top of page
  • Gambar penulisEditor

Test Drive Nissan Kicks e-Power, Mobil Listrik yang Katanya Nggak Perlu Dicas

Bila kapasitas baterai mulai berkurang, mesin bensin akan otomatis hidup hanya untuk menyuplai daya ke baterai.

OTOPLUS-ONLINE I Menjejak tahun 2021 pilihan mobil listrik semakin banyak. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan sebenarnya banyak masyarakat yang berminat tapi masih banyak juga yang meragukannya.


Ketahanan baterai, layanan aftersales sampai ketersediaan infrastruktur seperti charging station atau stasiun pengisian ulang daya listrik, jadi keraguan kebanyakan orang untuk memilih mobil listrik selain harga jualnya yang masih mahal.


Nissan menawarkan solusi dengan menghadirkan Kicks e-Power, sebuah compact SUV berpenggerak motor listrik yang tak perlu dicharge.



Menariknya Kicks e-Power ditawarkan dengan harga reasonable, Rp 487 juta untuk one tone dan Rp 489 juta untuk dual tone (OTR 2021 Surabaya).


Gak Perlu Ngecas

Teknologi e-Power di Kicks merupakan jembatan sebelum tiba era mobil listrik murni


Berbeda dengan mobil listrik yang perlu recharging seperti Hyundai Ioniq yang kapasitas baterainya 38,3 kWh, Nissan Leaf 40 kWh atau BMW i3S yang sampai 42,2 kWh. Kapasitas baterai Nissan Kicks hanya 1,57 kWh.


Hal itu dimungkinkan lantaran Nissan masih membekali Kicks dengan mesin konvensional yang digunakan sebagai generator untuk mengisi daya baterai (recharging) sepanjang dibutuhkan.


Sementara mobil-mobil listrik murni mengandalkan pengisian daya listrik eksternal di SPKLU atau wall charger.



Karena masih menggunakan dua mesin, mesin bensin konvensional dan motor listrik, Nissan Kicks e-Power digolongkan sebagai mobil hybrid.


Bedanya hybrid di Kicks dikategorikan sebagai series hybrid lantaran mesin bensin konvensional tidak bekerja paralel dengan motor listriknya untuk menggerakkan mobil.


Berbeda dengan mobil golongan parallel hybrid seperti contohnya Toyota Corolla Cross Hybrid atau Toyota CH-R Hybrid.

Saat ini keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) seperti ini masih sangat minim


Dengan adanya mesin konvensional sebagai generator, tentunya pemilik tak perlu repot menemukan charging station. Tinggal mampir ke SPBU, isi bensin seperti mobil-mobil pada umumnya, jalan lagi deh.


Sumber Penggerak, Mesin Bensin x Motor Listrik

Mesin bensin digunakan sebagai generator untuk menyuplai daya ke baterai 1,57 kWh


Mesin yang digunakan berkode HR12DE dengan konfigurasi 3 silinder DOHC 1.198 cc berteknologi ECCS (Electronic Concentrated engine Control System) dan CVTC (Continuous Variable valve Timing Control system).


Mesin ini identik dengan milik Nissan March atau Datsun Go yang easy maintenance dan spare part banyak tersedia dengan harga terjangkau. Untuk mesin ini, Nissan merekomendasikan bensin beroktan 91 ke atas.

Tutup tangki bensin menandakan kalau mobil ini masih perlu mampir ke SPBU


Mesin bensin bertenaga maksimum 78 dk/6000 rpm dengan torsi 103 Nm/3.800-5.200 rpm ini ditugaskan mengisi baterai Lithium-Ion berkapasitas 1,57 kWh.

Animasi pengisian dan penggunaan daya diinformasikan pada panel meter


Saat bekerja mengisi ulang baterai, mesin bensinnya tidak akan berkitir lebih dari 2.000 rpm sehingga dapat dipastikan mesin ini bakal awet karena siklus kerja yang teratur dan tidak pernah dipaksa mendekati batas kemampuan maksimumnya.


Listrik dari baterai lantas diumpankan ke motor listrik tipe AC3 synchronous motor untuk menggerakkan roda depan. Motor listrik berkode EM57 ini dapat membangkitkan tenaga sebesar 127 dk dan torsi 260 Nm.


Raihan torsi motor listrik milik Kicks mengungguli torsi Honda CRV Turbo yang hanya 240 Nm dan serunya torsi sebesar itu sudah tersedia rata antara 500-3000 rpm.



Nggak heran kalau Nissan mengklaim Kick dapat berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 9,3 detik. Unggul dibandingkan Honda CR-V Turbo yang 9,5 detik.


Kepraktisan

Diciptakan untuk mengakomodir berbagai kebutuhan gaya hidup


Kicks diciptakan sebagai compact SUV yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan gaya hidup modern. Dimensinya ideal untuk jalanan perkotaan yang padat dengan panjang 4.305 mm, lebar 1.760 mm dan tinggi 1.615 mm. Kalau dibandingkan ukurannya kira-kira sebesar Honda HR-V yang punya dimensi 4.294 x 1.772 x 1.580 mm.

Selain baterai untuk menyuplai daya ke motor listrik, terdapat baterai lain yang diletakkan di bagasi untuk menyuplai listrik ke lampu-lampu dan perangkat kelistrikan seperti head unit


Desain moncongnya menganut bahasa desain Nissan kekinian, V Motion. Nissan melengkapi eksterior Kicks dengan body cladding berbahan plastik di sekitar sepatbor dan lisplang untuk mencegah kerikil melukai permukaan bodinya.

Bagasi dengan volume 432 liter


Artinya SUV ini didesain siap untuk diajak beraktivitas outdoor. Nissan juga membekalinya dengan roof rail yang dapat digunakan sebagai dudukan roofbox seandainya membutuhkan ruang penyimpanan ekstra meski kapasitas bagasi Kicks sebenarnya sangat memadai karena memiliki volume 432 liter.

Ruang kaki di baris belakang termasuk lega


Di area kabin, ruang kaki dan kepala di kabin depan terasa memadai, begitu juga di kabin belakang. Joknya berlapis kulit dengan jahitan putih.


Di depan mengadopsi jok yang Nissan sebut zero gravity, sangat nyaman dan suportif ketika diduduki, desain jok ini diklaim tidak akan membuat badan capek meski kita melakukan perjalanan jauh.


Jok belakang juga nyaman diduduki selain karena busanya cukup empuk, desain permukaan jok juga dapat menopang paha seutuhnya dengan kontur ergonomis.

Untuk mengurangi beban, ban serep dihilangkan. Sebagai gantinya disiapkan cairan penambal ban berikut pompa angin elektris


Ditambah lagi lengan tangan dapat bersandar dengan nyaman di arm rest yang dibalut permukaan lembut pada bagian pintu.


Cup holder tersedia di semua pintu, menambah sisi kepraktisan Nissan membekali Kicks dengan slot USB, satu di depan dan dua di kabin belakang yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi ulang smartphone atau powerbank.


Fitur

Semua lampu penerangan menggunakan LED, sehingga kemampuan pencahayaan terutama headlamp sangat baik. Sementara untuk desain lampu belakang senada milik Nissan X-Trail


Lewat Kicks, Nissan coba mengenalkan sensasi mobil listrik sebenarnya. Hal itu terlihat dari fitur-fitur berteknologi tinggi yang dimiliki di antaranya terkait fitur radar.

Lampu Blind Sport Warning tidak diletakkan pada kaca spion seperti umumnya


Fitur itu mencakup Intelligent Forward Collision Warning, Intelligent Cruise Control, Intelligent Trace Control, Intelligent Emergency Braking, Driver Attention Alert yang menjadi fitur jamak di mobil listrik.

Around View Monitor dengan kamera 360 derajat, salah satunya ada di dasar spion


Fitur radar itu melengkapi fitur Rear Cross Alert, Blind Spot Monitoring, Intelligent Around View Monitor dengan kamera 360 derajat, Hill Start Assist, Vehicle Dynamic Control dan airbag yang jumlahnya ada 6.

Fitur cruise control cerdas yang diaktifkan melalui tombol di sisi kanan kemudi


Fitur cruise controlnya tergolong cerdas karena dapat menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan di depannya dengan presisi sehingga memungkinkan akselerasi dan deselerasi terasa halus.


Fitur ini mendukung fitur forward collision warning dan emergency braking yang memungkinkan komputer mengintervensi sistem pengereman dengan melakukan pengereman mandiri apabila pengemudi terlambat mengantisipasi guna mencegah terjadinya tabrakan depan.

Head unit dengan konektivitas Apple Carplay tapi belum Android Auto


Head unitnya belum dapat mengontrol berbagai fungsi kendaraan. Berbagai fungsi kontrol diatur melalui tombol-tombol di kemudi dan ditampilkan pada layar MID di panel meter yang ada di balik kemudi.


Semakin nyaman dengan fitur AC climate control


Hanya sistem Around View Monitor yang terkoneksi ke monitor touchscreen-nya namun sistem Nissan Connect dan Apple Carplay memungkinkan smartphone terhubung dengan mobil melalui aplikasi.

Juga dibekali fitur Vehicle Dynamic Control dan pengatur arah sorot lampu utama


Dengan begitu penumpang bisa mendapatkan informasi terkini, hiburan, dan info lalu lintas yang terintegrasi dengan maps secara real-time dan itu dapat dikendalikan melalui perintah suara yang mudah digunakan.


Impresi Berkendara

Kami juga mencobanya keluar kota di sekitar Pandaan, Pasuruan


Kicks menyuguhkan pengalaman baru berkendara. Dimulai dari mengaktifkannya. Begitu tombol Start ditekan, apabila kapasitas baterai masih di atas 25% hanya keheningan dan hidupnya panel meter di balik kemudi yang menandakan mobil ini siap melaju.

Posisi berkendara ideal mudah diraih berkat kemudi yang dapat disetel tak hanya naik turun (tilt) tapi juga maju mundur (telescopic)


Bila kapasitas baterai mulai berkurang, mesin bensin akan otomatis hidup untuk menyuplai daya ke baterai. Lantaran hanya berkitir di kisaran 2.000 rpm, suara mesin yang terdengar masuk ke dalam kabin pun hanya sayup-sayup.

Sebut ini tuas selektor bukan tuas transmisi karena memang Kicks tidak dibekali gigi transmisi


Seperti umumnya mobil listrik, Kicks juga tidak dibekali transmisi. Motor listrik akan langsung menggerakkan roda lewat single speed reduction gear. Oleh karena itu keberadaan tuas transmisi digantikan dengan tuas selektor yang pengoperasiannya unik.

Perlu adaptasi mengoperasikan tuas selektor


Pada posisi default, tuas akan selalu berada di kolom sisi kiri. Untuk bergerak maju, geser selektor ke kanan lalu ke bawah, untuk bergerak mundur geser selector ke kanan lalu ke atas.


Lalu untuk netral, geser dan tahan tuas selektor ke arah kanan dan untuk parkir tinggal tekan saja tombol berhuruf P yang ada di bawah tuas selektor.


Karakter penyaluran tenaganya, instan! SUV ini seakan siap meladeni dengan sigap setiap injakan pada pedal gas.

Ada 3 mode berkendara, Eco, Normal dan Smart


Ada 3 mode berkendara yang dipunyai Kicks, Normal, Eco dan Smart. Pada mode Eco dan Smart, kita dapat mengaktifkan mode EV dan One Pedal Operation.

Tombol mode berkendara, EV mode dan Start/Stop dikelompokkan dalam satu klaster


Pada mode EV, mesin bensin akan total mati dan mobil ini akan berlaku sebagai mobil listrik murni, melaju hening tanpa suara. Cocok banget ketika melewati jalan-jalan perkampungan yang sempit.


Nah, saat mengoperasikan One Pedal Operation, OTOPLUS-ONLINE jadi teringat ketika bermain boom-boom car. Pada prinsipnya, kita dapat melajukan dan menghentikan mobil ini hanya dengan mengoperasikan satu pedal saja, yaitu pedal gas.


Mobil akan bergerak normal saat pedal gas ditekan, untuk mengurangi kecepatan angkat saja kaki dari pedal gas dan mobil ini akan berdeselerasi hingga berhenti. Persis boom-boom car.



Buat kalian yang suka jalan santai, acap melewati jalan dengan kondisi stop and go dan jago memprediksi jarak pengereman, kalian pasti akan menyukai karakter One Pedal Operation.


Oh ya, jangan khawatir ketika melepas injakan kaki dari pedal gas saat mengaktifkan Onel Pedal Operation pasalnya ketika kaki diangkat dari pedal gas, lampu rem akan menyala.


Untuk membuktikan fleksibilitas mobil ini, kami coba membawanya ke luar kota di sekitar Pandaan, Pasuruan. Kami coba merasakan performanya melaju di kecepatan tinggi dan melibas jalan-jalan menanjak.

Akselerasinya terasa sangat kuat dan kencang bermodal tenaga 127 dk dan torsi 260 Nm


Bermodal tenaga 127 dk dan torsi 260 Nm semua medan jalan jadi terasa mudah ditaklukkan. Komplain kami hanya pada suara deru ban dan angin yang masuk ke dalam kabin sehingga mengurangi kenyamanan terutama saat melaju di atas 90 km/jam.

Suara deru ban mengalahkan suara mesin ketika melaju kencang


Selain itu juga karakter peredaman suspensinya yang cenderung kaku, terutama pada suspensi belakang. Hal itu bisa dirasakan ketika melewati speed trap alias polisi tidur, jika tidak dilewati secara halus dan main libas saja maka suspensi belakang akan menghentak.


Teks: Nugroho Sakri Yunarto

Foto: Nugroho Sakri Yunarto, Hendra Sonie

bottom of page