top of page
  • Gambar penulisEditor

Teknik Eco Driving Agar Hemat BBM Ternyata Mudah, Begini Caranya

Eco Driving adalah cara berkendara dengan mengoptimalkan konsumsi BBM.

Memperkirakan waktu, rute, dan tujuan perjalanan adalah bagian dari Eco Driving, terutama untuk menghindari kemacetan yang menyebabkan boros bahan bakar karena berkendara stop and go


OTOPLUS-ONLINE I Eco Driving adalah cara berkendara dengan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar agar lebih efisien sehingga bisa menghemat pemakaian BBM.


Selain menghemat BBM, Eco Driving juga mengurangi emisi gas buang kendaraan, sehingga lebih ramah lingkungan.


Menurut Hariadi, Asst. to Service Department Head PT Suzuki Indomobil Sales, teknik Eco Driving juga bisa memperpanjang usia pakai kendaraan, karena kinerjanya tidak dipaksakan.



Kenapa bisa begitu? Kita simak teknik berkendara Eco Driving berikut ini, yang bisa dipraktikkan oleh pengendara secara mudah.

Memakai bahan bakar sesuai anjuran pabrik, yaitu bahan bakar tanpa timbal (unleaded fuel) akan meminimalisir polusi gas buang kendaraan, selain baik untuk performa mesin


Pertama, sebisa mungkin hindari berkendara secara agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros.


Dalam teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum pengendara harus menekan pedal gas secara perlahan, dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi.


Idealnya pengendara menjaga putaran mesin di angka 2.000 hingga 3.000 rpm.

Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih boros.



Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu dengan medan yang menanjak, dan gunakan engine break saat bertemu dengan medan yang menurun.

Menggunakan ban dengan hambatan gulir (rolling resistance) rendah, serta tekanan angin yang direkomendasikan turut berpengaruh menjaga BBM ekonomis, juga penggunaan AC dengan suhu ideal ruang kabin sekitar 20-23 derajat celcius


Akselerasi tinggi dalam mengemudi hanya akan menyebabkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan.


Begitu pula ketika hendak mengerem, pengendara harus memperhitungkan jarak pengereman sekitar 3 detik dengan menekan pedal rem secara halus dan memanfaatkan engine break untuk pengereman.


Selain itu, gunakan kecepatan ideal kendaraan dengan konstan sekitar 60-70 kilometer per jam untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar.


Teks: Indramawan

Foto: SIS

bottom of page