top of page
  • Gambar penulisEditor

Misi Harus Menang Ducati

Makna Di Balik Nama Baru, Mission Winnow Ducati Team
Prosesi launching diadakan di Philip Morris R&D Cube yang ada di Neuchatel, Swiss

Ducati tercatat sebagai tim pabrikan peserta MotoGP pertama yang melakukan launching tim pada musim kompetisi 2019 ini. Prosesi dilakukan di Philip Morris R&D Cube yang ada di Neuchatel, Swiss (18/01) lalu. Pada kesempatan itu, tampak hadir Andrea Dovizioso bersama dengan rekan barunya, Danilo Petrucci, bersama dengan Claudio Domenicali selaku CEO Ducati, dan team general manager, Gigi Dall'Igna.

Ducati kampanyekan slogan baru Phillip Morris: Mission Winnow.

Menariknya, pada peresmian livery tim baru ini muncul tulisan 'Mission Winnow', yang kurang lebih bermakna ‘Misi Harus Menang Sekarang’ (win now). Dan hal ini juga terjadi pada tim Ferrari Formula 1 tahun lalu, yang mulai memasang tulisan tersebut saat berlangsungnya GP Jepang.

Livery baru Desmosedici didominasi warna merah.

Sekedar info, memang kedua tim balap ini disponsori oleh perusahaan rokok, Philip Morris. Dan muncul anggapan, pemasangan campaign Mission Winnow ini adalah strategi Philip Morris selaku produsen rokok Marlboro dalam menyiasati larangan berpromosi bagi perusahaan rokok yang semakin ketat.

Andrea Dovizioso sebagai pembalap utama Ducati harus mampu ulang kesuksesan Casey Stoner tahun 2007.

Ducati sendiri sejak musim 2009 tidak lagi mem-branding merek rokok. Sebagai gantinya, mereka terus memakai warna merah dan putih yang menjadi identitas brand Marlboro sejak saat itu.

Danillo Petrucci.hanya diberi waktu 1 tahun untuk tunjukkan hasil poitif.

Tak hanya muncul pada livery tim. Slogan Mission Winnow juga dipakai sebagai nama resmi tim yang kini berubah menjadi 'Mission Winnow Ducati Team'. Dari sini muncul anggapan, Ducati pasang target serius di musim 2019 ini, yakni mengulang kesuksesan yang pernah diraih pembalapnya Casey Stoner menjadi juara dunia 2007.

Duo Petrux - Dovi harus mampu tunjukkan prestasi lebih baik dari tahun lalu.

Bukan hal yang mustahil, sebab selama 2 tahun terakhir ini, pembalap Ducati Andrea Dovizioso berhasil nangkring di posisi kedua klasemen pembalap. Dan bahkan prestasi pembalap Ducati juga semakin membaik. Kalau tahun 2017 lalu riders Ducati menang 6 kali, maka tahun 2018 lalu menang 7 kali. Tiga di antaranya disumbang oleh Jorge Lorenzo yang kini pindah ke tim Repsol Honda, dan posisinya digantikan oleh Danillo Petrucci.


"Tugas saya di tim ini adalah membantu Dovizioso untuk memenuhi keinginan juara dunia yang gagal diwujudkannya tahun lalu. Karena itu, di tim baru ini saya harus seia sekata dengan Andrea. Dan karena alasan ini, saya diberikan fasilitas dan akses yang sama. Bahkan dokter kami pun sama," senyum Petrux.

Tugas Petrux adalah mendukung Dovi untuk menjadi juara dunia.

Bagi Petrucci sendiri, musim 2019 adalah tahun pembuktian. Dia harus mampu menunjukkan hasil positif jika ingin tetap berada dalam tim ini tahun depan. Pasalnya, Ducati hanya memberikan kontrak 1 tahun kepada pembalap berjuluk Petrux ini. Untuk mendukung dirinya, Petrucci memutuskan meminjam crew chief-nya di Pramac, Daniele Romagnoli untuk bekerja bersama dirinya di tim pabrikan.

Francesco Bagnaia, juara Moto2 yang tahun ini naik ke kelas MotoGP, dan bergabung dengan tim Pramac jadi bagian dari program kaderisasi Ducati.

Seandainya Petrux dinilai kurang bagus, maka Ducati Sporting Director, Paolo Ciabatti telah menyiapkan langkah antisipasi melalui Jack Miller yang merupakan rekan satu tim Petrux di tim Pramac, dan juga Francesco Bagnaia, juara Moto2 yang tahun ini naik ke kelas MotoGP, dan bergabung dengan tim Pramac. Di tim barunya ini, Bagnaia akan bekerja sama dengan mantan crew chief Lorenzo, yakni Cristian Gabarrini.

Logo Audi Sport sebagai induk perusahaan Ducati baru muncul tahun ini.

Selain slogan Mission Winnow, pabrikan motor yang bermarkas di Italia ini juga memasang logo Audi sebagai induk perusahaan Ducati pada motor mereka untuk pertama kalinya.


Naskah: Indramawan

Foto: MotoGP.com

 

bottom of page