top of page
  • Gambar penulisEditor

7 Alasan BMW 218i Gran Coupe Layak Dibeli

Test drive BMW 218i Gran Coupe yang dipasarkan Rp841 juta on the road di Surabaya.

OTOPLUS-ONLINE I BMW Indonesia memperkenalkan 218i Gran Coupe Sport pada Februari 2022 lalu. Di Surabaya, sedan kupe 4 pintu ini ditawarkan dengan harga Rp841 juta on the road.


Harga ini lebih murah dari BMW X1, model BMW paling terjangkau sebelumnya yang saat ini dipasarkan dengan harga Rp 860 juta (OTR Surabaya).


Selain termurah, berikut 7 alasan kenapa BMW 218i Gran Coupe ini worth to buy atau layak dibeli.


1) Desain Sedan Kupe

BMW 218i Gran Coupe merupakan perkawinan desain BMW X1 di bagian depan dan BMW 8 Series Gran Coupe di bagian belakang.

Perpaduan antara desain double kidney grille berukuran masif dengan LED headlight-nya membuat sosoknya terlihat agresif sekaligus stylish


Sosoknya jelas mencolok di jalanan. Tampak depan, gril berukuran besar ala BMW kekinian dipadukan dengan desain LED headlight yang pipih.

Sisi belakang terlihat seperti BMW 840i Gran Coupe


Pada bagian samping, 218i Gran Coupe terlihat sporty dengan slooping roof, garis bodi provokatif, tegas dan emosional. Tampak belakang sekilas terlihat seperti BMW 840i Gran Coupe.

Frameless door jadi sisi paling menjual


Yang paling menarik tentu saja pintu tanpa bingkainya (frameless), kaca jendela akan bergerak turun sedikit saat pintu dibuka.


Tujuannya agar ketika ditutup kembali kaca tak langsung membentur karet di bingkai body frame.

Di Indonesia, BMW 218i Gran Coupe ditawarkan hanya dalam pilihan varian Sport Line.

Sebagai standar BMW Indonesia menyematkan pelek 17 inci style 549 model double spoke


Untuk personalisasi pemiliknya, BMW Indonesia menyiapkan 10 pilihan warna untuk 218i Gran Coupe dengan 5 pilihan pelek, 6 pilihan kombinasi warna dan material jok serta 4 pilihan kombinasi trim interior.


2) Keleluasaan Bagasi

Volume bagasi mencapai 430 liter


BMW 218i Gran Coupe yang punya kode bodi F44 ini dibangun menggunakan platform UKL2 yang sama dengan BMW X1 (F48) dan BMW 2 Series Active Tourer (F45).

Ada kompartemen ekstra di bawah lantai bagasi


Platform gerak roda depan ini memungkinkan para desainer BMW untuk memaksimalkan ruang. Meski bentuknya sedan, 218i masih menawarkan kepraktisan tinggi.


Pertama, volume bagasi yang mencapai 430 liter, kemudian lantai bagasi yang rata dengan bibir bagasi sehingga memudahkan ketika akan menaikturunkan barang.

Jok belakang bisa dilipat dengan konfigurasi 40-20-40


Selanjutnya ada kompartemen tambahan di bawah lantai bagasi lainnya, sandaran bangku belakang bisa dilipat dengan konfigurasi 40-20-40.

Tarik handel ini untuk melepaskan pengunci sandaran


Jadi seandainya perlu membawa barang berukuran panjang jok belakang tetap memungkinkan disi oleh penumpang. Saat dilipat sandaran jok rata dengan lantai bagasi.


3) Praktis Buat Harian

Satu port USB tipe A dan power outlet 12V mengisi celah cup holder


Selain kelegaan ruang bagasi, sedan rakitan BMW Production Network 2, Gaya Motor di Sunter Jakarta Utara ini juga menawarkan kelebihan pada aspek kegunaan pada penggunaan harian.


Seperti dari sebaran tempat penyimpanan baik di konsol tengah atau dasbor, cup holder, bottle holder juga kantong di balik jok depan.

Sepasang kantong penyimpanan terbuka


Penumpang tak akan kesulitan untuk mengisi ulang daya gadget lantaran di sekitar kabin BMW menanam satu slot USB tipe A dan power outlet di depan.

Di dalam konsol tengah ada satu port USB tipe C


Ada satu port USB tipe C di dalam konsol tengah, kemudian di belakang kotak konsol di bawah ventilasi AC ada lagi sepasang slot USB tipe C dan satu lagi power outlet di bagasi.


4) Infotainment System Canggih

Tidak seperti mobil Jepang, seperti rata-rata mobil eropa, kontrol audio ada di sisi kanan kemudi


Varian 218i merupakan varian entry level di jajaran produk The 2 Gran Coupe. Di Indonesia, 218i Gran Coupe ditawarkan dalam pilihan trim Sport Line. Trim ini dibekali sistem infotainment system BMW Live Cockpit Profesional dengan sepasang layar 10,25 inci.

Monitor 10,25 inci ini dapat dikontrol dengan sentuhan atau gerakan


Layar di tengah dasbor berfungsi sebagai layar infotainment system yang dimanfaatkan untuk mengatur sistem audio dan setting kendaraan sementara layar yang ada di balik kemudi dominan dimanfaatkan sebagai instrument meter meski dapat juga digunakan untuk mengontrol sistem multimedia lewat switch di sisi kanan setir yang informasinya akan tampil di sisi kanan monitor.

Selain sepasang spiker di pintu, ada 4 pasang lagi yang tersebar di seluruh kabin. Totalnya ada 10 spiker


Tampilan menu pada sisi kanan monitor tersebut dapat diubah lewat tombol di ujung tuas lampu sein. Untuk sound system-nya, BMW 218i Gran Coupe Sport ini dibekali dengan sistem audio 10 spiker.


Oh ya, infotainment ini punya konektivitas nirkabel ke Apple Carplay dan Android Auto juga dapat diaktifkan melalui perintah suara (voice command) atau gerakan (gesture control).


5) Kabin Mewah Khas BMW

Setir sama dengan kepunyaan BMW 3 series


Umumnya varian entry level di jajaran produk BMW. Material pembalut joknya menggunakan kulit artificial (buatan), Sensatec. Toh itu tak mengurangi aura mewah di 218i Gran Coupe.


Selain aroma kulit BMW masih tercium, hal itu didukung juga oleh detail interior diantaranya kualitas material dan desain komponen layaknya produk BMW yang well built.

Desain dasbor berbeda dengan BMW X1


Bentuk dasbor BMW 218i Gran Coupe senada dengan keluarga BMW seri 3 yang permukaannya dilapis soft material.


Soft material juga melapis door trim sisi atas. BMW Indonesia menyediakan pilihan bahan kulit Dakota untuk jok dengan kombinasi warna untuk aura lebih berkelas dan personal. Menyempurnakan aura mewah, BMW membenamkan lampu iluminasi yang mereka namai Illuminated Trim Berlin.


6) Fitur Kenyamanan dan Performa Berlimpah

Sudah dilengkapi dengan fitur Park Assist dan Reverse Assistant


Untuk ukuran produk entry level, fitur yang dimiliki 218i Gran Coupe termasuk berlimpah. Untuk fitur kenyamanan selain sistem infotainment canggih yang dapat digunakan untuk mengakses sistem kendaraan seperti diuraikan sebelumnya, mobil ini juga telah dilengkapi Sport Seat dengan setelan elektrik.


Khusus sisi pengemudi ada setelan lumbar support yang juga elektrik plus dibekali memori.

Jok pengemudi dilengkapi setelan elektrik 6 arah dengan leg extender, memori dan setelan lumbar support (atas)

Jok penumpang depan juga sudah dibekali setelan elektrik 6 arah dan leg extender(bawah)


Setirnya dapat disetel naik turun dan maju mundur dengan rentang yang jauh, sehingga memungkinkan pengemudi mendapatkan posisi mengemudi terbaik.

Dynamic cruise control dengan sistem rem otomatis


Sistem voice command dapat dimanfaatkan untuk mengontrol berbagai sistem di mobil seperti mengatur suhu AC atau mencari stasiun radio favorit.

Jamaknya mobil eropa, fungsi lampu dikelompokkan pada klaster dasbor sisi kanan


Sementara fitur-fitur berkenaan dengan performa dan efisiensi ada fitur parkir otomatis, reverse assistant, dynamic cruise control, idling stop, driving mode mulai dari Comfort. Eco Pro dan Sport. Sangat memanjakan penggunanya.


7) Fun To Drive

Kami sudah membuktikan, BMW itu selalu fun to drive


Buat kalian yang suka mengemudi, ini akan jadi alasan utama mengapa sedan ini layak dibeli. Posisi mengemudinya rendah meski tidak serendah BMW Seri 3.


Posisi berkendara ideal mudah didapat karena setirnya juga dilengkapi dengan setelah teleskopik dengan rentang setelan yang jauh. Konsol tengah juga dilengkapi arm rest berbalut kulit yang nyaman dijadikan sandaran tangan saat mengemudi.



Sementara di kabin belakang, jujur joknya lebih proper untuk penumpang berpostur di bawah 170 cm karena desain atau yang menurun di bagian belakang membuat head room terbatas.


Sementara ergonomi joknya sih gak ada masalah, OTOPLUS-ONLINE yang berpostur 180 cm merasakan paha bahkan masih ditopang nyaris seutuhnya meski ruang kakinya terbatas. Tapi kalau postur penumpang belakang berkisar 160-170 cm, kami rasa masih akan nyaman berada di jok belakang apalagi arm rest model lipat juga tersedia di bangku bagian tengah.

Mesin berkode B38 yang sama dengan kepunyaan X1


Mesinnya. Memang hanya 3 silinder berkapasitas bersih 1.499 cc namun dengan suntikan teknologi double VANOS dan turbo, tenaganya menyentuh 103 kW atau 140 dk. Istimewanya tenaga maksimum bisa diraih rata pada rentang 4.500-6.500 rpm. Alhasil mesin berkode B38 ini seperti tak pernah kehabisan napas hingga menyentuh top speed di 213 km/jam.



Tak hanya enak dipakai ngebut, dipakai beraktifitas di jalanan dalam kota yang padat pun sedan ini menyenangkan. Mesinnya terasa sigap sejak throttle gas diinjak. Gak heran pasalnya torsi sebesar 220 Nm sudah tersedia rata sejak putaran 1.480 sampai 4.200 rpm.

Transmisi dual clutch 7-speed menyuguhkan perpindahan gigi sangat singkat hanya 10-50 milidetik


Keunggulan di sektor mesin lantas dipadukan dengan transmisi kopling ganda 7 percepatan yang memungkinkan perpindahan gigi terjadi hanya dalam waktu 10-50 milidetik sehingga membuat akselerasinya sangat cepat. BMW 218i Gran Coupe dapat berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 8,7 detik.



Untuk performa maksimum tersebut BMW merekomendasi penggunaan bensin beroktan 95 meski masih menolerir penggunaan bensin beroktan minimal 91 jika terpaksa tidak mendapatinya di jalan-jalan pedalaman misalnya.

Kelemahan sistem gerak roda depan diakali dengan menanam sistem kontrol traksi canggih dan BMW Performance Control


Mobil dengan sistem gerak roda depan punya kelemahan untuk cenderung understeer saat masuk tikungan, akibatnya mobil cenderung mengarah ke luar tikungan ketika dipacu dengan kecepatan tinggi. Untuk mengakali kekurangan itu BMW menanam sistem kontrol traksi canggih yang langsung terhubung ke mesin.



Sistem ini mampu bekerja 10 kali lebih cepat dibandingkan sistem kontrol traksi konvensional. Belum cukup, BMW juga melengkapi 218i Gran Coupe dengan BMW Performance Control. Sistem ini akan membuat rem pada roda yang menjejak di sisi dalam tikungan, dengan begitu mobil lebih mudah diarahkan ketika melaju kencang di tikungan.

Karakter suspensi akan menyesuaikan dengan mode berkendara yang dipilih. Apakah Comfort, Eco atau Sport


Kelebihan itu kami rasakan ketika coba melaju dengan kecepatan 120-130 km/jam di ruas tol Waru-Juanda yang punya tikungan berbentuk S.

Melaju dengan kecepatan 120-130 km/jam di ruas tol Waru-Juanda yang punya tikungan berbentuk S hampir tak terasa terjadinya body roll


Tak hanya cengkeraman roda terasa kuat, body roll juga terasa minim. Sama sekali tidak muncul karakter sebuah mobil berpenggerak roda depan.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page