top of page
  • Gambar penulisEditor

X-Ten Double Esther Sport (X-DES): Oli Pesawat Terbang untuk Motor!

Teknologi esther umumnya digunakan untuk motor balap sampai pesawat terbang. Apa kelebihannya?

Oli X-Ten Double Esther Sport dipasarkan mulai Rp 99 ribu, dengan teknologi esther yang umumnya digunakan untuk oli motor balap sampai pesawat terbang

OTOPLUS-ONLINE I Mengawali 2022, PT Surganya Motor Indonesia (SMI), pemegang brand Planet Ban kembali menghadirkan produk gres dari keluarga oli X-Ten yang dinamai X-Ten Double Esther Sport (X DES).

Gusman Adiwoso, Koordinator Marketing & Commercial PT SMI


“Teknologi esther umumnya digunakan untuk motor balap sampai pesawat terbang. Oli dengan kandungan esther saat ini banyak dipakai motor-motor sport atau matik berkapasitas mesin besar,” kata Gusman Adiwoso, Koordinator Marketing & Commercial PT SMI wilayah Surabaya dan Samarinda saat peluncuran.



Sebelumnya, SMI telah memperkenalkan terlebih dahulu merek oli X-Ten Double Esther Matic secara serentak di Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Denpasar dan Surabaya pada bulan Mei 2021 lalu.


Waktu itu peluncurannya bebarengan dengan pembukaan gerai-gerai X-Shop. yakni gerai Planet Ban yang menjual tak hanya ban-ban motor reguler, tapi juga ban untuk Big Bike (Matic dan Sport).

Peluncurannya dikemas dalam acara nonton bareng MotoGP Mandalika


Nah sementara untuk X-Ten Double Esther Sport (X DES) ini peluncurannya dikemas dalam acara bertajuk Dare To Be Stronger, Nonton Bareng MotoGP Mandalika bersama Planet Ban & Michelin di Barn Event Hire-Rustic Market pada tanggal 20 Maret 2022.



Lantas apa kelebihan X-Ten Double Esther Sport (X DES) ini? Oli X DES memiliki viskositas 10W-40 dengan API Service JASO MA2, dan tersedia dalam kemasan 1 dan 0,2 liter.

Dihadiri 35 orang undangan yang mewakili 7 klub/komunitas; Yamaha Vixion Club (YVCI) Surabaya, Komunitas CBR150R/CB150R Surabaya (KCS), HSSC (CB150R), NOS (Ninja Owner Surabaya), AT Brader, HPCI (PCX), ARCI (Aerox).


Oli dengan based synthetic oil ini diklaim memiliki masa pakai lebih panjang dibandingkan oli kebanyakan, meski sama-sama sintetis, yakni mencapai 6.000 kilometer atau kalau memakai acuan waktu, 3 bulan.



“Keunggulan lainnya, membuat akselerasi lebih spontan, tenaga mesin meningkat, mengurangi vibrasi serta mengurangi panas terutama ketika dipakai ngebut dalam jangka waktu yang lama,” pungkas Gusman.

Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page