Wuling Binguo EV hadir dalam dua pilihan varian, Long Range dan Premium Range, harga Rp365.000.000, dan Rp 415.000.000 (OTR Surabaya).
OTOPLUS-ONLINE I Wuling Binguo EV dihadirkan dalam dua pilihan varian yaitu Long Range dan Premium Range, masing-masing dipasarkan dengan harga Rp 365.000.000, dan Rp 415.000.000 (On The Road Surabaya).
Varian Long Range yang dibekali baterai Lithium Iron Phospate 31,9 kWh dengan motor listrik berdaya 50 kW atau 67 DK dengan torsi 150 Nm. Klaimnya varian ini dapat menjelajah sejauh 333 km.
Untuk varian Premium Range baterainya berkapasitas 37,9 kWh. Daya motor listriknya sama, 50 kW atau 67 DK tapi dengan torsi lebih rendah, 125 Nm. Wuling mengklaim kalau varian ini punya jangkauan jelajah sampai 410 km.
Tidak seperti Wuling Air EV yang penggerak roda belakang, motor listrik di Binguo EV menggerakkan roda depan. Untuk pilihan warnanya ada tiga, Milk Tea, Galaxy Blue dan Mousse Green.
“Kami sudah menerima inden sebanyak 62 unit Binguo EV,” ujar Davy Christian Hendrata, Training Manager PT Berkat Langgeng Sukses Sejati (Wuling BLESS) yang beralamat di jalan Basuki Rahmat 86, Surabaya saat ditemui 21 Desember 2023 lalu.
Berikut kelebihan dan kekurangan yang dapat OTOPLUS ONLINE rangkum usai melakukan first drive dengan berkeliling pusat kota Surabaya.
Kelebihan
Desain
Saat ini pesaing Binguo EV di segmen compact electric vehicle adalah Citroen eC3 yang ditawarkan dengan harga Rp377.000.000, dan Neta V yang dipasarkan dengan harga Rp379.000.000 (OTR Jakarta).
Desain memang soal selera tapi dari kedua kompetitornya itu, menurut kami tampilan Binguo EV yang wujudnya sekilas terlihat seperti Nissan March generasi ke-4 (2011-2015) dengan sentuhan gaya retro paling mudah diterima konsumen Tanah Air.
Apalagi build quality Wuling tampak semakin baik pada produk terbaru ini. Itu bisa disimpulkan dari kualitas pengecatan dan ornamen lis krom yang permukaannya smooth.
Charging Port
Binguo EV punya dua charging port. Charging port di sisi kanan untuk pengisian AC yang dapat mengakomodir daya hingga 3,3 kWh dan sisi kiri merupakan charging port DC.
Minusnya, kedua charging port itu masih tipe GBT sehingga akan dibutuhkan adaptor untuk menghubungkan ke port Type 2, CHAdeMO atau CCS-2 yang jamak ada di SPKLU.
Mode Berkendara
Untuk menyesuaikan beragam kondisi jalan dan karakter pengemudi, mobil listrik ini dilengkapi 4 pilihan mode berkendara. Normal, Sport, Eco dan Eco+. Masing-masing menyuguhkan respon berkendara yang berbeda.
Pada mode Eco dan Eco+, akan terasa ada jeda antara injakan pedal gas dengan respon motor listriknya. Mode ini paling cocok untuk jalan santai. Sementara untuk kebutuhan penggunaan harian, mode Normal pilihannya.
Responnya seperti mobil-mobil pada umumnya. Saat kami coba pindahkan ke mode Sport, karakter berkendaranya berubah agresif.
Jika dibandingkan dengan mobil dengan bahan bakar bensin yang punya tenaga setara, seperti Daihatsu Ayla 1.0 yang peak power-nya 66 DK, Wuling Binguo EV varian Long Range bertenaga 67 DK ini terasa jauh lebih responsif. Hal itu lantaran torsi yang dihasilkan Ayla hanya 89 Nm sementara Binguo EV Long Range mencapai 150 Nm.
Fitur Cukup Lengkap
Kabin Binguo EV terkesan simpel dan hangat lewat paduan warna pastel yang membungkus jok, dasbor dan doortrim. Material synthetic leather seat membalut jok, dasbor dan doortrim.
Wuling memberikan sentuhan kesan mewah lewat aksen krom dan ceramic glaze texture seperti yang dijumpai pada mobil-mobil buatan Amerika era 1960-1970.
Meski simpel, fitur yang disodorkan tergolong cukup lengkap. Seperti headlamp dan tailight full LED, AC digital, rear parking sensor dengan kamera, multifunction steering wheel, 6-way adjustable driver seat sampai cruise control.
Pengendalian Lincah
Dengan jarak sumbu roda 2.560 mm, Binguo EV menawarkan karakter pengendalian yang lincah. Bobot gerakan kemudi terasa pas. Bermanuver parkir mudah, putaran setir terasa enteng namun berangsur memberat seiring bertambahnya kecepatan meski masih terasa artifisial khas electronic power steering.
Karakter kemudi yang ringan didukung dimensi 3.950x1.708x1.580 mm membuatnya lincah untuk bermanuver di jalan kota yang padat.
Bagasi Luas
Dimensinya terlihat kecil tapi Binguo menawarkan ruang bagasi besar dengan volume mencapai 790 liter, dua kali lebih besar dibandingkan rata-rata kapasitas bagasi compact hatchback.
Hal itu dimungkinkan selain karena tak lagi digunakan menyimpan ban serep, platform Binguo EV memungkinkan lantai bagasi dibuat dalam. Sepasang boks yang mengisi ceruk bagasi itu merupakan aksesori tambahan yang disiapkan Wuling Indonesia.
Kekurangan
Posisi Mengemudi
Dibandingkan Wuling Air ev, posisi mengemudi Binguo EV jauh lebih baik. Kekurangannya, setirnya belum dilengkapi setelan reach (telescopic steering). Sehingga ketika kursi pengemudi dimundurkan untuk mengakomodir panjang kaki tester OTOPLUS ONLINE dengan postur 180 cm, jarak kemudi jadi kejauhan. Sementara bila jok dimajukan, posisi kaki kanan jadi menekuk.
Belum Dibekali fitur WIND, IOV dan ADAS
Kalau Wuling Air ev sudah dilengkapi fitur WIND (Wuling Indonesia Command) sayangnya fitur itu justru absen di Binguo EV.
Fitur andalan Wuling lain yang belum disematkan yaitu Wuling Remote Control yang memungkinkan pengguna mengakses kendaraan dari jarak jauh lewat ponsel juga Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang membantu mendeteksi, memperingatkan dan bereaksi terhadap risiko insiden. Setidaknya Wuling sudah membekali Binguo EV dengan fitur cruise control.
Lantai Kabin Tinggi
Baterai berkapasitas 31,9 kWh (Long Range)/37,9 kWh (Premium Range) ditempatkan di bawah kabin. Imbasnya, meski lantai kabin rata tapi posisinya jadi tinggi.
Untuk penumpang depan posisinya gak masalah karena berasa mengemudikan sedan tapi untuk penumpang belakang dengan posisi jok yang cukup rendah, penumpang berpostur di atas 160 cm akan merasa kaki jadi menekuk.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments