Full Test Mazda CX 80 PHEV Seharga Rp1,2M
- Editor
- 16 Jun
- 10 menit membaca
OTOPLUS-ONLINE lakukan serangkaian tes menyeluruh pada Mazda CX 80 PHEV, mulai performa, jarak tempuh, fitur keselamatan dan kenyamanan.

OTOPLUS-ONLINE I Mazda CX-80 menghadirkan perpaduan ideal antara kenyamanan, kemewahan dan gaya dari sebuah SUV premium.
Model ini diluncurkan PT Eurokars Motor Indonesia (PT EMI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan Distributor Eksklusif kendaraan Mazda di Indonesia awal 2025 tepatnya 22 Januari 2025 di Jakarta.
Di Jawa Timur, Mazda CX-80 ditawarkan dengan harga OTR Rp1.215.500.000 (termasuk perangkat Portable Charger Traveler).
Dimensi Bongsor

Mazda CX-80 mengadopsi large architecture platform dengan longitudinal engine, seperti halnya Mazda CX-60, CX-70 dan CX-90.
Dimensi (PxLxT) Mazda CX-80 4.990 x 1.890 x 1.730 mm dengan jarak sumbu roda (wheelbase) 3.120 mm.
Sebagai perbandingan dimensi Mazda CX-60; 4.745 x 1.890 x 1.680 dan jarak sumbu rodanya 2.870 mm.
Sosoknya memang terlihat besar, setara Mercedes-Benz GLE450 yang berukuran 4.924 x 2.010 x 1.797 dan wheelbase 2.995 mm.
Atau BMW X5; 4.922 x 2.004 x 1.745 mm dengan jarak sumbu roda 2.975 mm.
Hanya sedikit lebih kecil dari Hyundai Palisade yang dimensinya 4.995 x 1.975 x 1.750 mm.
Tapi untuk wheelbase, Palisade yang 2.900 mm kalah panjang dari CX-80 yang 3.120 mm.
Baca juga: Mazda CX 60 Ini Kami Test Drive Sejauh 370 Kilometer untuk Tahu Kelebihan dan Kekurangannya
Konsep Desain Ma

Mobil ini mengusung tiga prinsip utama yakni, Elegant and Beautiful Design, Powerful and Direct Driving Feel dan Exceptional Functionality.
Perpaduan ketiganya diharapkan mampu memperkaya makna kehidupan penggunanya selain menawarkan kenyamanan dan fungsionalitas.
Desain eksterior khususnya depan dan belakang, mirip CX-60.
Seperti halnya Mazda CX-60, Mazda CX-80 mempertahankan konsep desain Ma dengan merujuk pada filosofi Jepang soal bagaimana kita mengamati ruang, dan secara bersamaan bagaimana kita memanfaatkannya sekaligus dapat menikmatinya.
Konsep desain Ma diwujudkan dengan elemen desain Sori, Utsuroi dan Yohaku yang intinya membuat mobil ini terlihat hidup dan dinamis terutama saat terkena sinar.
Elite & Kuro

Mazda CX-80 ditawarkan dalam dua edisi. Elite Edition buat mereka yang menyukai gaya elegan dan Kuro Edition buat mereka yang suka tampilan sporty.
Elite Edition terkesan mewah aksen krom terang pada gril dan bingkai kaca samping.
Peleknya mengadopsi kombinasi warna silver dan metal polished.

Interior Elite bernuansa cerah dengan jok nappa leather berwarna terang, kain woven di dashboard, serta maple wood trim pada center console dan door trim, menciptakan suasana elegan yang memanjakan pengemudi dan penumpang.
Sementara Kuro Edition tampil sporty dengan nuansa gelap berkarakter.
Berbeda dari Elite, gril dan kaca samping dibingkai black chrome dikombinasi dengan pelek warna hitam yang seluruhnya menciptakan kesan solid dan tegas.
Interiornya bernuansa gelap dengan jok nappa leather hitam dan coklat, kain suede pada dashboard, serta metal wood trim di center console dan door trim yang menegaskan karakter kuat sekaligus mewah pada kabin CX-80 Kuro.
Mazda menawarkan pilihan warna baru seperti Melting Copper Metallic dan Artisan Red Metallic, yang semakin menonjolkan keindahan desain mobil ini.
Selain itu, warna ikonik Mazda yang menghadirkan kesan vibrant, Soul Red Crystal Metallic tentunya juga tersedia.
Spesial di Mazda CX-80, pilihan Premium Colour (Takumi Nuri) seperti Soul Red Cyrstal Metallic, Machine Grey Metallic, Rhodium White Metallic dan Artisan Red Metallic tidak dikenakan biaya tambahan.
Warna-warna premium itu melengkapi pilihan warna reguler Mazda yaitu Jet Black Mica, Platinum Quartz Metallic, Deep Crystal Blue Mica, Melting Copper Metallic.
e-SKYACTIV PHEV

Aplikasi teknologi e-SKYACTIV PHEV merupakan perwujudan prinsip utama kedua dari CX-80, Powerful and Direct Driving Feel.
Teknologi e-SKYACTIV PHEV di CX-80 mengawinkan performa mesin ICE (internal combustion engine) berkode PY-VPS berkapasitas bersih 2.488 cc yang menghasilkan tenaga maksimum 141 kW atau 189 DK dan torsi maksimum 261 Nm dengan motor listrik ber-output 129 kW atau 173 DK dan torsi 270 Nm yang bila dikombinasikan akan menghasilkan tenaga maksimum sebesar 241 kW atau 323 DK dengan torsi 500 Nm!

Output itu disalurkan ke keempat roda melalui transmisi otomatis multiclutch 8 percepatan dengan planetary gear.
Dari pengalaman OTOPLUS ONLINE, transmisi ini menyuguhkan performa antara transmisi otomatis CVT dan Torque Converter (TC).
Tidak selambat CVT tapi tidak lebih responsif dari TC.
Ada jeda waktu yang lumayan antara throttle input dan respon mesin.
Namun keuntungannya, akselerasi terasa smooth dan nyaman untuk penumpang.
Untuk kompensasi, Mazda membekali CX-80 dengan mode berkendara; Sport, Normal, EV, Off-Road.
Pada mode Sport, ada suara artificial yang mengiringi ketika kita berakselerasi, itu menguatkan aura sporty-nya.
Walau terasa tidak responsif nyatanya SUV ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 7,2 detik dengan akselerasi pertengahan 80-120 km/jam dalam 4,5 detik. Impresif.
All-Wheel Drive & Mode Berkendara

Basicly mobil ini dikembangkan sebagai mobil berpenggerak belakang.
Itu membuat karakter pengendaliannya mudah diantisipasi meski bobotnya menyentuh 2,2 ton.
Mazda kemudian menyempurnakan CX-80 dengan menambahkan fitur i-ACTIV All-Wheel Drive (AWD) guna memastikan performa optimal dalam berbagai kondisi jalan, baik di jalan tol, jalur berliku, maupun medan menantang.

Fitur itu dipadukan dengan fitur Mazda Intelligent Drive Select (Mi-Drive) yang memungkinkan pengemudi menyesuaikan dengan karakter berkendaranya.
Mode NORMAL: Untuk pemakaian normal sehari-hari
Mode SPORT: Menyuguhkan karakter yang lebih dinamis dan agresif
Mode EV: Mengoptimalkan motor Listrik, nir emisi
Mode OFF-ROAD: Mengoptimalkan fungsi All-wheel drive yang akan membantu di medan jalan yang menantang
Ini Juga Mobil Listrik!

Sebagai sebuah PHEV, mobil ini dapat difungsikan murni sebagai kendaraan listrik.
Dari pengetesan OTOPLUS-ONLINE, berbekal baterai Lithium-ion 17,8 kWh, di mode EV, Mazda CX-60 dapat berjalan sejauh 63 kilometer murni mengandalkan motor listriknya.
Cukuplah kalau untuk sekadar digunakan beraktivitas di dalam kota sehari-hari. Pulang ke rumah tinggal cas.
Selain di rumah, pengisian tetap dapat dilakukan di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) karena port Type 2 yang tersemat jamak dipakai.
Pengisian daya listrik memang hanya bisa menggunakan AC charging meski terlihat di port pengisian sebenarnya juga disiapkan untuk pengisian DC charging.
Alasannya sih dengan AC charging baterai akan awet.
Dengan arus pengisian maksimal 7,2 kW pengisian daya 20% ke 80% butuh waktu sekitar 90 menit dan akan memakan waktu 3 jam bila ingin membuatnya fully charged (100%).
Mobi ini juga dilengkapi fitur untuk mengecas baterai dengan mengandalkan mesin sebagai generator.
Fitur ini diaktifkan melalui switch berdampingan dengan tuas transmisi di konsol tengah.

Menariknya, ketika daya baterai habis sistem akan otomatis memindahkan mode-nya ke HEV mode.
Perpindahan yang terjadi tidak bisa dirasakan, seamless.
Dan sebagai catatan level baterai tidak akan pernah sepenuhnya habis dan total kering.
Pada pengetesan OTOPLUS-ONLINE driver display menginformasikan sisa tempuh dengan daya baterai yang tersisa konsisten di 2 kilometer karena memang kenyataannya mobil ini kendaraan hybrid.
Saat deselerasi sistem regenerative braking akan memanfaatkan energi deselerasi untuk mengisi ulang daya baterai.
Kita dapat memilih level regenerative, antara Normal dan High.
Saat kita butuh melakukan akselerasi mendadak pun, baterai tetap setia menyuplai daya pada motor listrik untuk mendukung performa mesin bensinnya.
Konsumsi Energi

Jika mengacu informasi yang diberikan driver display, daya baterai 17,8 kWh bisa diasumsikan digunakan untuk menjelajah hingga sejauh 63 kilometer, maka konsumsi dayanya 3,53 km/kWh.
Angka ini termasuk sangat irit untuk kendaraan berbobot 2,2 ton.
Sementara mengacu konsumsi bahan bakar, pada rute kombinasi raihannya 18,1 km/liter.
Jadi dengan tangki bensin Mazda CX-80 yang berkapasitas 70 liter yang terisi penuh, premium SUV ini bisa berkelana hingga sejauh 1.267 kilometer!
Karakter Pengendalian & Pengereman

Mazda CX-80 mengadopsi suspensi tipe Double Wishbone di depan dan Multi-link di belakang.
Karakter suspensinya tergolong nyaman mengingat ukuran lingkar rodanya yang menyentuh 20 inci.

Kenyamanan itu didapat dari karakter pegas yang empuk dipadukan dengan karakter redaman sokbreker yang progresif.
Beda banget dengan CX-60 yang terasa super stiff.

Untuk karakter pengendalian yang presisi juga stabilitas, dan kenyamanan maksimal bagi pengemudi maupun penumpang disertakan teknologi Kinematic Posture Control (KPC).
Fitur ini akan mengontrol rem di salah satu roda belakang untuk bekerja ketika mobil ini bermanuver di tikungan.
Tujuannya untuk membuat pengendaliannya presisi sekaligus mengurangi efek body roll.
Misal saat bermanuver menikung ke kanan maka rem di roda kiri belakang akan bekerja untuk mencegah mobil mengalami oversteer begitu juga saat menikung ke arah sebaliknya.
Untuk sistem rem, CX-80 dilengkapi rem model cakram berventilasi berukuran 347 mm di depan dan 350 mm di belakang yang tentunya dikawal fitur Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA) juga Traction Control System (TCS) dan Dynamic Stability Control (DSC).
Kemampuannya menghentikan laju mobil juga bisa diandalkan karena hanya butuh jarak tak lebih dari 41 meter untuk membuatnya berhenti dari 100 km/jam ke 0 km/jam.
Fleksibilitas Kabin 3 Baris

Dimensi wheelbase lebih panjang 25 cm, Mazda CX-80 merupakan versi 7 seater dari CX-60.
Seperti sudah disinggung di awal, untuk Indonesia,
Mazda memilih varian 6 seater dengan jok model captain seat di baris kedua.
Kedua captain seat itu selain dibekali fitur ventilated dan heated, dimensinya juga setara dengan dua jok terdepan sehingga sangat nyaman.
Terdapat center console besar sebagai arm rest yang menghadirkan kesan eksklusif juga aspek fungsionalitas tinggi berkat banyaknya tempat penyimpanan yang disodorkan.
Soal tempat penyimpanan apakah itu konsol, laci, kantong, cup holder sampai laci tak sekadar banyak tapi well organized.
Itu menguatkan aspek fungsionalitas dari kabin CX-80.
Keseriusan desainer Mazda menyiapkan SUV ini sebagai mobil 3 baris sejati juga terlihat dari keberadaan sepasang USB port type C di setiap baris tempat duduk sehingga setiap penumpang tak perlu berebut port bila ingin mengecas smartphone-nya.
Fleksibilitas pengaturan jok di CX-80 memungkinkan jok di baris ketiga dilipat rata lantai sehingga memudahkan proses pemuatan barang.

Sayangnya sandaran jok baris ketiga tidak dapat direbahkan sehingga penumpang yang duduk di situ harus pasrah.
Selain itu jok model captain seat di baris kedua tidak dapat dilipat rata lantai seperti halnya versi 7-seaternya.
Ruang bagasi CX-80 ketika jok baris ketiga difungsikan sebesar 258 liter, setara dengan compact hatchback.

Kapasitasnya akan membesar jadi 566 liter ketika jok baris ketiga yang punya konfigurasi pelipatan 50:50 dilipat.
Dimensi yang lebih panjang dan lebar tersebut menawarkan keleluasaan ekstra serta akses masuk-keluar yang mudah.
Kabin Nyaman Fitur Lengkap

Umumnya produk Mazda, desain kabinnya penuh dengan filosofi yang kesemuanya ditujukan untuk kenyamanan para penumpang saat berada di dalamnya.
Seperti filosofi Hacho (teknik desain), Kaicho (setiap elemen saling melengkapi), Kansei (berupa teknik rekayasa untuk memaksimalkan setiap titik sentuh), Musubu (aksen-aksen pada detail).

Penerapannya tampak pada bentuk center console yang terlihat panjang dan lebar untuk menguatkan mesin longitudinal-nya.
Pada konsol diimbuhi panel kayu maple sebagai aksen.
Sementara pada dasbor, ada imbuhan kain tenun dengan jahitan Kakenui sebagai aksennya.
Fitur-fitur yang menonjol di kabin CX-80 diantaranya jok pengemudi dan penumpang depan yang dilengkapi setelan elektrik 8 arah dengan pengatur lumbar dan memori khusus jok pengemudi juga dijejali fitur ventilated dan heated.

Khusus untuk penumpang depan ada fitur Occupant Comfort yang bisa diakses melalui switch yang disatukan dengan kontrol AC model auto climate.
Ketika tombol Auto diaktifkan fitur ventilated seat juga akan otomatis aktif
CX-80 dilengkapi fitur Driver Perzonalitation System.
Inputnya dilakukan dengan mengakses menu pada head unit.
Jika setting sudah diinput, pengemudi tak akan repot mengatur setelan jok, setir sampai spion luar.
Di balik kemudi, pengemudi akan disodori Active Driving Display alias HUD yang mengawal driver display TFT LCD 12,3 inci dengan tampilan grafik jernih.
Tema driver display akan berubah menyesuaikan mode berkendara yang dipilih.
Sama dengan driver display, head unit-nya juga berukuran 12,3 inci.
Tergolong mini untuk ukuran mobil saat ini yang ketika di mode Home, layar ini ternyata bukan touch screen.
Kontrolnya dilakukan menggunakan rotary control commander yang terdapat di konsol tengah.
Layarnya menjadi touchscreen saat kita mengoneksikan ke smartphone lewat Apple Carplay atau Android Auto.
Pengemudi dapat mengandalkan head unit ini untuk memantau sistem kerja PHEV lantaran dilengkapi dengan menu Driver Efficiency Monitor untuk memonitor Fuel/Energy Efficiency: Current Drive, Average Fuel/Energy History, Energy Flow Monitor, High Voltage Battery Monitor dan Vehicle Status Monitor.
Ruang kabin pun dirancang secara cermat untuk mengurangi getaran dan kebisingan.
Kelebihan itu mendukung performa sistem audio 12 spiker dari BOSE yang disematkan.
Tentunya dilengkapi fitur-fitur seperti BOSE Stereo Mode, BOSE Centerpoint dan BOSE AudioPilot yang dapat menyesuaikan kualitas dan volume mengikuti kecepatan mobil melengkapi sistem audio Mazda CX-80
Fitur Keselamatan

Selain fitur-fitur keselamatan standar seperti airbag yang di CX-80 ada tujuh, Hill Launch Assist, Hill Descent Control.
Mazda juga melengkapi CX-80 dengan teknologi keselamatan aktif i-ACTIVSENSE yang mengandalkan input dari kamera di kaca depan dan radar yang sembunyi di balik logo depan yang juga berguna menyuplai sinyal untuk fitur rem otomatis.
Sensor radar juga ditanam pada tiap sudut bumper depan untuk front cross alert dan sudut bumper belakang untuk rear cross alert.
Fitur-fitur i-ACTIVSENSE di CX-80 mulai dari Adaptive LED Headlights (ALH) yang memberikan pencahayaan optimal di malam hari, meningkatkan visibilitas tanpa mengganggu pengendara lain.
Smart Brake Support, Front Cross Traffic Alert (FCTA), Blind Spot Monitoring (BSM), dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA) yang memastikan perlindungan menyeluruh bagi pengemudi dan penumpang.
Driver Attention Alert (DAA) dan Driver Monitoring System memantau kondisi pengemudi, mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya konsentrasi saat berkendara, serta memberikan peringatan dini untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Fitur 360° View Monitor dengan fitur See Through View yang mempermudah manuver kendaraan berdimensi panjang seperti Mazda CX-80 karena dapat memberikan pandangan menyeluruh untuk memudahkan navigasi di area sempit atau saat parkir.
Mazda CX-80 juga dilengkapi dengan Mazda Radar Cruise Control (MRCC), yang menjaga kecepatan dan jarak dengan kendaraan di depan yang secara signifikan bermanfaat pada perjalanan jauh.
Fitur i-Activsense lainnya yaitu Lane Departure Warning System, Lane Keep Assist System, Cruising & Traffic Support yang akan aktif ketika adaptive cruise control aktif. Bila dirasa mengganggu, peringatan suara ADAS bisa dinonaktifkan dengan mengakses tombol short cut yang ada di sisi kanan dasbor.
Garansi
Mazda CX-80 dikawal garansi umum selama 5 tahun/150.000 km, garansi baterai 8 tahun/160.000 km serta gratis jasa dan spare part selama 3 tahun/60.000 km.
Kekurangan
Ada beberapa hal yang menurut kami jadi kekurangan CX-80 seperti:
Kaca spion

Ukurannya besar tapi obyek yang ditampilkan kecil, akan lebih aman dan membantu jika kaca yang digunakan merefleksikan ukuran obyek lebih proporsional.
Selain kaca spion samping, kaca spion tengah juga punya keterbatasan karena pandangannya terhalang oleh keberadaan headrest di baris ketiga.
Sudah masanya Mazda mengadopsi spion tengah yang mengandalkan input dari kamera di kaca belakang.
Tidak ada fitur V2L

Di versi Jepang, Mazda CX-80 hadir dengan fitur V2L (Vehicle to load) 1.500 Watt.
Fitur ini memungkinkan mobil menjadi power source untuk berbagai perangkat kelistrikan.
Mungkin dari studi yang dilakukan, fitur ini tidak terlalu dibutuhkan untuk customer.
Sensitivitas Lane Keeping Assist
Salah satu fitur ADAS (i-ACTIVSENSE) ini bertugas menjaga laju kendaraan tetap dalam jalurnya.
Pada beberapa situasi, seperti pada marka yang kabur atau kondisi permukaan jalan terlalu cerah akibat terpapar sinar terik mentari, kamera di balik spion tengah agaknya kurang adaptif sehingga ada kemungkinan momen mobil ini terlepas dari jalurnya meski hanya sesaat.
Pilih-pilih Parkir
Dimensi besarnya jadi tantangan ketika parkir.
Selain lebar yang 1.890 mm, ukuran semua pintunya juga besar dan jadi masalah ketika parkir di mal dengan ruang parkir terbatas.
Alhasil kita harus pintar-pintar memilih lokasi parkir yang aman. Atau kalau enggan repot, gunakan saja valet service.
Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments