasi, pada pengetesan ini kami menggunakan bensin beroktan 95. Pilihan kami jatuh pada BP Ultimate, produk BP-AKR yang menawarkan manfaat dan keunggulan yaitu:

  1. Membersihkan dan melindungi bagian vital mesin dari kotoran berbahaya

  2. Akselerasi mesin jadi lebih halus dan enteng

  3. Konsumsi bahan bakar menjadi efisien


Keunggulan itu sesuai dengan spesifikasi mesin FB (Future Boxer) terbaru dengan kapasitas bersih 2.498cc yang memiliki rasio kompresi 12,5:1. Tidak seperti mesin silinder segaris, mesin boxer dengan diameter dan langkah piston 94mm x 90mm karakter dasarnya smooth.


Penempatan sepasang silinder yang saling berlawanan menciptakan keseimbangan saat bergerak. Lajukan wagon ini pada kecepatan 80-100 km/jam dan penumpang di dalam nyaris tidak merasakan getaran dari mesin yang bekerja tentunya bahan bakar BP Ultimate yang digunakan menyumbang peran kehalusan itu. Mesinnya seperti bekerja effortless.


Hal itu dimungkinkan lantaran konnfigurasi mesin memungkinkan penempatannya sejajar dengan sistem gerak symmetrical all-wheel drive andalannya. Hasilnya getaran dan suara yang minim, torque delivery terasa sempurna disalurkan ke keempat rodanya. Selain itu reliabilitas diklaim semakin baik.

Tenaga sebesar 185 DK disalurkan ke semua roda melalui transmisi CVT yang dinamai Lineartronic.

Tenaga disalurkan ke 4-roda dengan transmisi Lineartronic (CVT) dan Active Torque Split AWD. Lineartronic memastikan putaran mesin yang efisien dan halus. Active Torque Split AWD memastikan torsi disalurkan ke lingkar roda yang paling membutuhkan grip.

Untuk sensasi lebih sporty, Subaru melengkapinya transmisi Lineartronic dengan mode manual yang dapat dioperasikan melalui paddle shift di balik kemudi.

Kekuatan mesin mulai muncul seutuhnya ketika jarum takometer mendekati 4.000 rpm. Mesin ini pun mampu menuruti kemauan pengemudi, dari pengetesan OTOPLUS-ONLINE masih tersisa injakan pada pedal gas ketika jarum spidometer telah menunjukkan angka 190 km/jam.


Hebatnya walau ground clearance menyentuh 213mm, efek rendahnya titik gravitasi dan sistem gerak 4 roda membuat Crossover wagon ini tetap terasa stabil dan under control meski dipacu pada kecepatan tinggi.

Ada dua mode berkendara, I (Intelligent) dan S (Sport).

Untuk pilihan performa, Subaru membekali Outback dengan Drive Mode yaitu S (Sport) dan I (Intelligent). Pada mode S transmisi bekerja lebih sigap sehingga terasa lebih tanggap dengan keinginan pengemudi. Sementara pada mode I, sistem akan menyesuaikan setting sesuai dengan gaya berkendara si pengemudi yang diterjemahkan melalui kebiasaan melakukan akselerasi, pengereman dan gaya mengemudi.


Kekurangan

Konsumsi BBM

Dengan bahan bakar yang tepat dari BP Ultimate dan kehadiran fitur Auto Start-Stop, membantu menghemat BBM nyaris 1 liter selama setengah jam berkendara.

Meski Subaru melengkapi Outback dengan teknologi Active Valve Control System dan fitur Auto Start-Stop nyatanya tidak banyak membantu efisiensi BBM dari mesin 4 silinder Boxer berkapasitas 2,5 liter.

Kami kembali mengisikan BP Ultimate di SPBU bp-AKR jalan Soekarno Hatta, Malang.

Subaru mengklaim pada pemakaian di jalan bebas hambatan konsumsi BBMnya 13,5 km/liter dan 11 km/liter pada rute kombinasi namun pada pengetesan ini konsumsi BBMnya ada di kisaran 7,1-7,3 km/liter di rute kombinasi dan 10,5-10,7 km/liter di rute tol, raihan yang wajar untuk mesin dengan kapasitas 2,5 liter.


AC Kurang Dingin

Saat panas terik, sistem AC bekerja keras untuk mendinginkan ruang kabin Outback yang besar.

Ini masalah umum untuk mobil yang didatangkan secara utuh (Competely Built-Up) dari negara beriklim sub tropis. Seperti halnya Mazda CX-60 yang kami coba beberapa waktu lalu, sistem AC Subaru Outback yang mungkin belum disesuaikan dengan kondisi iklim tropis, terasa kurang nyess alias adem.


Terlebih unit tes kami ini tidak dibekali kaca film, Di panas yang terik dengan suhu luar 37 derajat Celcius seperti saat pengetesan, butuh waktu setidaknya 10 menit agar hawa sejuk mulai bisa dirasakan semua penumpangnya.


Indikator Rear Cross Alert

Indikator Rear Cross Traffic Alert ditanam pada rumah spion.

Subaru Outback dilengkapi fitur Rear Cross Traffic Alert namun tidak seperti kebanyakan mobil dengan fitur serupa yang menanam indikator tersebut pada kaca spion, bentuk indikator milik Outback bentuknya terkesan jadul seperti lampu sein mini yang diposisikan di atas bingkai spion. Tapi model begini kelebihannya jadi lebih mudah dipantau.


Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto


bottom of page