top of page
  • Gambar penulisEditor

Chopper Gaya Seventies, Honda CB750 K3, dan The Lady in Pink!

Onno Wieringa, special contributor OTOPLUS-ONLINE bernostalgia mengenang era Chopper 1980-an di Eropa.

OTOPLUS-ONLINE I Selain WL 750 Chopper yang pernah tampil di OTOPLUS-ONLINE, Onno Wieringa, special contributor kami yang tinggal di Belanda ini punya satu lagi motor custom hasil olah kreasinya.

Kali ini, Onno yang lebih dulu melakoni profesi sebagai mekanik drag race sebelummenjadi jurnalis sekaligus fotografer ini memamerkan chopper berbasis Honda CB750 K3 tahun 1973.

“Kebetulan atau tidak, anak perempuan saya menyukai K3 (kelompok musik beranggotakan trio cewek). Lalu basis motor ini Honda K3, dan warnanya juga warna cewek, pink! Karena itu, motor ini saya beri nama K3!” senyum Onno yang juga dipercaya sebagai juri di berbagai kejuaraan kontes motor, termasuk AMD World Championship of Custom Bike Building, dan beberapa kontes motor di Indonesia.


Nostalgia Era Chopper 1980-an

Bermula dari sasis dengan rangka hardtail, forks panjang, tangki chopper, dan beberapa komponen yang dibelinya tahun 2012 silam dengan harga sangat murah.

“Saya teringat kenangan indah tahun 1980-an, ketika Eropa benar-benar dilanda gelombang chopper. Tak hanya dealer yang berlomba-lomba mendatangkan parts, aksesoris, dan motor utuh. Tapi juga builders lokal seperti Prudon, Dik's Paints, Janton dan masih banyak lagi yang bikin chopper,” kisah Onno.



“Media seperti Easyriders, Choppers, Supercycles, Hot Bike dan masih banyak lagi dibikin sibuk dengan liputan seputar chopper. Hingga jalanan pun dipenuhi bikers turing menelusuri aspal ke penjuru Eropa, tanpa ada telepon genggam, GPS, bahkan credit card. Semua soal kebebasan dan petualangan.”


Keinginan ber-nostalgia inilah yang membuat Onno seolah tak kuasa menahan hasrat membangun chopper bergaya seventies.


Perburuan Mesin K3

“Saya ingin chopper bermesin Honda Honda CB750 tipe K3 bermesin empat silinder buatan tahun 1970-an. Tampaknya bagus! Apalagi dengan sadel King & Queen yang sudah ada di bengkel saya. Jadi saya harus cari mesinnya dulu.”

Setelah masa pencarian yang penuh kesabaran, akhirnya Onno menemukan motor dengan mesin yang dicarinya. Kebetulan lagi, motor itu dijual dengan sangat murah!



“Karena yang saya butuhkan hanya mesinnya saja, maka bagian yang tidak saya butuhkan sebaiknya dijual saja lewat internet. Dan siapa sangka ternyata saya bisa dapat untung dari hasil jualan komponen yang tidak saya butuhkan itu,” tawa Onno.


Proses Perakitan

Setelah semua komponen lengkap, Onno pun kemudian mendatangi Short Cut Choppers, bengkel yang dulu adalah milik kenalannya, Tjeerd Plug di kota Ede, Belanda. Bersama-sama mereka merakit motor itu.

Saat pengerjaan, secara tidak sengaja Onno menemukan iklan baris yang menjual fork Wide Glide Wishbone Springer. “Kebetulan, saya kenal dengan orang yang pasang iklan itu.” Tanpa pikir panjang, fork yang lumayan berat tapi keren itu dibawanya pulang.

Setibanya di bengkel, fork itu dipasangkan dengan drag bar dan risers (dudukan setang) dengan tinggi 12 inci. Wow! Fork panjang yang selonjor ke depan tampak serasi dengan setang yang tinggi itu. Memberikan tongkrongan ala Easyrider.

Sekarang tinggal urusan roda belakang. Begitu dipasang ban Avon profil gendut, motor itu langsung berdiri gagah. Apalagi setelah pijakan kaki sedikit dimodifikasi supaya tuas rem dan kopling bisa nyaman dioperasikan.

Sekarang tinggal menyalakan mesin, setelah knalpot model drag yang sebelumnya diberikan efek patina dipasang, dan karburator dibersihkan. Ternyata tanpa banyak kesulitan, mesin itu langsung menyala untuk pertama kalinya.



Finishing...

Sebagai tahap terakhir, Bang Onno tinggal pikirkan warna yang tepat. “Saat itu yang ada di pikiran saya adalah warna yang mencolok, dan Deep Pink Fuchsia menurut saya sangat tepat, meskipun di era itu tidak lazim,” kata Onno.

“Tapi masa bodoh, lambat laun orang akan terbiasa dan akan berpendapat… it’s super cool! Karena justru sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk warna yang kuat dan cantik seperti itu.”

Dan Onno pun akhirnya bisa memamerkan motornya, riding sambil meneriakkan, “Choppers Forever - Back to the Seventies!”


Teks & Foto: Onno “Berserk” Wieringa - madnessphotography.nl

Editor: Indramawan

 

Data Teknis

UMUM

Pemilik: Onno “Berserk” Wieringa Builder: Short Cut Choppers dan Onno “Berserk” Wieringa Merek: Honda Model: K3 Chopper


MESIN

Tahun produksi: 1973 Merek: Honda Kapasitas mesin: 750 cc Tipe: K3 DOHC 4 silinder Sistem bahan bakar: 4 karburator, OEM CB750 Filter udara: K&N Pengapian: OEM Honda Knalpot: 4 drag pipes (knalpot drag) Girboks: OEM Honda


SASIS

Rangka: Hardtail chopper Fork: Wishbone Springer 14 inci over stock Pelek depan: 21 inci Ban depan: Avon Speedmaster MKII Pelek belakang: 16 inci Ban belakang: Avon 16–150 / 80 Rem depan: double disc brake Rem belakang: teromol


LAIN-LAIN

Sepatbor belakang: flat fender Fender supports: sissy bar Tangki: Mustang single cap Tangki oli: custom (dengan krom) Setang: narrow dragbar Riser (peninggi setang): handmade 12 inci Handgrip: Zodiac Streamliner Rumah switch/Tuas kopling dan rem: OEM Honda Lampu depan: Dixie twin rectangular chopper headlights Lampu belakang: Cat's Eye Sadel: Drag Specialties King & Queen Sissy bar: Drag Specialties

Forward controls: handmade


CAT

Warna: Fuchsia Pink dengan White Lightning


SPECIAL THANKS TO:

Tjeerd Plug - Short Cut Choppers

Model: Annelien

Lokasi foto: Fam. Buijs, Bilthoven

bottom of page