Pilih Radiator Coolant Sesuai Spesifikasi Kendaraan
- Editor
- 21 Sep
- 2 menit membaca
Cairan pendingin juga punya periode masa pemakaian.

OTOPLUS-ONLINE I Coolant system atau sistem pendingin yang dibekali komponen-komponen utama berupa radiator, kipas radiator, pompa air, termostat, tutup radiator, selang radiator, dan tangki reservoir bekerja sama untuk menyerap panas dari mesin dan mengeluarkannya ke udara.
Dengan begitu suhu kerja mesin akan stabil, performa mesin kendaraan pun dapat terjaga optimal.
Untuk menjalankan fungsinya, sistem pendingin didukung cairan pendingin atau radiator coolant.
Cairan ini yang akan menyerap panas mesin dan memindahkan ke kisi-kisi radiator untuk dilepaskan ke udara.
Agar proses pemindahan panas maksimal, coolant yang digunakan harus punya komposisi tepat sesuai spesifikasi dan karakter mesin.
āTak hanya memindahkan panas mesin, coolant juga dirancang khusus untuk melindungi sistem pendingin termasuk radiator dari kemungkinan korosi,ā ujar Rafiāi Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, Jakarta Utara.
Kandungan bahan kimia di coolant memberikan sejumlah manfaat penting bagi kendaraan.
Selain mencegah mesin mengalami overheat di iklim panas, cairan ini juga mengandung aditif antibeku yang menjaga sistem pendingin tidak membeku pada suhu di bawah nol.
Adanya kandungan zat aditif khusus juga dapat membuat coolant melindungi mesin dari karat dan korosi berkat.
Secara umum, terdapat tiga teknologi coolant yang digunakan pada kendaraan. Teknologi Inorganic Acid Technology (IAT) merupakan tipe konvensional yang berbahan dasar etilen glikol dengan tambahan silikat dan fosfat, berfungsi mencegah korosi pada mesin lama.
Untuk mobil modern, digunakan teknologi Organic Acid Technology (OAT) yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan banyak dipakai pada kendaraan keluaran tahun 2000-an ke atas.
Selain itu, ada juga Hybrid Organic Acid Technology (HOAT) yang menggabungkan keunggulan IAT dan OAT.
Teknologi ini menggunakan silikat serta asam organik untuk perlindungan ekstra terhadap korosi, dan umumnya tersedia dalam berbagai warna.

Cairan pendingin punya periode masa pemakaian.
Selain pengecekan volume secara rutin dengan memantau tabung reservoid, secara periodik coolant perlu diganti.
Tindakan itu dilakukan untuk menghindari risiko kerusakan mesin akibat endapan maupun korosi yang mungkin muncul.
Selain itu, ketika cairan menguap, sistem pendingin menjadi rentan terhadap kerusakan serius.
Selalu gunakan radiator coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk menjaga performa mesin, umur kendaraan lebih panjang, dan pengalaman berkendara tetap nyaman.
Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Komentar