Mochamad Fiqhi Wahyu, penggemar modifikasi asal Surabaya ini adalah salah satu peserta Honda Dream Project 2019. Bersama dengan Ambon Custom serta dibantu Hendra Custom, Fiqhi ditantang untuk mewujudkan custom bike impiannya dengan basis skutik elegan Honda PCX.
“Saya pengin sesuatu yang out of the box. Bagaimana saya bisa mewujudkan skutik yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tidak tampak seperti pada umumnya,” ujar Fiqhi mengawali obrolannya dengan OTOPLUS-ONLINE.
Dari sini, pria kelahiran 7 April 1985 ini ingin mengubah tampilan PCX yang elegan, menjadi motor sport yang macho dengan sentuhan klasik sekaligus sporty. “Ya, saya ingin mengubah PCX menjadi café racer,” tukas Fiqhi.
Untuk mewujudkan hal ini, ada beberapa rambu yang diberikan Astra Honda Motor (AHM) sebagai penyelenggara Honda Dream Project. Di antaranya, tidak boleh mengubah rangka utama.
“Yang diperbolehkan cuma memotong sub frame di bagian tengah sampai belakang. Sementara main frame bagian tengah ke depan harus tetap, dengan pertimbangan soal keselamatan berkendara dan safety riding,” tunjuk Fiqhi.
Di sektor kaki-kaki, pria yang tinggal di kawasan Perak Barat, Surabaya ini mengganti pelek dan ban standar dengan spek lebih besar, sesuai konsep motor sport yang diusung.
Karena alasan ini pelek keluaran VND ukuran 250 /17 (depan) dan 350 / 17 (belakang) jadi pilihan, dengan dibalut ban Pirelli Diablo Rosso 110 / 80 (depan) dan 150 / 70 (belakang).
“Soal kelistrikan, secara keseluruhan kita tidak berani ubah, karena motor ini memiliki komponen seperti ECU dan injeksi yang justru akan merepotkan kalau diubah,” jelas Fiqhi.
Pengerjaan paling sulit menurut Fiqhi ada pada bodi. “PCX mempunyai bodi yang lebar, sedangkan cafe racer identik dengan bodi yang ramping. Ini yang jadi tantangan paling sulit. Kami harus ubah rangka di bagian belakang supaya terlihat ramping,” tunjuk Fiqhi.
Caranya, setelah rangka belakang dipotong, selanjutnya dipanaskan sambil ditekuk ke dalam sedikit. “Lalu dilanjutkan dengan proses membuat center rangka belakang,” jelas Fiqhi.
Kelar dengan rangka belakang, lanjut pengerjaan custom bodywork-nya. “Secara keseluruhan, semua body diproduksi sendiri di bengkel Ambon Custom. Dalam prosesnya, ada beberapa revisi permintaan dari tim advisor dan Astra Honda,” tutur Fiqhi yang sudah malang melintang mengikuti kontes modifikasi ini.
Namun yang seru di Honda Dream Project ini adalah pengalamannya bekerjasama dengan builder nasional dan internasional yang ditunjuk sebagai mentor, yakni Komang Gede Sentana Putra dari Kedux Garage, bersama dengan Masayuki Sugihara dari Luck Motorcycle asal Kyoto-Jepang, dan Daisuke Kuriki yang merupakan tim Honda Motorcycle R&D Center dari Jepang serta tim Product Development AHM.
“Sebelumnya, saya memodifikasi motor hanya menggunakan konsep berjalan (tanpa desain). Tapi kali ini kita belajar untuk membuat sebuah motor yang diawali dengan membuat sketsa desain terlebih dahulu. Lantas kita harus detail dalam menentukan parts apa saja yang harus digunakan dan dibeli, serta kita wajib mengestimasi waku pengerjaan per bagian. Mulai sasis, bodywork, sampai saat painting dan finishing,” girang Fiqhi yang kemudian memberi nama motornya Brother Jhon.
"Sebab dari motor bergaya cafe racer Inggris ini, saya jadi punya banyak saudara," senyum Fiqhi mengakhiri wawancara dengan OTOPLUS-ONLINE.
Data modifikasi
Basis: Honda PCX
Rangka: custom
Bodywork: custom
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso 110 / 80 , 14 inch
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso 150 / 70 , 14 inch
Pelek depan: VND 250 /17
Pelek belakang: VND 350 / 17
Teromol depan: VND
Teromol belakang: VND
Headlamp: Daymaker
Stop Lamp: aftermarket
Stang: aftermarket (model clip on)
Swingarm: stock
Suspensi depan: aftermarket
Suspensi belakang: Ride It (untuk PCX)
Tangki bahan bakar: stock
Muffler: custom (stainless)
Jok: custom
Disc brake: Honda MegaPro
Modifikator: Ambon Custom (featuring Hendra Custom)
Naskah: Indramawan
Foto: Istimewa
Comentários