Teks dan Foto: Onno 'Berserk' Wieringa (madnessphotography.nl)
OTOPLUS-ONLINE I Hari Jumat sore, 10 September 2021 kemarin kota pesisir Ouistreham, Prancis tempat digelarnya Normandy Beach Race 2021 dibanjiri sepeda motor dan mobil antik dengan suaranya yang bising.
Saat itu mereka sedang menuju tempat pendaftaran, dan pemeriksaan teknis kendaraan yang digelar di alun-alun, tepat di depan kantor polisi dan Balai Kota.
Arahan yang diberikan kepada para pecinta motor dan mobil lawas ini, hanya empat puluh motor, dan empat puluh mobil yang dipilih dari ratusan pendaftaran yang masuk.
Memasuki Sabtu dini hari, kerumunan pembalap berkumpul di tempat parkir. Dilanjutkan setelah itu iring-iringan kendaraan yang panjang melakukan lap of honor atau putaran kehormatan, melewati desa dan selanjutnya melaju ke pantai tempat digelarnya Normandy Beach Race 2021 ini. Mereka menempati pit masing-masing yang terletak di belakang trek.
Aneh dan disayangkan, tidak ada toilet untuk pembalap dan kru, tidak ada air, tidak ada makanan dan minuman yang tersedia di area pit. Ini sesuatu yang buruk!
Nasib serupa pun terjadi pada 5.000 pengunjung. Hanya dua toilet dan beberapa kios di mana kopi atau makanan ringan tersedia. Bisa dibayangkan antrean panjang yang terjadi. Meskipun demikian, saya harus berikan poin untuk Normandy Beach Race crew yang baik dan antusias!
Dengan semua orang berpakaian seperti tahun 1940-an, termasuk saya yang ada di foto bersama wanita cantik bernama Gigi itu, kita akan dibawa mundur ke 80 tahun yang lalu.
Seperti yang kita semua tahu, Normandy Beach Race yang berlangsung di Sword Beach, Ouistreham, Prancis ini adalah tempat pasukan Inggris mendarat di pagi hari pada peristiwa D-Day yang sangat terkenal pada 6 Juni 1944, di masa Perang Dunia II.
Berbagai tipe motor dan mobil, mulai hotrods, atau mobil klasik Amerika, hingga mobil-motor balap yang dirancang bangun sendiri, semuanya bersenang-senang di pantai. Beberapa melakukannya degan 'hati-hati' awalnya. Tapi akhirnya hampir tidak ada sepeda motor atau mobil yang selamat, mereka hampir semua melaju 'flat out', kecepatan penuh!
Aturan mainnya suka-suka. Mobil dan sepeda motor balapan bergantian. Pembalap dapat memilih lawan sendiri, dan setelah kru menunjukkan tempat start dan 'Gadis Bendera' mengibarkan bendera, yang sering disertai dengan lompatan dan antusiasme yang luar biasa, para pembalap mulai berlomba, memacu motor atau mobilnya pada trek berpasir sejauh 201 meter.
Tampak seorang warganegara Inggris dengan motor merek Ariel, dan sepeda speedway lain bermesin JAP (Jepang) berbahan bakar metanol melaju seperti orang gila, meskipun usia motor dan pengendara itu sudah tua!
Begitu pula dengan peserta mobil. Menyenangkan melihat hot rod tua. Bahkan Bugatti yang sangat istimewa dengan perkiraan nilai sekitar 2 juta Euro turut berpartisipasi secara fanatik.
Nicki Putzeys pada klep samping H-D birunya benar-benar memiliki 'tampilan empat puluhan' yang khas, Florent Grieu pada H-D WL 750-nya paling menyenangkan, sementara pembalap India, Charlie Lecach mengatakan dia 'benar-benar ketagihan' di Beach Racing.
Sementara kita lihat dulu tim balap Time Bandit yang membawa berbagai macam sepeda. Dari mulai Harley dengan suaranya yang berat, hingga motor 2 tak yang menyakitkan di telinga seperti dua motor milik Monet & Goyon.
Sam Devos yang masih sangat muda mengikuti Beach Race pertamanya, dan pembalap Belgia itu mengendarai Triumph single cylinder buatannya sendiri.
Sam ini memang luar biasa. Bahkan ketika membesut motor milik Monet & Goyon, yaitu HD JD 1200, sebuah motor yang sangat sulit dikendarai karena bobotnya, namun Sam membuatnya bisa berlari kencang di atas pasir. Fantastik!
Time Bandit, dengan Jos Herremans bersama Norton-nya, dan Bart van Dijck di atas Nimbus besutannya, mungkin yang paling banyak turun balap siang hari itu, dan tentunya yang paling bersenang-senang.
Frank Souren juga nggak ada capek-capeknya. Terus berkonsentrasi dengan tatapan tajam di matanya, dia membiarkan pasir meledak setinggi beberapa meter. Sama seperti yang dilakukan semua orang. Bagaimana bisa membuat catatan waktu lebih baik, dan lebih baik lagi. 'One Good Run!' adalah apa yang kita semua inginkan!
Ton Cornelissen, mengenakan gaya pakaian yang sama dengan HD WL kotak-kotak hitam putihnya diberi julukan 'Crazy Ton from Holland' oleh NBR Crew.
Dia, bersama dengan sesama orang Belanda lain, Frank Souren, juga mengendarai HD 750 dengan valve samping, tanpa diragukan adalah salah satu peserta tercepat. Hanya sayang gearbox WL Bendera Kotak-kotak tidak kuat dihajar semua kekuatan mesinnya.
Dan setelah beberapa runs yang bagus pada hari Sabtu, pada pengecekan motor di penghujung hari, ternyata gearbox rusak. "Mungkin rusak pada porosnya," kata Ton.
Sayang, balap hari Minggu agak mengecewakan. Hanya setengah dari pembalap yang muncul pada pagi harinya. Dan setelah balapan singkat, barisan 'kejutan' dari mobil Buggy muncul, menguasai trek dan membajaknya selama lebih dari satu jam.
Setelah itu trek terpaksa harus dihaluskan lagi, dengan traktor kecil, yang memakan waktu satu setengah jam lagi.
Singkatnya, karena tiga jam menunggu, akhirnya banyak penonton yang lebih memilih pergi ke desa dan menikmati lebih dari 300 mobil kustom dan banyak motor custom yang dipajang.
Terlepas dari semua kekurangan ini, Beach Race kembali menjadi acara yang luar biasa tahun ini. Patut untuk selalu dinantikan para penggemar balap motor dan mobil vintage!
Editor: Indramawan
コメント