top of page
  • Gambar penulisEditor

Toyota Berikan Tips Penanganan Mobil Hybrid yang Mogok Akibat Banjir

Penanganan berbeda saat mobil gagal melintasi banjir dan mogok, dengan mobil hybrid yang kebanjiran saat parkir dan tidak sempat dipindahkan.


OTOPLUS-ONLINE I Tak hanya memberikan tips melewati banjir untuk mobil hybrid, Toyota juga memberikan petunjuk penanganan mobil hybrid Toyota yang mogok akibat banjir.


Hal ini penting dilakukan karena saat ini banjir marak terjadi di beberapa wilayah.



Kembali ditekankan pula bahwa, komponen elektrifikasi pada HEV Toyota didesain untuk water resist (tahan air) dan bukan water proof (kedap air).


Artinya, tetap ada potensi air menemukan celah untuk masuk dan merusaknya, khususnya genangan air banjir yang bertekanan tinggi.


Untuk itu, perlu diketahui hal-hal yang perlu dilakukan saat mobil gagal melintasi banjir dan berakhir mogok.

Penanganan berbeda juga diperlukan pada mobil hybrid Toyota yang kebanjiran saat parkir dan tidak sempat dipindahkan.


Langsung saja kita simak.


1) Mobil Hybrid Toyota Mogok Saat Melewati Jalan Banjir

Apapun jenis mobilnya, baik hybrid maupun non hybrid, begitu mesin mati ketika melewati jalan banjir, jangan pernah mencoba menyalakannya kembali. Karena mesin mati tersebut bisa jadi akibat sudah kemasukan air banjir (water hammer).


Kalau tetap dipaksakan menyalakan mesin, ada risiko masalah lebih besar. Air yang masuk ke dalam ruang bakar akan ikut terkompresi saat mesin dinyalakan. Efek negatif water hammer ini bisa menyebabkan setang piston bengkok atau piston bolong karena tekanan besar dari air yang terkompresi di dalam mesin.


Dengan kemampuan mencari celah untuk mengalir yang besar, air juga dapat menyusup ke area crankcase tempat berkumpulnya oli mesin. Alhasil, formula kimia pelumas akan rusak dan tidak sanggup melumasi komponen mesin jika dipaksa bersirkulasi kembali.


Risiko sama dapat pula terjadi pada komponen elektrifikasi seperti motor listrik, baterai, dan sistem perkabelan yang terendam banjir. Karena Anda tidak mengetahui secara pasti penyebab mesin mati, upayakan untuk tidak menyalakannya kembali dengan alasan apapun.


  • Segera Lepas Kabel Aki

Kalau masih memungkinkan, Anda bisa melepaskan kabel aki agar terhindar dari risiko korsleting alias hubungan arus listrik pendek yang bisa membuat komponen kelistrikan mobil rusak. Hati-hati dan jangan pernah menyentuh perkabelan hybrid karena arus listriknya terbilang besar. Anda bisa membedakannya dari kabel hybrid yang berwarna oranye.


  • Dorong Mobil ke Tempat Aman

Kalau kondisi memungkinkan dan cukup orang untuk mendorong, Anda bisa mengupayakan mendorongnya ke lokasi yang kering dan aman. Sebelumnya, pindahkan tuas transmisi ke N dan lepas rem parkir mobil. Tetapi andai tidak bisa, segera tinggalkan mobil dan hubungi layanan darurat yang bekerjasama dengan bengkel resmi Toyota langganan atau pihak asuransi.


  • Nonaktifkan Rem Tangan

Setelah mobil berada di tempat yang aman, Anda tidak perlu menarik rem parkir mobil agar kampas rem tidak lengket dan bisa didorong. Supaya mobil tidak bergerak, gunakan batu untuk mengganjal. Pindahkan tuas transmisi otomatis ke posisi parkir (P).


  • Selamatkan Barang Pribadi dan Keluar dari Mobil

Kumpulkan barang pribadi seperti ponsel, dompet, dan surat-surat kendaraan. Anda bisa meninggalkan mobil dan menunggu bantuan di tempat yang lebih aman. Kunci pintu mobil sebagai langkah pengaman dan hubungi layanan darurat untuk membawa mobil ke bengkel resmi Toyota.


2) Mobil Hybrid Terendam Banjir Saat Parkir

Beberapa waktu lalu sempat viral mobil-mobil yang terendam banjir di parkiran basement sebuah apartemen. Keadaan ini lebih berisiko memicu kerusakan akibat genangan air banjir dengan tekanan tinggi dapat menyusup ke berbagai area, bahkan hingga masuk ke dalam kabin mobil.


Meski begitu, ketika kasus ini terjadi, tidak perlu panik dan cobalah menilai situasi yang berkembang untuk menyelamatkan mobil Anda. Kalau kedalaman air belum mencapai setengah roda dan tidak ada arus air, Anda masih memiliki peluang untuk menyalakan mesin guna memindahkannya ke tempat yang lebih aman.


Sebaiknya lupakan niat untuk memindahkan mobil andai ketinggian air lebih dari setengah roda. Hampir pasti motor listrik dan wiring system-nya sudah terendam banjir. Termasuk pula rumah transmisi yang posisinya sama rendah.


Meskipun dirancang tahan air, tekanan air yang tinggi dapat menembus celah sekecil apapun. Anda tentu tidak mau mengambil risiko mobil malah mengalami kerusakan lebih besar seperti water hammer yang butuh biaya perbaikan besar.


Kalaupun mungkin, Anda bisa mencabut kabel aki mobil untuk mencegah hubungan arus pendek alias korsleting. Namun ingat, parkir basement berarti di bawah tanah. Jangan sampai ada banjir susulan atau tanggul jebol yang membuat Anda justru terjebak di sana.


Apalagi jika ternyata mobil sudah terendam air dalam waktu lumayan lama yang berarti risiko air masuk ke dalam komponen mobil sudah sangat besar. Harap ingat pula bahwa komponen mobil lain juga berisiko rusak karena rendaman air banjir.


Segera panggil layanan Emergency Roadside Assistance (ERA) yang bekerjasama dengan bengkel resmi Toyota atau asuransi mobil yang Anda miliki begitu air surut. Pihak ERA akan mengirimkan towing car, biasanya berupa mobil gendong sehingga mobil yang kebanjiran dapat dibawa ke bengkel resmi Toyota dengan aman.


Tidak perlu repot, gunakan fitur T Intouch yang terhubung dengan layanan ERA saat mobil mogok, cukup dengan menekan tombol SOS di aplikasi mToyota.


Teks: Indramawan

Foto: Toyota Astra

bottom of page