Subaru Emergency Stop Assist dan Medical Ergonomic Seat Didesain untuk Keamanan dan Kenyamanan Penumpang
- Editor

- 8 Sep
- 2 menit membaca
Diperbarui: 9 Sep
Peringatan suara dan visual seketika muncul apabila pengemudi tidak memberikan respon.

OTOPLUS-ONLINE I Subaru tetap berfokus pada keselamatan dan kenyamanan berkendara di tengah tren dan riuhnya digitalisasi otomotif.
Komitmen Subaru tak hanya menghadirkan teknologi yang hanya melindungi, tetapi juga merawat.
Bagi Subaru mobil bukan sekadar alat transportasi, melainkan partner yang peduli di setiap perjalanan.
Menurut data World Health Organization (WHO), kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian ke-8 tertinggi di dunia.
Salah satu faktor pemicunya adalah hilangnya fokus atau kesadaran pengemudi yang disebabkan beberapa hal diantaranya microsleep, tekanan darah menurun, maupun kelelahan.
Data National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat juga menunjukkan hilang konsentrasi selama 4 detik saat melaju dengan kecepatan 100 km/jam akan menyebabkan mobil melaju tanpa kendali hingga lebih dari 100 meter.
Mengantisipasi situasi itu, Subaru menghadirkan fitur Emergency Stop Assist (ESA).
Fitur yang jadi bawaan The All New Subaru Forester ini dirancang khusus untuk menyelamatkan nyawa pengemudi dan penumpang dengan mengambil alih kendali saat kondisi darurat.
ESA yang merupakan bagian dari teknologi Subaru EyeSightĀ® generasi terbaru bekerja bersama Driver Monitoring System (DMS).


Jika sistem mendeteksi pengemudi tidak merespon kemudi, tidak membuka mata, atau tidak memberikan input dalam jangka waktu tertentu, sistem akan secara otomatis mengambil alih dan memberikan respon melalui langkah-langkah berikut:
Memberikan peringatan suara dan visual
Memperlambat laju kendaraan
Berhenti secara otomatis di sisi jalan dengan aman
Menyalakan lampu hazard
Membuka kunci pintu secara otomatis agar penanganan darurat lebih cepat dilakukan dari luar

Selain fitur keselamatan ESA, di beberapa model tertentu Subaru juga membenamkan fitur Medical Ergonomic Seat.
Jok yang dikembangkan bersama institusi medis di Jepang dengan pendekatan ilmiah ini didesain efektif menopang tulang panggul dan punggung bawah, mengurangi tekanan di area leher dan pinggang, menjaga postur tubuh tetap ideal di sepanjang perjalanan sehingga akan mengurangi rasa pegal saat duduk dalam waktu lama.

Fitur ini sangat bermanfaat bagi pengemudi yang sering menempuh perjalanan panjang, karena mendukung kesehatan tulang belakang sekaligus memberikan kenyamanan maksimal.

āBagi Subaru, keselamatan dan kenyamanan adalah prioritas utama. Emergency Stop Assist dan Medical Ergonomic Seat merupakan wujud komitmen kami untuk selalu menghadirkan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi pengemudi dan penumpang,ā ungkap Arie Christopher, Chief Executive Officer, Subaru Indonesia.
Teks : Nugroho Sakri Yunarto
Foto : Subaru, Nugroho Sakri Yunarto




Komentar