top of page
  • Gambar penulisEditor

Tips Perawatan Mobil Tanpa Ke Bengkel

Pemilik kendaraan yang minim pengetahuan otomotif sekalipun bisa melakukannya.

Kenali tanda kerusakan di mobil tak perlu ke bengkel.


OTOPLUS-ONLINE I Perawatan mobil wajib dilakukan secara periodik untuk menjaga fungsinya sebagai alat transportasi yang menunjang beragam aktivitas sehari-hari tetap prima.


Mobil-mobil modern telah dilengkapi dengan berbagai teknologi yang selain membuatnya memiliki performa baik, efisiensi bahan bakar tinggi juga mudah dalam perawatan, bahkan untuk pemilik kendaraan yang minim pengetahuan otomotif sekalipun.


“Langkah awal untuk memastikan mobil dalam kondisi baik dapat terpantau dari driver display atau instrument cluster,” buka Rafi’I Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, Jakarta Utara.

Dalam kondisi normal, begitu switch ON semua lampu akan nyala. Dalam beberapa detik lampu-lampu indikator akan OFF dan menyisakan indikator aki, engine, park brake dan seatbelt.


Dalam kondisi normal, begitu switch ON semua lampu akan nyala. Dalam beberapa detik lampu-lampu indikator akan OFF dan menyisakan indikator aki, engine, park brake dan seatbelt.


Begitu mesin dihidupkan, idealnya semua lampu indikator padam kecuali park brake. Namun jika ada salah satu lampu indikator yang tetap nyala, itu tanda ada komponen yang bermasalah dan harus segera dilakukan pemeriksaan untuk perbaikan.



“Jangan diabaikan karena dapat memengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan,” terang Rafi’i.


Kemudian jika mesin sulit dihidupkan sampai lebih dari 3 kali artinya ada kendala pada mesin. “Bisa dikarenakan masalah pada suplai bahan bakar, udara atau kendala pada komponen pengapian,” urai Rafi’i.


Apabila sulit starter dipicu oleh aki yang soak atau tekor, sebaiknya jangan memaksa untuk coba menghidupkan mesin.



“Jika dipaksa akan muncul masalah pada sistem elektronik kendaraan,” wantinya sembari menjelaskan jika aki atau baterai bermasalah, hindari menghidupkan mesin lebih dari 3 kali.


Hal itu akan menimbulkan masalah pada sistem elektronik kendaraan. Risiko terparah bisa menyebabkan kerusakan program pada ECU dan BSI (Built-in System Interface) atau lebih fatal menyebabkan kontrol elektronik sistem kendaraan bakal terkunci.



Untuk mobil yang jarang digunakan, saluran gas buang rawan mampat. Utamanya pada area catalytic converter. Oleh karena itu saat memanaskan mesin injak dalam pedal gas sesekali untuk melancarkan aliran gas buang namun agar lebih efektif, kendarai mobil lalu pacu pada putaran tinggi di kisaran 4.000-5.000 rpm beberapa saat.


Tidak harus ngebut, untuk mobil bertransmisi otomatis posisikan saja tuas transmisi di D2 atau L sementara untuk mobil dengan transmisi manual posisikan transmisi pada gigi 2.

Biasakan mengisi penuh setiap melakukan pengisian BBM.


Terakhir yang tak kalah penting, biasakan untuk mengisi penuh tangki bensin. Pasalnya ruang kosong di dalam tangki bensin akan diisi udara yang meningkatkan peluang terjadinya pengembunan dan memicu terjadinya korosi sehingga memunculkan karat.



Jika semakin banyak bibit karat muncul akan menumpuk menjadi kerak yang bila tercampur dengan bahan bakar akan terbawa ke dalam saluran pembakaran dan menyebabkan penyumbatan.


Teks: Nugroho Sakri Yunarto

Foto: Peugeot



bottom of page