top of page
  • Gambar penulisEditor

Hilangnya Konsentrasi Saat Mengemudi Bisa Sebabkan Hilangnya Kendali

Hilangnya konsentrasi sendiri bisa disebabkan banyak hal, termasuk karena berkendara multitasking, dan microsleep.

Foto ilustrasi (Dok. Otoplus-Online)


OTOPLUS-ONLINE I Pada hari Selasa, 24 Agustus 2021 malam terjadi kecelakaan tunggal yang dialami pengemudi Mercedes-Benz E300 di Jalan Raya Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.


Menurut Kanit Laka Lantas Wilayah Jakarta Selatan, AKP Suharno, kecelakaan yang terjadi tepat di flyover Permata Hijau, Flyover Patal Senayan, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini berawal saat pengemudi berinisial WS mengemudikan mobilnya dari arah timur ke barat di jalan tersebut. Kemudian, mendadak mobil tersebut kehilangan kendali atau out of control.

Kecelakaan tunggal yang dialami pengemudi Mercedes-Benz E300 di Jalan Raya Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Agustus 2021 malam diduga karena kehilangan kendali (Foto: Humas Polri)


“Diduga hilang kendali setiba di Flyover Permata Hijau, kendaraan oleng ke kiri hingga menabrak trotoar dan beton pagar pembatas jalan,” ujar AKP Suharno, Rabu (25 Agustus 2021) seperti dikutip dari laman resmi Humas Polri.


Akibatnya, mobil mewah tersebut ringsek dan pengemudi yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat, guna perawatan lebih lanjut.


“Perkara kecelakaan tunggal masih dalam penyelidikan,” lanjut AKP Suharno sambil menambahkan kasus kecelakaan ini ditangani Unit Laka Lantas Wilayah Jakarta Selatan.



Dari keterangan yang diberikan pihak kepolisian terkait dugaan pengemudi Mercedes-Benz E300 yang kehilangan kendali pada kecelakaan tunggal tersebut, Arsyad Mustaqim dari Sigma Safety Drive and Ride (IG: @sigma_safety) menekankan pentingnya konsentrasi saat berkendara.

Arsyad Mustaqim selaku pengamat keselamatan berkendara dari Sigma Safety Drive and Ride (Foto: istimewa)


"Kita tidak ingin masuk terlalu jauh pada kasus kecelakaan tunggal ini, karena memang masih dalam penyelidikan, dan kita tidak punya data yang cukup," buka Arsyad pada OTOPLUS-ONLINE.



"Namun yang penting kita bahas di sini adalah pentingnya konsentrasi saat berkendara, karena jika sampai konsentrasi ini hilang, maka akibatnya akan banyak sekali. Salah satunya ya kehilangan kendali seperti dugaan pada kasus kecelakaan tunggal itu."


Lebih lanjut Arsyad menjelaskan, konsentrasi diperlukan pengemudi atau pengendara untuk bisa mengamati kondisi jalan, sehingga bisa memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi, agar bisa mengambil tindakan yang tepat dan terhindar dari kecelakaan.


"Dalam kaidah Defensive Safety Driving, proses amati, prediksi dan tindakan ini harus dilakukan terus menerus saat berkendara. Dan proses ini baru bisa dilakukan bila pengemudi atau pengendara bisa menjaga konsentrasi saat berkendara di jalan raya," tandasnya.



Kehilangan konsentrasi bisa membuat proses amati terganggu yang menyebabkan tidak bisa memberikan prediksi yang tepat, sehingga tindakan yang diambil akan salah sehingga menyebabkan kecelakaan.


"Karena itu pengendara harus bisa menjaga konsentrasi saat di jalan, dan harus mengetahui hal-hal apa yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara di jalan," tutur Arsyad.


Ditambahkannya, hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara di jalan itu antara lain rasa kantuk, termasuk micro sleep yaitu kondisi di mana tiba-tiba otak kita tertidur dan berhenti sejenak tanpa kita sadari.



Juga berkendara multitasking atau berkendara sambil melakukan kegiatan lain secara bersamaan, seperti berkendara sambil chatting dengan handphone.


Di luar itu ada banyak sekali penyebab hilangnya konsentrasi ini, seperti sakit, melamun, atau bisa juga karena mabuk.


"Jadi sebaiknya hindari hal-hal seperti ini. Apabila sangat mendesak sekali, maka sebaiknya berhenti mengemudi, atau istirahat sejenak sesuai kebutuhan," tutup Arsyad.


Teks: Indramawan

bottom of page