top of page
  • Gambar penulisEditor

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Terus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

“Dalam 3 tahun ke depan, 21 juta UMKM di pedesaan akan punya akses ke infrastruktur digital yang memadai.” (Vikram Sinha-President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison)

Company Update with CEO diselenggarakan Indosat Ooredoo Hutchison pada Selasa, 14 Februari 2023 di Auditorium Lt. 1 Gedung Indosat Kayoon, Surabaya


OTOPLUS-ONLINE I Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2022 mencapai 275,77 juta jiwa. Angka ini menempatkan Indonesia pada posisi tertinggi jumlah penduduk di Asia Tenggara.


Meskipun demikian, dalam hal belanja pulsa telepon selular atau cellular spending, justru Indonesia menempati posisi kedua paling rendah dari 5 negara di Asia Tenggara.

Vikram Sinha selaku President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison saat memaparkan Cellular Spend as a % of GDP 2021


Hal itu terungkap dalam presentasi yang disampaikan Vikram Sinha selaku President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison kepada media yang hadir di acara Company Update with CEO yang diselenggarakan pada Selasa, 14 Februari 2023 di Auditorium Lt. 1 Gedung Indosat Kayoon, Surabaya.


Saat mempresentasikan Cellular Spend as a % of GDP 2021, Vikram menyebutkan belanja pulsa di Indonesia hanya 1,3%.


Sebagai perbandingan, Thailand menempati peringkat tertinggi (2,3%), disusul Singapura (2,0%), Malaysia (1,8%), dan Filipina (1,6%).



Vikram juga menyebutkan, hal yang sama dengan Indonesia dalam hal rendahnya belanja pulsa telepon selular juga dialami India, negara dengan populasi penduduk tertinggi nomor dua di dunia, yang bahkan lebih rendah lagi, yakni 1,2%.


Hal ini mendorong OTOPLUS-ONLINE untuk bertanya dalam sesi tanya-jawab, kenapa dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia dan India justru paling rendah dalam hal belanja pulsa hp.


“Indonesia masih terkendala dalam hal infrastruktur digital yang belum merata di semua wilayah. Jika kualitas infrastruktur digital di setiap desa sama dengan yang ada di kota besar, tentu hal ini akan mendorong orang untuk melakukan cellular spending yang sama dengan negara-negara lain yang sudah maju,” jelas Vikram.



Ia mencontohkan, tidak semua UMKM di rural areas (pedesaan) bisa mengakses infrastruktur digital yang memadai dalam menjalankan usahanya.


“Kami menjanjikan dalam waktu 3 tahun ke depan, paling tidak ada 21 juta (dari 60 juta) pelaku UMKM di rural areas akan punya akses ke infrastruktur digital yang memadai,” yakin Vikram.

IOH terus dorong pertumbuhan industri telekomunikasi dan ekonomi digital Indonesia


Pada kesempatan itu juga disampaikan, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terus mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi dan ekonomi digital Indonesia dengan performa yang solid, pada satu tahun pascamerger (penggabungan PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia) sepanjang tahun 2022.


Hal itu terlihat pada cakupan jaringan IOH yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.

Jaringan IOH yang terus meningkat menyebabkan total pendapatan yang naik sebesar 48,9% YoY


Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang sangat baik dalam hal total pendapatan IOH yang naik sebesar 48,9% YoY, atau Rp31.388,3 miliar menjadi Rp46.752,3 miliar.


EBITDA tercatat sebesar Rp19.468,7 miliar atau naik sebesar 40,2%,dengan margin EBITDA tercatat sebesar 41,6% pada 2022.


Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4.723,4 miliar.



Pelanggan seluler IOH meningkat 62,5% menjadi 102,2 juta dengan pertumbuhan lalu lintas data sebesar 91,8% di tahun 2022, berkontribusi pada kenaikan pendapatan Data sebesar 61,3% dibanding tahun sebelumnya.

Integrasi jaringan IOH di seluruh wilayah Jabodetabek telah selesai dilakukan pada Desember 2022


Integrasi jaringan IOH juga telah berjalan sesuai target. Bahkan di seluruh wilayah Jabodetabek telah selesai lebih cepat sehingga dapat memberikan pengalaman digital yang lebih baik bagi pelanggan.


IOH juga masih memperluas jangkauan jaringan dan pelayanan yang jauh lebih baik, termasuk jaringan 5G.


Sampai awal tahun ini, jaringan 5G IOH telah menjangkau delapan kota yakni Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Bali.


Pelanggan IOH di Regional East Java and Bali Nusra (EJBN) tercatat mengalami peningkatan 39% per akhir Desember 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.



BTS 4G di Regional EJBN juga meningkat 73% pada akhir Desember 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.


Hal tersebut berpengaruh pada peningkatan pengguna layanan 4G IOH di Regional EJBN sebesar 33% dengan lalu lintas data yang meningkat 46% di periode yang sama.


“Kami optimis bahwa IOH dapat menyediakan akses teknologi, komunikasi, dan informasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dipandu oleh tujuan yang lebih besar, kami akan terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital Indonesia,” tutup Vikram.


Teks dan Foto: Indramawan

bottom of page