top of page
  • Gambar penulisEditor

Dugaan Sebab Mengelupasnya Lintasan Sirkuit Mandalika

Aspal lintasan di sirkuit Mandalika punya ketebalan hingga 28 cm, tapi kenapa bisa mengelupas?

OTOPLUS-ONLINE I Sirkuit Mandalika kembali menghadapi masalah baru, yakni mengelupasnya permukaan aspal, sehingga kerikil terlepas dan mengenai pembalap saat digelarnya tes resmi selama 3 hari, yakni mulai 11-13 Februari 2022 kemarin.

Pembersihan trek yang sempat tertutup debu tebal dan berubah jadi lumpur tipis setelah hujan sebelum tes resmi hari pertama dimulai


Keluhan pembalap mencapai puncaknya pada hari terakhir tes. Bahkan aktivitas tes resmi MotoGP hari ketiga atau terakhir di Mandalika sempat dihentikan selama 45 menit, karena ada sesi ekstra berupa latihan start yang ditambahkan.

Muncul masalah baru aspal mengelupas dan kerikil lepas


Muncul kekhawatiran latihan start ini akan semakin menghancurkan permukaan trek terutama di tikungan 1 dan terakhir. Selain itu beberapa pembalap, salah satunya Fabio Quartararo berpendapat, trek di sirkuit Mandalika ini harus diaspal ulang.


Terkait dengan hal ini, OTOPLUS-ONLINE menghubungi salah satu pengurus di IMI Pusat untuk menanyakan, apa yang sebenarnya terjadi.



"Kemarin Pak Bamsoet sudah mengundang desainer sekaligus konsultan pembangunan sirkuit Mandalika itu," ujar pria yang minta tak disebutkan namanya, karena ia mengaku tidak hadir di tes resmi di Mandalika kemarin.


Namun sumber OTOPLUS-ONLINE ini mengaku mendapat informasi mengenai sumber permasalahan pada aspal trek di sirkuit Mandalika ini.

Sirkuit Mandalika


"Jadi dari informasi yang saya dengar, trek di sirkuit Mandalika ini menggunakan aspal yang sedikit beda dari biasanya. Lapisan aspal ini membentuk pori-pori yang lebih besar ketimbang aspal di trek balap biasanya," jelasnya.


Lebih lanjut dijelaskannya, dengan pori-pori yang besar ini, aspal ini akan memiliki traksi yang kuat. Itu jika setelah aspal ini sudah matang dan kemudian sering dilibas motor, maka pori-pori ini akan tertutup dengan residu karet ban. Sehingga ia akan semakin lengket.



"Itulah kenapa saat gelaran WSBK kemarin pembalap memuji aspal sirkuit Mandalika ini. Namun sayangnya, setelah itu sirkuit Madalika ini nganggur. Sudah begitu banyak pekerjaan konstruksi di sekelilingnya yang masih dalam taraf penyelesaian pembangunan. Dari situlah pasir, debu dan kotoran itu masuk dan menumpuk, terkena air hujan pula sehingga meresap ke dalam pori-pori aspal sehingga sulit dibersihkan."


Terkait dengan mengelupasnya aspal, pria kelahiran Surabaya yang kini menetap di Jakarta itu mengatakan, bisa jadi itu merupakan efek lain dari pengerjaan trek sirkuit yang masih belum sempurna.


Ia mencontohkan, aspal trek di sirkuit Mandalika ini punya ketebalan 28 cm lho. Tebal sekali. Tapi bisa jadi karena belum terlalu 'matang' dan ditambah faktor lain lapisan aspal ini mengelupas.


"Setelah sirkuit selesai pekerjaan treknya, sebaiknya kan aspal bisa didiamkan dulu untuk kematangannya selama 3 bulan paling tidak. Nah ini kondisinya di Mandalika abis jadi sudah dipakai untuk WSBK jadi kelihatan terlalu dipaksakan dari awal," lanjutnya.



"Bahkan yang saya dengar, proses coating atau pelapisan terakhir aspal juga belum dilakukan, tapi sudah keburu dipakai menggelar WSBK lalu. Waktu itu memang tidak tampak masalah. Baru ketika dipakai untuk tes resmi MotoGP langsung ketahuan ada sesuatu yang tidak benar, karena kita tahu, power motor MotoGP ini jauh lebih besar ketimbang WSBK."


Ketika ditanya soal langkah yang akan diambil, sumber OTOPLUS-ONLINE ini menyarankan untuk menunggu tindakan yang akan dilakukan setelah ada masukan dari Jarno Zaffelli dari Dromo Circuit Design, desainer sekaligus konsultan pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit, dan juga pihak Dorna.

Ketua Umum IMI, Bambang Soesatyo bersama Jarno Zaffelli, desainer dan konsultan pembangunan sirkuit Mandalika


Sebelumnya Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menerima kunjungan Jarno Zaffelli dari Dromo Circuit Design, yang merupakan designer sekaligus konsultan pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit.


Usai mendapatkan berbagai input dari Jarno Zaffelli seputar kondisi Sirkuit Internasional Mandalika, Bamsoet menegaskan lintasan atau trek yang kotor akibat debu dan kerikil, seperti dialami pada tes pramusim MotoGP pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Jarno Zaffelli memberikan berbagai input seputar kondisi Sirkuit Mandalika


"Dorna Sport, FIM dan MGPA juga sedang melakukan kajian mendalam terkait lintasan sirkuit yang sempat kotor tersebut. Sehingga bisa mendapatkan kejelasan yang utuh sekaligus memberikan solusi penanganannya agar pada 18-20 Maret 2022 nanti Sirkuit Mandalika semakin siap menggelar MotoGP. Jika ada hal-hal yang perlu dibenahi, IMI siap membantu MGPA sebagai penyelenggara MotoGP membereskan berbagai hal tersebut," ujar Bamsoet dikutip dari akun instagram-nya pada 13 Februari 2022 kemarin.


Bamsoet juga menjelaskan, sebagaimana disampaikan Race Direction Representative dari Dorna Sports, Loris Capirossi, kondisi track sirkuit yang kotor merupakan hal biasa yang sering terjadi pada sirkuit baru, yang juga belum digunakan menggelar balapan lagi.


Teks: Indramawan

Foto: Motogp.com. Instagram @bambang.soesatyo

bottom of page