top of page
  • Gambar penulisEditor

Tim Senyap Suarakan Kelas Khusus Motor Listrik di Black Drag Bike 2024 Putaran 1 - Surabaya

Genta Autosport selaku penyelenggara Black Drag Bike 2024 berencana membuka kelas One Make Race (OMR) untuk Polytron mulai putaran kedua.

Salah satu dari peserta Black Drag Bike 2024 Putaran 1 yang turun menggunakan motor listrik Polytron Fox R.


OTOPLUS-ONLINE I Black Drag Bike 2024 mengawali putaran pertamanya di sirkuit Blackstone Otomotif Superblock (BOS) Sidoarjo-Surabaya pada 2 Maret kemarin.


Tak kurang dari 730 starter mengikuti event drag bike yang dikemas secara apik oleh Genta Autosport selaku event organizer, dengan memasukkan unsur entertainment ke dalam balap.


Tembus 730 starter sehingga panitia penyelenggara memutuskan menutup pendaftaran.


Menariknya, dari jumlah starter yang membludak hingga pendaftaran terpaksa harus di-close tersebut, ada 10 peserta yang turun dengan gacoan motor listrik di kelas Bracket.


Semakin menariknya, 10 peserta yang ternyata berada di bawah naungan Tim Senyap tersebut kompak menyuarakan dibukanya kelas khusus motor listrik untuk Black Drag Bike 2024 putaran selanjutnya.


Kepada OTOPLUS-ONLINE, Rendy Vananda selaku manajer Tim Senyap menjelaskan terkait dengan hal ini.

Rendy menjelaskan, Tim Senyap adalah kumpulan bengkel yang kebanyakan ada di Malang, dan menangani konversi dari motor konvensional bahan bakar bensin ke elektrik, dan berdiri akhir 2023 kemarin.


Mereka adalah bengkel Electra, Roda Listrik, dan Hart Performance.


Rendy Vananda selaku manajer Tim Senyap.


"Kami punya visi yang sama, yakni menunjukkan ke semua orang, bahwa motor listrik itu enggak selemah yang mereka bayangkan," tukas Rendy.


Cara yang paling tepat untuk mewujudkan visi itu adalah membawa motor listrik ke lintasan balap, yakni drag bike.


Namun dua kali ikut drag bike tahun 2021 lalu, di mana saat itu Rendy masih belum ada tim dan turun perorangan merasakan banyaknya hambatan.


"Tahun 2021 itu sebenarnya saya pernah juara 1 di kelas Free For All (FFA) tapi kemudian digugurkan secara paksa, karena EO saat itu yang sepertinya masih baru, menerima banyak protes dan desakan dari peserta di paddock yang tampaknya belum bisa menerima kehadiran motor listrik," kisah Rendy.


Bukannya patah semangat, Rendy justru semakin semangat dan mendapat dukungan dari rekan-rekan sesama bengkel motor listrik.


Terbukti, setelah mengikuti event demi event, akhirnya terus bermunculan motor-motor listrik yang ikut balap hingga akhirnya lahirlah Tim Senyap tersebut.


Tim Senyap  turunkan 10 unit motor listrik pada Black Drag Bike 2024 putaran pertama ini.


"Pada event Black Drag Bike 2024 putaran pertama ini, kami turun 10 unit motor listrik. Ada UWin Fly T3, Uwinfly X6, Polytron Fox R, 3 unit ayam jago listrik yang diimpor dari Taiwan dan dirakit sendiri atau istilahnya modular, kemudian ada juga unit konversi meliputi Yamaha Nmax, Yamaha Cygnus Thailand, Vespa Sprint 150 2019, dan Vespa Sprint klasik," rinci Rendy.


Namun Rendy menyayangkan dihapusnya kelas FFA di  Black Drag Bike 2024 putaran pertama ini, sehingga terpaksa mereka turun di semua kelas Bracket yang dipertandingkan, yakni Bracket 8 detik, Bracket 8,5 detik, Bracket 9 detik, dan Bracket 10 detik.


"Penjelasan dari penyelenggara, braking zone atau area pengereman kurang memenuhi syarat jaraknya oleh IMI selaku pengawas lomba sehingga tidak direkomendasikan untuk kelas FFA," jelas Rendy.


Abed Nego dari Genta Autosport tekankan safety jauh lebih penting sehingga FFA ditiadakan.


Menanggapi hal ini, Abed Nego selaku Wakil Ketua Penyelenggara dari Genta Autosport membenarkan, bahwa keputusan ini diambil demi safety.


Terutama untuk peserta yang membesut motor-motor di kelas FFA dengan power sangat besar dan top speed tinggi.


Kelas FFA butuh paling enggak braking zone sepanjang 260 meter.


"Jadi sirkuit Blackstone ini panjang total lintasannya hanya 440 meter saja. Kalau dikurangi untuk lintasan drag bike 201 meter dan waiting zone 10 meter, maka hanya tersisa 229 meter saja. Padahal untuk drag bike kelas FFA, idealnya panjang braking zone atau area pengereman itu 260 meter," ulas Abed.


Saat jumpa pers, Mariachi Gunawan berikan wacana dibukanya kelas khusus motor listrik melalui OMR Polytron.


Kembali ke usulan dibukanya kelas khusus motor listrik, Mariachi Gunawan selaku Ketua Penyelenggara dari Genta Auto Speed menyambut positif usulan ini.


"Kemarin sih planning-nya memang kita mau adain kelas One Make Race (OMR) untuk Polytron yang kebetulan memang ikut sponsor di event ini," jelas Ria sapaannya.


Booth Polytron pada Black Drag Bike 2024 Putaran 1.


Ia menambahkan, setelah nanti melalui tahap evaluasi jika memungkinkan maka mulai putaran kedua akan dibuka kelas OMR Polytron.


"Terutama pengin tahu berapa sih pesertanya, dan Polytron sendiri di putaran pertama ini masih dalam tahap riset," lanjut Ria.


Semakin sore hingga malam acara semakin meriah dengan DJ performance dan komunitas motor yang hadir.


Sementara dari pihak penyelenggara sendiri, Ria melanjutkan, pihaknya masih terus menggodok, kira-kira seperti apa regulasi untuk motor listrik ini.


"Terutama regulasi agar motor listrik ini bisa ikut juga di kelas FFA Open," pungkas Ria.


Teks dan Foto: Indramawan

bottom of page