Fungsi crossover audio berpengaruh pada kualitas suara yang dikeluarkan oleh speaker. Tanpa komponen tersebut, audio kurang maksimal.
OTOPLUS-ONLINE I Crossover adalah komponen di dalam mobil yang menentukan kualitas audio. Bisa begitu karena komponen ini mengatur pembagian frekuensi ke speaker-speaker, sehingga Anda bisa mendengarkan suara musik, radio, maupun panggilan suara yang jernih ketika berada di dalam mobil.
Tanpa adanya crossover, maka kejernihan suara dari audio akan terganggu atau malah terdengar sumbang. Lantas bagaimana crossover bekerja? Kita simak penjelasan dari Auto2000 berikut ini.
Crossover membagi frekuensi kerja antara dua driver. Misalnya, pada sistem 2-way speaker di mobil, crossover akan membagi frekuensi suara di antara dua komponen, yaitu midbass dan tweeter.
Komponen akan memotong frekuensi tweeter pada 4 Khz dengan slope 12 dB per oktaf. Sedangkan, pemotongan frekuensi pada midbass dilakukan pada rentang 2,5 sampai dengan 3,5 Khz untuk mengimbangi tweeter.
Namun, jika mobil Anda memakai sistem audio dengan satu speaker saja, maka fungsi crossover tidak diperlukan. Ini karena, audio satu speaker tidak membutuhkan pembagian frekuensi antara dua speaker. Sistem seperti ini hanya perlu highpass yang akan membantu mengurangi beban audio saja.
Jenis Crossover Audio Mobil
Secara umum, fungsi crossover dibagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Masing-masing memiliki cara kerja berbeda dalam pengaturan frekuensi, serta memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing bagi sistem audio.
Crossover Aktif
Fungsi crossover aktif adalah membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Dengan jenis yang aktif ini, Anda bisa dengan mudah mengatur frekuensi suara dari audio mobil untuk tiap speaker.
Anda juga bisa menentukan waktu munculnya suara di masing-masing speaker dengan menggunakan fitur time alignment. Namun, kelemahan dari crossover aktif ini adalah Anda perlu menggunakan amplifier yang lebih banyak.
Crossover Pasif
Beda dari crossover aktif, versi yang pasif ini akan membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier.
Keunggulan menggunakan jenis ini adalah Anda bisa lebih leluasa mengatur frekuensi suara. Lalu, jika sistem crossover pasif dibuat secara optimal, maka bukan tidak mungkin kualitas suara yang dihasilkan lebih jernih dari sistem aktif.
Bunyi dari audio pun akan terdengar natural. Namun, kekurangan sistem pasif ini adalah pengaturan time alignment yang menjadi lebih sulit.
Teks: Indramawan
Foto: Dok OTOPLUS-ONLINE, Toyota Astra Motor
Comments