Tim Balap Madura Serbu MCR 2025 Putaran 2 Surabaya!
- Editor
- 9 jam yang lalu
- 4 menit membaca
MCR 2025 Putaran 2 Surabaya yang digelar di Sirkuit GBT pada 9-10 Agustus 2025 didominasi tim-tim asal Madura.

OTOPLUS-ONLINE I Rudi Subagio, dari Matapanah Production secara khusus memberikan apresiasi kepada tim-tim balap asal Madura yang telah meramaikan
Matapanah Cup Race (MCR) 2025 Putaran 2 Surabaya yang digelar di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu-Minggu, 9-10 Agustus 2025.
Bagaimana tidak. Di tengah sepinya tim-tim balap Jawa Timur di kejuaraan bergengsi setingkat kejurnas ini, justru tim-tim balap asal Madura bermunculan untuk bertarung melawan tim-tim nasional.

"Dari catatan kami paling tidak ada 5 atau 6 tim balap asal Madura yang mengikuti MCR 2025 Putaran 2 Surabaya ini. Ini sungguh luar biasa!" antusias pria yang akrab disapa Rudi Ceklek ini.
"Cuma agak kurang membahagiakan saya karena nama-nama pembalap Jawa Timur hari ini hampir tidak muncul. Padahal kita penginnya MCR itu untuk teman-teman pembalap Jawa Timur," lanjut Rudi sambil menambahkan MCR 2025 Putaran 2 Surabaya kali ini hanya dimeriahkan kisaran 200 starter saja.

Menariknya, Rudi menyebut sepinya MCR 2025 Putaran 2 Surabaya ini karena lesunya perekonomian.
"Kalau saya ngobrol-ngobrol dengan teman-teman, ya karena faktor ekonomi yang agak sulit saat ini," jelas Rudi sambil menyebut pada MCR 2024 lalu di Surabaya bisa mencapai 365 starter.
Sepinya MCR 2025 Putaran 2 Surabaya juga mendapat tanggapan dari beberapa pihak.

"Event balap terlalu mepet semua sih, karena tiap minggu ada," komen Gerry Salim, pembalap asal Surabaya yang telah malang melintang di kejuaraan balap internasional.
Info dari Gerry, minggu ini aja ada 4 event berbarengan semua, termasuk MiniGP di Boyolali. Alhasil kelas MiniGP di MCR 2025 Putaran 2 Surabaya tidak jadi digelar.

"Terus di Jawa Timur sendiri 2 minggu kemarin berturut-turut ada Kejurprov," lanjut Gerry.
Ditambah lagi minggu depan ada kejuaraan balap di Mandalika, disusul kemudian ada Superprix di Sulawesi.
Patut dicatat beberapa tim di Jawa juga ikut berkompetisi di Superprix Sulawesi ini.

"Dari sini bos-bos tim ini harus memilih mau fokus di event yang mana. Biasanya yang dipilih, event yang kebetulan pembalapnya punya poin bagus," kata Gerry.
Meski demikian, Gerry mengakui tim balap di Jawa Timur sekarang enggak begitu banyak. "Justru ini yang banyak tim asal Madura," sergah Gerry.
Jika memang perekonomian sedang lesu sehingga banyak tim balap asal Jawa Timur yang nyungsep, tapi kenapa justru bermunculan tim-tim baru asal Madura?
Salah satunya adalah Tim HMS95 Sekar Anom BG78 Bengkel yang baru berdiri tahun ini.

"Karena masih baru berdiri, makanya kami memilih fokus di dua event balap besar saja, LFN dan MCR ini," buka Hendry Gendon yang mengaku masih mengurusi semua hal yang bersifat umum untuk tim asal Pamekasan ini.
Meski masih baru, namun Chessy Meilandri, rider Tim HMS95 Sekar Anom BG78 Bengkel asal Ciamis ini sudah mulai diperhitungkan di kelas Novice karena konsisten naik podium sejak MCR 2025 Putaran 1 di Boyolali.

Saat ditanya, apa yang menjadi target dari Tim HMS95 Sekar Anom BG78 Bengkel ini, Hendry Gendon mengaku tidak ada target.


"Tidak ada yang dikejar atau maksud menyaingi Bonero Racing Team BG78 Bengkel yang lebih dulu ikut balap. Kebetulan saja bos kami ini hobi motor. Jadi bikin tim balap hanya untuk hiburan saja," senyum Hendry Gendon.

Meski terdengar iseng, namun tim-tim balap asal Madura ini punya "amunisi" yang tidak main-main.
Terbukti dari kemampuan finansial mereka menggaet pembalap nasional dengan iming-iming start money yang tidak main-main.
Dari salah satu narasumber yang ada di IMI Jatim, start money yang diberikan ini bisa di atas Rp2,5 juta ke atas untuk setiap kelas yang diikuti.
"Jadi asal datang saja ikut 4 kelas dalam satu event balap ya tinggal dikalikan aja," tutur narasumber OTOPLUS-ONLINE ini.
Hal ini dibenarkan oleh Tommy Salim, pembalap nasional asal Surabaya yang telah beberapa kali mengikuti kejuaraan balap internasional tingkat Asia.

"Iya betul. Saya dapat start money Rp5 juta untuk sekali event balap di tiap kelas yang saya ikuti," bisik pembalap nomor start 75 ini.
Sebagai info, di MCR 2025 Putaran 2 Surabaya, Tommy membalap untuk Tim PR Paku Alam X Eloan Toger Racing.
Bahkan tim asal Pamekasan ini tampil kompetitif di MCR 2025 Putaran 2 Surabaya ini lewat pembalapnya, Rio Andriyanto asal Karawang di kelas bergengsi MCR 1 - Bebek 4-Tak Tune Up 150cc Expert.

"Alhamdulillah ini tadi, baik di Sprint Race maupun Race, Rio berhasil podium 1," tutur Doyok Hidayat, selaku manager tim PR Paku Alam.
Dimeriahkan Kelas Cornering Komunitas

Kejuaraan MCR 2025 Putaran 2 Surabaya juga dimeriahkan kelas baru Cornering Komunitas.
Tercatat ada 15 starter yang mengikuti kelas untuk komunitas ini.


Pada kesempatan ini, Muhammad Adam Bertram asal Surabaya dari komunitas Starseed Racing MH77 berhasil menjadi yang tercepat.
Ia berhasil mengalahkan Yoseph Kurniawan asal Semarang yang tergabung dalam komunitas Tiga Kurnia Daikin Racing Team.


"Sebenarnya kami biasa latihan di sirkuit GBT ini. Ya sebulan sekali lah. Tapi baru kali ini balapan beneran dan tadi seru sekali," bilang Adam yang sempat telat start dan turun ke posisi 3, sebelum akhirnya berhasil merangsek ke depan.
Hasil kejuaraan MCR 2025 Putaran 2 Surabaya




Teks dan Foto: Indramawan