top of page
  • Gambar penulisEditor

Deteksi Kerusakan AC Tangkal Suhu Panas Ekstrem

Perhatikan komponen berikut: kompresor, evaporator dan motor fan.

Suhu udara yang panas ekstrem memaksa sistem AC bekerja ekstra keras.


OTOPLUS-ONLINE I Suhu panas ekstrem imbas fenomena iklim El Nino dirasakan di sebagian besar wilayah Indonesia. Di Surabaya, seminggu belakangan suhu udara di siang hari berkisar 34-40 derajat Celsius.


Kondisi itu memaksa sistem AC mobil bekerja ekstra keras, kesehatan sistem AC menjadi vital untuk diperhatikan. Apabila hembusan hawa AC dirasakan berkurang kesejukannya, segera lakukan pemeriksaan.


“Kompresor dan evaporator merupakan dua komponen utama pada sistem AC yang perlu diperiksa secara berkala. Kedua komponen itu menentukan sistem AC bekerja dengan maksimal,” ujar Mohan Kurniawan, Kepala Bengkel Astra Peugeot Surabaya.


“Tanda-tanda kompresor tidak bekerja maksimal didiagnosa dari bunyi tidak wajar yang muncul ketika AC dihidupkan,” imbuh Mohan.



Bunyi yang menandai kerusakan kompresor seperti suara dengungan atau ngorok. Suara itu akibat piston-piston dalam kompresor mulai aus.


Ausnya piston umumnya dipicu dari kealpaan pemilik untuk secara rutin mengganti oli kompresor. Jika piston aus, freon tidak terkompresi sempurna ke sistem AC.


Untuk ciri evaporator bermasalah ditandai dengan minimnya hembusan hawa AC yang keluar dari air vent di dasbor meski fan speed sudah disetel maksimal. Itu bisa terjadi karena kondisi permukaan evaporator sangat kotor.



Hembusan fan yang seharusnya mudah melalui kisi-kisi evaporator, terhalang oleh kotoran berupa debu atau lendir yang menyusup dicelah-celah evaporator.

Waspadai jika hembusan yang keluar dari air vent melemah.


Selain kompresor dan evaporator, komponen pada sistem AC lain yang perlu diwaspadai adalah motor fan.


Kerusakan motor fan diawali dari kemampuannya yang tidak dapat berkitir maksimal. Padahal hembusan angin dari motor fan berperan akan membantu proses kondensasi freon yang ada di dalam kondensor terutama ketika AC hidup namun mobil berhenti dalam kondisi stasioner semisal terjebak kemacetan.



Dalam kondisi seperti ini biasanya hembusan AC mulai terasa tidak terlalu dingin.


Putaran motor fan yang lemah akan memicu tekanan freon menjadi lebih tinggi. Jika dibiarkan terus-menerus, slang ekspansi atau sisi slang lain berpotensi bocor karena tidak mampu menahan tekanan tinggi freon.


Akibatnya freon akan terbuang sedikit demi sedikit sampai akhirnya habis dan membuat sistem AC tidak berfungsi.


Teks dan Foto: Nugroho Sakri Yunarto

bottom of page