top of page
  • Gambar penulisEditor

Test Ride Aprilia SR-GT200: Kelebihan & Kekurangan Pada Pemakaian Luar Kota

Surabaya-Yogya bisa ditempuh sekali isi bensin!

OTOPLUS-ONLINE I Kami telah mengupas tuntas dan detail tentang apa-apa saja kelebihan dan kekurangan Aprilia SR-GT200 Sport saat dipakai layaknya motor harian di dalam kota.


Nah, sekarang seperti apa kelebihan dan kekurangannya saat skuter bergenre adventure ini dipakai berkelana keluar kota?


Aprilia SR-GT200


Dengan meminjam unit Aprilia SR-GT200 terbaru milik Satya Motoplex, dealer premium Motoplex 4 Brands yang beralamat di Raya Jemursari 270 Surabaya, kami pun berkelana hingga tak terasa menempuh total jarak 304,9 kilometer melewati beragam variasi medan.

Otoplus-Online bersama sang skuter adventure


Mulai dataran rendah dengan kondisi suhu yang panas hingga daerah pegunungan yang berhawa sejuk. Berikut ini laporannya.


Kelebihan

Performa Mesin

Kami juga mengetesnya di jalan-jalan non aspal pada sesi tes luar kota ini


Aprilia SR-GT200 menggunakan generasi mesin i-Get silinder tunggal berteknologi injeksi elektronik, 4 katup dengan pendingin cairan yang punya kapasitas murni 174 cc.



Angka itu didapat dari ukuran diameter 61,5 mm x langkah 58,7 mm. Meski keluaran torsi maksimum sebesar 16,5 Nm digapai pada 7.000 rpm karakter penyaluran tenaganya terasa merata di semua rentang rpm.

Mesin i-Get generasi terbaru dengan standar emisi Euro3 aman diisi bensin beroktan 92


Enaknya tenaga dari mesin dengan perbandingan kompresi 12,5:1 ini terasa ngisi terus hingga meraih peak powernya di 17,43 dk pada 8.500 rpm sehingga terasa menyenangkan dipakai melibas trek-trek panjang luar kota.

Jalan santai di rute luar kota pada 4000-5000 rpm terasa menyenangkan karena mesin terasa bekerja effortless


Bila pada pengetesan di dalam kota kami ‘hanya’ mencatatkan kecepatan tertinggi 121 km/jam. Pada pengetesan luar kota kali ini dengan kondisi jalan yang lebih panjang dan lengang untuk mengembangkan kecepatan, kami dapat menorehkan kecepatan tertinggi 126 km/jam. Istimewa, mengingat bobot kosongnya yang mencapai 148 kg.



Tentunya OTOPLUS-ONLINE tak melupakan untuk melakukan pengetesan konsumsi BBM pada pemakaian luar kota ini.

Mesinnya selalu sigap ketika butuh performa maksimum terutama pada rute-rute panjang


Tanpa terlalu mengindahkan kaidah econo riding, Aprilia SR-GT200 ini kami pakai wajarnya penggunaan motor di luar kota.



Hasilnya setelah dipakai jalan-jalan sejauh 279,4 kilometer, volume bensin yang kembali ditambahkan kembali ke tangki adalah 7,57 liter.

Ini kecepatan tertinggi yang kami dapat di rute luar kota


Artinya didapat konsumsi BBM rata-rata sebesar 36,9 km/liter. Gak boros untuk untuk motor berkapasitas bersih 174cc dengan pemakaian agresif. Pada sesi pengetesan ini kami menggunakan Shell Super yang beroktan 92.


Stabilitas

Ban dual purpose dan travel suspensi yang panjang menunjang pengendalian dan stabilitasnya di trek offroad


Karakter suspensi, kombinasi jarak sumbu roda 1.350mm, ukuran roda kombinasi 14 inci (depan) dan 13 inci (belakang) dengan ban bertapak lebar plus bobot kosong 148 kg jadi variabel-variabel yang membuat stabilitas skuter ini menonjol.

Jarak sumbu roda mencapai 1.350 mm


Menjelajah pada kecepatan 90-100 km/jam motor ini terasa tenang dan stabil. Di jalan berliku naik turun pengendaliannya terasa mantap.

Diameter sok depan 33 mm dengan jarak main suspensi 120 mm, dipadu ban dual purpose dari Michelin Anakee Street ukuran 110/80-14 (depan) dan 130/70-13 (belakang). Rongga di fairing bukan sekadar aksen pemanis, tapi berperan meningkatkan stabilitas saat melaju kencang


Tentunya rasa itu juga berkat keberadaan sistem kontrol traksi dan rem ABS yang selalu mengawal lajunya.


Kenyamanan Berkendara

Desain dan dimensi winshield sangat efektif mengarahkan angin sehingga tidak secara frontal menghempas tubuh pengendara


SR-GT200 menawarkan posisi berkendara ergonomis untuk postur rata-rata orang Indonesia yang tingginya berkisar 160-170 cm.

Tinggi, panjang dan sudut setang terasa pas dan ergonomis


Komposisi jarak antara setang, jok dan dek kaki membuat pengendara nyaman mengendarainya. Setangnya jelas didesain secara cermat dengan ergonomi tubuh kebanyakan pengendara.

Busa jok empuk dengan pelapis yang tidak terasa panas meski diduduki lama pada perjalanan jauh


Ketinggian, sudut dan panjang setang tetap memungkinkan pengendara sigap tanpa membuat otot bahu atau lengan lekas lelah ketika harus lama memegangnya pada perjalanan keluar kota.

Floordeck memungkinkan pengendara leluasa memosisikan kaki saat berkendara. Mau santai, sigap sampai bergaya balap juga bisa. Selain itu juga nyaman buat pembonceng karena letak footpeg tidak membuat pembonceng seperti jongkok atau justru kesulitan menjejaknya.


Kontur busa joknya juga tidak keras seperti Honda ADV160 sehingga membuat pengendara dan pembonceng betah meski lama duduk diatasnya.


Bagasi Luas

Sebaiknya hindari terlalu lama menyimpan perangkat elektronik di dalam boks bagasi karena hawa panas mesin mengintrusi masuk ke dalamnya.


Volume bagasi memang kalah lega dibandingkan Honda ADV160 yang mencapai 30 liter tapi dengan volume bagasi 25 liter bagi kami cukup ideal.


Dengan kapasitas segitu kami bisa memasukkan berbagai perlengkapan seperti tas kecil, bekal perjalanan, jas hujan sampai tas kamera untuk turing seharian.


Kapasitas Tangki BBM

Tangki bensin berkapasitas 9 liter terbuat dari plastik dan diposisikan di bawah floor deck


Dengan tangki berkapasitas 9 liter Aprilia SR-GT200 memungkinkan diajak jalan sejauh 330 kilometer sekali isi bensin penuh dengan asumsi konsumsi BBM terboros 36,9 km/liter.


Sementara bila acuannya konsumsi BBM normal yang pada pengetesan sebelumnya mencapai 42,33 km/liter maka jangkauan maksimalnya bisa mencapai 380 kilometer sekali isi bensin penuh. Surabaya-Yogya bisa ditempuh sekali isi bensin.


Kekurangan

Suspensi Belakang Terlalu Empuk

Ground clearance 175 mm cukup aman dipakai di jalan berbatu seperti ini


Dipakai sendirian dengan bobot rider 83 kg karakter redaman sok belakang terasa empuk. Bahkan ketika setelan preload kami posisikan di posisi ke-5 (paling kaku) karakter redamannya cenderung lembut.

Sok belakang punya 5 setelan preload dan jarak main 102 mm


Namun ketika dipakai berboncengan, dengan bobot pengendara dan pembonceng 175 kg, sok belakang jadi sering mentok ketika melewati permukaan aspal bergelombang, lubang jalan atau polisi tidur.


Agaknya spek sok belakang yang punya jarak main 102 mm ini tidak diciptakan untuk membopong bobot lebih dari 150 kilogram.


Kurang Lincah

Dimensinya bongsor dibandingkan kebanyakan skutik


Kombinasi jarak sumbu roda 1.350 mm dan bobot yang mencapai 148 kg mungkin menyuguhkan stabilitas yang baik ketika dipakai ngebut di trek lurus yang panjang. Kendalanya ketika menjumpai arus lalu lintas yang mendadak padat yang mengharuskan kita bermanuver sigap, skuter dengan dimensi panjang 1.920 mm ini jadi kurang lincah. Apalagi bila kita berboncengan, sehingga amannya jangan grudak gruduk deh.


Suara Dengung Ban

Pola tapak ban Michelin Anakee Street menghasilkan bunyi dengung saat dipakai ngebut di permukaan aspal


Seperti yang kami sampaikan pada test ride sebelumnya, bunyi dengung ban makin terdengar seiring bertambahnya kecepatan. Jadi dinikmati saja sembari menikmati keindahan pemandangan di sepanjang rute luar kota.


Tidak Ada Konsol Penyimpanan Botol

Di balik fairing hanya ada konsol USB charger port dan laci penyimpan ponsel


Di balik fairing hanya ada konsol untuk USB charger port dan menyimpan ponsel. Padahal keberadaan konsol tambahan sangat berguna. Selain untuk menyimpan botol minuman juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan pernik kecil lain seperti uang receh atau kunci. Kurangnya lagi, konsol ini tidak dilengkapi kunci jadi berhati—hati jangan sampai kelupaan menyimpan ponsel di situ.


Letak Tombol Engine Cut Off

Sisi kanan diisi switch Engine Cut Off


Di skutik jepang umumnya letak switch Idle Stop System atau Aprilia menamainya dengan Regulator Inverter Start Stop (RISS) berada di sisi kanan.


Di Aprilia SR-GT200 letaknya diposisikan di switch holder sisi kiri. Sementara di sisi kanan ada switch Engine Cut Off.

Switch RISS ada di sisi kiri


Lantaran belum terbiasa beberapa kali OTOPLUS-ONLINE salah menekan switch. Niatnya mematikan fitur RISS eh malah mematikan mesin.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page